Liga Champions: Atletico Susul Juventus ke Babak 16 Besar

12 Desember 2019 4:59 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain-pemain Atletico merayakan gol di laga melawan Lokomotiv. Foto:  REUTERS/Juan Medina
zoom-in-whitePerbesar
Pemain-pemain Atletico merayakan gol di laga melawan Lokomotiv. Foto: REUTERS/Juan Medina
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya Atletico Madrid yang tersenyum di Stadion Wanda Metropolitano.
ADVERTISEMENT
Memang reaksi itu yang pantas mereka tunjukkan. Pada Kamis (12/12/20019), Atletico memastikan diri lolos ke babak 16 besar Liga Champions 2019/20. Kemenangan 2-0 atas Lokomotiv Moskva berkat gol Joao Felix (17') dan Felipe (54') menjadi penyebab.
Kemenangan ini pada akhirnya mengantarkan Atletico ke fase gugur. Atletico finis sebagai runner up Grup D dengan berbekal 10 poin. Juventus yang mengamankan 16 poin melangkah ke babak 16 besar sebagai juara Grup D.
Diego Simeone menempatkan duet Felix dan Alvaro Morata di lini serang dalam pakem 4-4-2. Sementara, Lokomotiv didikan Yuri Semin datang dengan skema 5-4-1 dengan menugaskan Eder sebagai penyerang tunggal.
Pada dasarnya, laga babak pertama menjadi milik Atletico. Dominasi mereka bukan sekadar menguasai bola, tetapi juga agresivitas dalam melancarkan serangan. Terlebih, kedua full-back Atletico cenderung intens dalam membantu serangan.
ADVERTISEMENT
Namun, kuantitas serangan Atletico tak berbanding lurus dengan kualitasnya. Penyelesaian akhir mereka buruk. Dari 12 upaya, hanya dua yang mengenai sasaran. Dua di antaranya bahkan berupa sepakan penalti.
Satu di antara kedua penalti itu muncul pada menit pertama. Mirisnya, Kieran Trippier gagal menuntaskan tugasnya sebagai algojo. Beruntung, Felix mampu merespons dan menjebol gawang Lokomotiv via penalti pada menit 17.
Felipe merayakan gol di laga Atletico vs Lokomotiv. Foto: REUTERS/Sergio Perez
Performa Atletico sedikit lebih baik usai rehat. Mereka berhasil lolos dari tekanan dan melancarkan serangan. Bahkan saat laga babak kedua baru berjalan sekitar delapan menit, Atletico mampu menambah keunggulan via gol Felipe.
Trippier membayar kesalahannya di awal babak pertama tadi. Ia memang tidak mencetak gol. Namun, tanpa tendangan sudutnya, bukan tak mungkin tak bakal ada gol kedua.
ADVERTISEMENT
Bola via tendangan sudut itu lantas disambar oleh Koke. Felipe yang ada di kiri gawang Lokomotiv tak mau ketinggalan. Ia melepaskan tendangan gunting yang berhasil mendorong bola ke gawang lawan. Dengan cara itu Atletico unggul 2-0 pada menit 54.
Hingga menit 70, penampilan Lokomotiv pantas disorot. Namun, bukan dalam arti yang menyenangkan. Pasalnya, mereka hanya mampu membuat dua percobaan dengan satu di antaranya tepat sasaran.
Tembakan Maciej Rybus itu pun masih mentah di hadapan Jan Oblak. Terkuncinya pergerakan para kreator serangan membuat suplai bola kepada Eder menjadi begitu minim.
Atletico masih mendominasi hingga injury time. Akan tetapi, tak ada gol tambahan yang berhasil dibuat oleh pasukan Simeone. Dengan demikian, laga tuntas dengan kemenangan 2-0 untuk Atletico.
ADVERTISEMENT
Juventus Jungkalkan Bayer Leverkusen
Laga Bayer Leverkusen vs Juventus. Foto: REUTERS/Thilo Schmuelgen
Memang tidak ada lagi yang dipertaruhkan Juventus di matchday keenam Liga Champions 2019/20, sih.
Gampangnya begini. Seburuk apa pun mereka bermain, tiket babak 16 besar sudah digenggam. Mereka bahkan menjejak ke fase gugur sebagai juara Grup D karena sebelumnya telah merengkuh 13 poin.
Meski demikian, Juventus bukan tim gurem. 'Kan malu besar kalau 'penguasa' Italia melakoni laga sekelas Liga Champions dengan asal-asalan. Menentukan atau tidak menentukan, wajib menang, dong.
Kabar baik bagi suporter Juventus, kemenangan pada Kamis (12/12/2019) itu berhasil direngkuh. Bertamu ke markas Bayer Leverkusen, BayArena, Juventus menang 2-0 via gol Cristiano Ronaldo (77') dan Gonzalo Higuain (90+1').
Peter Bosz menyambut Juventus dengan menginstruksikan anak-anak didiknya berlaga dalam skema dasar 4-4-2. Duet Lucas Alario dan Kai Havertz ngepos di garda terdepan.
ADVERTISEMENT
Maurizio Sarri meresponsnya dengan formasi dasar 4-3-1-2. Ronaldo dan Higuain bertanding sebagai duet penyerang yang ditopang oleh Federico Bernardeschi di lini kedua.
Salah besar jika mengira Juventus tampil menggigit di sepanjang babak pertama. Yang ada, mereka pontang-panting dihajar rangkaian serangan Leverkusen. Terhitung, ada 13 percobaan yang dibuat oleh Leverkusen. Bandingkan dengan tiga percobaan Juventus.
Persoalannya klasik. Penyelesaian akhir Leverkusen buruk. Dari percobaan yang banyak itu, hanya satu yang tepat sasaran.
Jika enam di antaranya melenceng dari gawang, enam yang lain mentah di hadapan para pemain bertahan Juventus. Angkat topi untuk Daniele Rugani yang bermain sebagai jenderal pertahanan Si Nyonya Tua di laga ini.
Meski demikian, Sarri tak punya alasan untuk tak segera berbenah. Kedudukan imbang tanpa gol di babak pertama membuatnya mesti mencari alternatif lain untuk mencetak gol. Dari situ, ia menurunkan Paulo Dybala pada menit 65 dan menarik Bernardeschi.
ADVERTISEMENT
Hasilnya manjur, lho. Tak lebih dari 15 menit berselang, Dybala langsung jadi pahlawan dengan menciptakan assist untuk gol Ronaldo.
Serangan Juventus akhirnya membuahkan hasil lagi pada injury time. Kali ini, giliran Higuain yang menjadi nemesis Leverkusen.
Namun, Higuain tak menjadi satu-satunya nemesis. Dybala kembali jadi biang kerok dengan menciptakan assist bagi gol sang kompatriot. Alhasil, laga tuntas dengan kemenangan 2-0 Juventus. Kini waktunya menatap babak 16 besar Liga Champions 2019/20.