Lewat Voting, Mayoritas Klub Liga 1 Diklaim Tolak Bursa Transfer Dibuka

23 September 2020 20:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Persib Robert Rene Albert memantau pemainnya latihan di Stadion GBLA, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020). Foto: Instagram: Official Account of PERSIB
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Persib Robert Rene Albert memantau pemainnya latihan di Stadion GBLA, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020). Foto: Instagram: Official Account of PERSIB
ADVERTISEMENT
Belum juga dimulai, lanjutan Liga 1 2020 sudah menuai kontroversi. Salah satunya adalah dibukanya bursa transfer periode kedua pada September ini.
ADVERTISEMENT
Kebijakan yang diambil PSSI itu sontak membuat banyak pihak terkejut, apalagi aktivitas transfer itu nantinya tak terdaftar di FIFA. Salah satu yang geram dengan keputusan tersebut adalah pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts.
Dengan terang-terangan, Alberts menyebut dibukanya jendela transfer sebagai sebuah skandal. Ia menyatakan wacana pergeseran bursa transfer dari September-Oktober sejatinya sudah dibahas di manager meeting Liga 1 2020 yang digelar di Bandung, Senin (21/9) lalu.
Andik Vermansyah (kanan) berebut bola dengan pesepak bola Persija Jakarta Osvaldo Haay pada pertandingan Liga 1 2020 di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (14/3). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Robert menyebut perwakilan klub Liga 1 yang hadir akhirnya melakukan voting terkait dibukanya transfer tersebut. Meski mayoritas tak setuju, lanjut Alberts, nyatanya voting tersebut tak dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan.
''Jadi tak ada transparansi, dan tak ada yang tahu apa yang sedang terjadi. Ketika melakukan voting, ada 8 klub dari 18 tidak setuju (adanya penambahan pemain asing), 7 tim memilih setuju, dan 3 tim netral,'' ujar Robert dikutip dari simamaung, Rabu (23/9).
ADVERTISEMENT
''Di situasi logis dalam voting, saat suara terbanyak memenangkan voting, maka seharusnya tak ada pembukaan transfer window (sebelum Liga 1). Itu logis dan masuk akal karena itulah demokrasi dan harus diterima oleh siapa pun."
Robert Rene Alberts, pelatih Persib. Foto: Dok. Media Persib
''Kalau sekarang keputusannya seperti ini, kenapa harus ada voting? Kenapa tetap mengirim surat ke FIFA bahwa akan ada transfer window di Indonesia. Itu yang menyisakan banyak pertanyaan soal sepak bola Indonesia,” pungkasnya.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.