Liga Champions: Potensi Mane Menjadi Momok Porto (Lagi)

8 April 2019 17:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi gol Sadio Mane ke gawang Watford. Foto: Action Images via Reuters/Carl Recine
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi gol Sadio Mane ke gawang Watford. Foto: Action Images via Reuters/Carl Recine
ADVERTISEMENT
Liverpool boleh jadi merupakan tim yang paling berpeluang untuk melenggang ke semifinal Liga Champions musim ini. Bukan tanpa sebab, mereka punya kenangan manis dengan FC Porto, lawan yang akan dihadapi pada Rabu (10/4/2019) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
The Reds pernah mengenyahkan utusan Portugal itu pada babak 16 besar musim 2017/18. Tak tanggung-tanggung, Liverpool menang dengan keunggulan agregat 5-0--hasil dari kemenangan lima gol tanpa balas di leg pertama dan skor kacamata pada pertemuan kedua.
Bukan, bukan Mohamed Salah yang jadi pahlawan Liverpool saat itu, melainkan Sadio Mane. Pemain asal Senegal itu sukses mengukir hat-trick di Estadio do Dragao. Sementara dua gol sisanya dibuat Salah dan Firmino.
"Itu adalah momen yang luar biasa dan salah satu malam terbesar saya sebagai pemain bola," kata Mane, dilansir dari situs resmi Liga Champions.
Para pemain Liverpool merayakan gol Sadio Mane ke gawang Fulham. Foto: REUTERS/Hannah McKay
"Bermain di Liga Champions adalah perasaan yang luar biasa; memainkan peran di dalamnya dan memiliki kesempatan untuk mencetak hat-trick menjadi sesuatu yang sangat berarti bagi saya dan itu menyenangkan."
ADVERTISEMENT
Bersama Salah dan Firmino, Mane menjadi mesin gol Liverpool di musim lalu. Torehan masing-masing 10 golnya di Liga Champions 2017/18 jadi acuannya. Yah, meski pada akhirnya laju pasukan Juergen Klopp itu dikandaskan Real Madrid di partai puncak.
Sadio Mane usai menjebol gawang Porto musim lalu. Foto: Reuters/Matthew Childs
Kendati Liverpool berpeluang besar untuk mengulangi kesuksesan edisi sebelumya, bukan berarti Porto layak dipandang sebelah mata. Jangan lupa bila peraih 'Si Kuping Besar' edisi 2003/04 itu lolos ke fase gugur sebagai juara grup, tanpa terkalahkan pula. Di babak 16 besar, Porto juga sukses menumbangkan semifinalis musim lalu, AS Roma.
"Kami memiliki kenangan indah mengalahkan (Porto) dengan keunggulan yang besar. Itu tahun lalu dan mereka akan lebih termotivasi (nanti)," kata Mane.
ADVERTISEMENT
"Salah satu kesalahan terbesar yang mungkin kami buat adalah terlalu mengandalkan apa yang terjadi tahun lalu. Itu sudah lewat, jadi kami akan mencoba melupakannya."
Di satu sisi, misi Liverpool untuk kembali mempecundangi Porto akan sedikit terganjal. Andrew Robertson, sang penyumbang assist terbanyak tim, mesti absen lantaran suspensi. Klopp kemungkinan besar bakal mengutus James Milner untuk mengisi sektor full-back kiri itu.
Pelatih Porto, Sergio Conceicao (tengah), bersama Danilo Pereira (kiri) dan Kepler 'Pepe' Laveran. Foto: AFP/Alberto Pizzoli
Eh, tapi jangan salah. Kondisi Porto lebih parah karena kudu kehilangan dua pilarnya: Pepe dan Hector Herrera yang diganjar akumulasi kartu. Tak sampai di situ, Alex Telles yang mencetak gol kemenangan timnya atas Roma pada leg kedua lalu juga masih diragukan tampil lantaran cedera pinggul. Dengan minimnya personel utama di barisan pertahanan Porto itu, besar potensi Mane untuk mengulangi torehan cemerlangnya di Anfield nanti. Terlebih, Porto tak pernah absen kebobolan dalam empat lawatannya ke kandang lawan selama gelaran Liga Champions musim ini.
ADVERTISEMENT