Luka Modric Hibur Anak Korban Perang yang Kehilangan Kedua Orang Tuanya

5 Juli 2022 7:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Real Madrid Luka Modric. Foto: LLUIS GENE / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Real Madrid Luka Modric. Foto: LLUIS GENE / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gelandang Real Madrid, Luka Modric, berhasil menghibur anak korban perang Rusia-Ukraina yang kehilangan kedua orang tuanya. Pemain kelahiran Kroasia itu melakukan panggilan video dan mengajak berbicara langsung anak korban perang tersebut.
ADVERTISEMENT
Diwartakan Sportbible, anak korban yang dihubungi langsung oleh Modric itu bernama Ilya Kostushevych. Ilya adalah seorang penggemar berat klub Shakhtar Donetsk. Anak malang itu harus hidup sendirian setelah ayah dan ibunya terbunuh dalam serangan Rusia di kota Maripol, tempat ia tinggal bersama keluarganya.
Akibat kejadian tersebut, Ilya Kostushevych harus menjadi yatim piatu dan tinggal sendirian di tengah peperangan yang terus berlangsung. Namun, berkat kemurahan hati salah satu pemain legenda Shakhtar Donetsk, Darijo Srna yang saat ini bekerja sebagai salah satu direktur klub sepak bola, Ilya akhirnya ditemani olehnya serta diperlakukan dengan baik.
Bahkan karena Ilya juga mengidolakan sosok Modric, Darijo Srna pun langsung berinisiatif untuk menghubunginya lewat panggilan video. Darijo Srna yang memang rekan satu negara dari Luka Modric, tentu sudah sangat mengenal pemain berusia 36 tahun itu sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Pemenang FIFA Ballon d’Or 2018 tersebut langsung menyapa Ilya dan mulai menghibur anak tersebut dari jauh. Ilya diketahui kini telah tinggal bersama orang tua angkatnya yang berasal dari Ukraina, yaitu Volodymyr dan Maria Bespaly.
Pasangan asal Ukraina itu memutuskan untuk mengadopsi Ilya sebagai anak mereka setelah merasakan adanya ikatan khusus di antara mereka. Maria sebagai sosok ibu angkat bagi Ilya selalu memberikan semangat kepada anaknya tersebut bahwa dirinya tidak sendirian dalam menghadapi kekejaman perang ini.
“Kamu tidak sendirian, kami telah membawamu dan kami akan menjagamu. Kami akan mencintaimu dan kami akan menjadi keluargamu jika kamu mau. Kami akan menjadi ayah dan ibumu. Sekarang ibu dan ayah kandungmu sudah ada di surga. Mereka memandang kamu dari sana dengan bahagia," ucap Maria kepada Ilya.
Modric dan trofi penghargaan Bola Emas di Piala Dunia 2018. Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach
Menurut laporan The Guardian, sebenarnya Modric dulu mengalami nasib yang sama seperti Ilya. Ia harus melihat kakeknya terbunuh bersama enam warga sipil lainnya akibat ditembak oleh sekelompok pemberontak Serbia tepat di depan pintu rumahnya.
ADVERTISEMENT
Akibat peristiwa itu rumah mereka pun terbakar, sehingga keluarga Modric terpaksa pindah ke Zadar dan hidup sebagai pengungsi.
"Perang tidak pernah membawa kebaikan bagi siapa pun. Saya pernah menulis kalimat tersebut ketika itu. Setelah itu, saya tidak ingin punya kebencian terhadap siapa pun. Apa yang terjadi, biarkanlah terjadi sebagaimana adanya," kata Modric dikutip dari The Guardian.
"Memang sangat disayangkan dia (Kakek Modric) tidak bersama kita. Hal-hal yang tidak baik selalu terjadi dalam perang. Namun tetap saya tidak memiliki kebencian karena saya tidak tahu perasaan siapa pun yang sebenarnya. Itu adalah bagian dari kehidupan yang harus saya lalui. Keadaan ini justru dapat membuat anda lebih tangguh atau sebaliknya. Akan tetapi, saya memilih untuk menjadi lebih tangguh sehingga terbentuklah karakter saya hingga saat ini," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Penulis: Bennartho Denys