Lopetegui Balas Messi: Jangan Ragukan Real Madrid

4 September 2018 11:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Girona vs Real Madrid (Foto: Pau BARRENA CAPILLA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Girona vs Real Madrid (Foto: Pau BARRENA CAPILLA / AFP)
ADVERTISEMENT
La Liga baru berjalan tiga pekan, tetapi Lionel Messi sudah mengeluarkan penilaian tegas: Real Madrid melemah tanpa kehadiran Cristiano Ronaldo.
ADVERTISEMENT
Tentu saja pendapat Messi tersebut bisa dibantah dengan mudah oleh Madrid sendiri. Kalau melihat perjalanan Los Blancos dalam tiga pekan perdana, mereka memang tampak baik-baik saja, sih.
Dalam tiga pertandingan itu, Madrid mengoleksi tiga kemenangan, mencetak 10 gol dan baru kebobolan dua gol. Tidak buruk, bukan?
Yang menarik 7 dari 10 gol itu dicetak oleh Karim Benzema (4 gol) dan Gareth Bale (3 gol), dua andalan lini depan mereka. Bale juga unjuk gigi lewat torehan satu assist dalam tiga penampilan perdananya.
“Saya sendiri tidak akan pernah meragukan skuat Madrid yang satu ini,” ujar Pelatih Madrid, Julen Lopetegui, di ESPNFC.
“Saya sendiri tidak pernah berbicara dengannya (Ronaldo). Ketika saya datang, dia sudah memutuskan untuk pergi dan pihak klub memfasilitasinya. Saya menghormati keputusannya dan strategi sudah dibuat,” lanjut Lopetegui.
ADVERTISEMENT
Karim Benzema menghadiri perayaan Real Madrid sebagai juara Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu. (Foto: Oscar Del Pozo/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Karim Benzema menghadiri perayaan Real Madrid sebagai juara Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu. (Foto: Oscar Del Pozo/AFP)
Dengan kepergian Ronaldo, tentu saja Lopetegui mengubah taktik dan formasinya. Jika Zinedine Zidane dulu terbiasa bermain dengan 4-3-3 dan 4-4-2 berlian, Lopetegui bermain dengan 4-2-3-1 dan 4-3-3.
Jika dahulu Ronaldo biasa dimainkan sebagai salah satu penyerang oleh Zidane, kini Lopetegui mengandalkan kolektivitas di lini depan. Terbukti, Benzema dan Bale kini moncer setelah kepergian Ronaldo.
Lopetegui, menurut penjelasan Tifo Football —salah satu situs yang mendedikasikan diri untuk taktik sepak bola—, juga tidak ragu mengulik lini belakang.
Jika di era Zidane, sisi sayap banyak mengandalkan pergerakan dua full-back, kini dua pos tersebut acapkali hanya naik sampai lini tengah —sejajar dengan dua gelandang poros dalam formasi 4-2-3-1. Sementara, tugas menyerang dari sisi sayap diserahkan kepada para gelandang sayap.
ADVERTISEMENT