Lima Fakta Alvaro Morata yang Mungkin Belum Kamu Ketahui

10 Juni 2020 14:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alvaro Morata membikin publik Anfield terdiam. Foto: Action Images via Reuters/Carl Recine
zoom-in-whitePerbesar
Alvaro Morata membikin publik Anfield terdiam. Foto: Action Images via Reuters/Carl Recine
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Spanyol memiliki beberapa penyerang hebat dalam sejarah mereka. Mulai dari Raul Gonzalez, David Villa, Fernando Torres, hingga Diego Costa. Kini, ada Alvaro Morata yang meneruskan jejak mereka semua.
ADVERTISEMENT
Curriculum vitae Morata menjadi alasannya. Ia menempuh pendidikan sepak bolanya di tim terbaik Spanyol, Real Madrid. Ia lalu pindah ke tim terhebat di Italia, Juventus, sebelum akhirnya kembali bersama Madrid.
Performanya bersama Madrid membuat salah satu klub besar di Inggris, Chelsea, kepincut.
Oke, penampilan Morata bersama Chelsea kurang memuaskan. Namun, kini, ia berhasil mengembalikan kariernya ke jalur yang benar bersama tim yang juga kuat di Spanyol, Atletico Madrid.
Kiprah Morata jelas cemerlang, terlebih mengingat ia mencapai semua itu ketika usianya baru 27 tahun. Namun, Morata memiliki beberapa fakta lain yang menarik tentang dirinya. kumparanBOLA akan menjabarkan lima di antaranya di sini.
Alvaro Morata, penyerang Atletico Madrid. Foto: Dok. La Liga

Menjadi Ball Boy Atletico Ketika Masih Bocah

Morata memang diorbitkan Madrid, tetapi hatinya sudah di Atletico ketika ia masih bocah. Ya, Morata tumbuh sebagai pendukung Atletico.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu. Morata rupanya sempat bergabung bersama akademi muda Atletico. Bahkan, pria asli Madrid itu pernah menjadi ball boy Atletico di stadion lama mereka, Vicente Calderon.
Betapa beruntungnya Morata mengingat kini ia bersama klub yang menjadi cinta pertamanya.
Alvaro Morata kecil adalah pendukung Atletico Madrid. Foto: Dok. La Liga

Satu-satunya Jebolan Akademi Madrid di Atletico saat ini? Tentu tidak.

Pindah ke klub sekota, terlebih rival berat, tentu adalah sesuatu yang kontroversial. Namun, di Madrid, itu tampaknya adalah sesuatu yang jamak.
Buktinya, Alvaro Morata bukanlah satu-satunya pemain Atletico Madrid saat ini yang mengenyam pendidikan sepak bola di Real Madrid. Gelandang andalan Atletico, Saul Niguez, sempat bersama Madrid saat berusia 12 sampai 14 tahun.
Partner Saul di lini tengah, Marcos Llorente, juga merupakan produk dari akademi Madrid. Llorente bahkan berasal dari keluarga yang lekat dengan Madrid.
ADVERTISEMENT
Alvaro Morata dan Marcos Llorente, penggawa Atletico Madrid didikan Real Madrid. Foto: REUTERS/Carl Recine & Phil Noble
Familiar dengan nama Paco Gento? Ya, legenda Madrid dan Spanyol di era 1960-an itu merupakan saudara dari kakek Llorente.
Selain itu, masih ada Mario Hermoso dan Antonio Adan. Bek tengah dan kiper cadangan Atletico itu sama-sama sempat menjadi bagian dari Madrid.

Cukur Habis Rambut demi Tunjukkan Solidaritas

Morata pernah mencukur habis rambutnya ketika masih memperkuat Real Madrid pada 2014. Rupanya, Morata memiliki maksud lain dari aksinya tersebut.
Ya, Morata mencukur rambutnya sampai terlihat botak demi menunjukkan solidaritas terhadap anak-anak penderita kanker. Pria bertinggi 190 sentimeter itu pernah bertemu dengan beberapa anak-anak pengidap kanker yang ingin punya rambut sepertinya.
Alvaro Morata mencukur habis rambutnya untuk menunjukkan solidaritas kepada anak-anak penderita kanker. Foto: Dok. La Liga
Menjadi botak memberikan pengaruh positif kepada Alvaro Morata di lapangan. Pada laga pertama setelah mencukur habis rambutnya—melawan Rayo Vallecano—Morata mencetak gol lewat tendangan “pisang” yang apik.
ADVERTISEMENT

Belum Pernah Bermain di Piala Dunia

Status Morata sebelum penerus Villa dkk. sebenarnya belum paripurna. Soalnya, ia belum pernah berpartisipasi di Piala Dunia.
Morata baru masuk ke Timnas Spanyol setelah Piala Dunia 2014. Nah, ia tidak dibawa ke Rusia pada Piala Dunia 2018 akibat penampilan buruknya bersama Chelsea.
Namun, tentu saja, Morata masih memiliki kesempatan untuk tampil di kompetisi sepak bola terakbar itu. Ketika Piala Dunia 2022 berlangsung, usianya baru menginjak 29 tahun—usia prima seorang penyerang.
Alvaro Morata (kiri) merayakan golnya buat Spanyol. Foto: REUTERS/Marcelo del Pozo
Selain itu, Morata terbukti moncer di kompetisi internasional. Ia menjadi topskorer Spanyol di Piala Eropa 2016 dengan torehan tiga gol.

Penggemar Berat Croissant

Sebagai pesepak bola, Morata sebisa mungkin mesti menghindari kudapan-kudapan ringan yang banyak gula. Namun, ada satu kudapan yang tak bisa ia hindari, yaitu ‘manolitos’ alias croissant kecil ala Spanyol.
ADVERTISEMENT
Kecintaan Morata terhadap croissant tak main-main. Ia bahkan tercatat sebagai investor dari Crosantino, toko kue yang memproduksi manolitos.
Ketika melakoni derbi Madrid pada 2017—saat itu Morata masih memperkuat Real Madrid—ia terlihat berbincang dengan pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone.
Tentu saja, segala rumor menyeruak. Namun, Alvaro Morata mengaku bahwa Simeone hanya meminta croissant kepadanya.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk, bantu donasi atasi dampak corona.