Lukaku Ada di Piala Dunia untuk Menangkan Tim, Bukan demi Golden Boot

23 Juni 2018 13:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lukaku di akhir laga vs Panama. (Foto: REUTERS/Marcos Brindicci)
zoom-in-whitePerbesar
Lukaku di akhir laga vs Panama. (Foto: REUTERS/Marcos Brindicci)
ADVERTISEMENT
Piala Dunia 2018 belum selesai bagi pasukan Belgia. Kemenangan 3-0 atas Panama tak serta-merta membuat mereka abai terhadap Tunisia yang menjadi lawan di laga kedua. Dihelat di Stadion Spartak, matchday kedua Belgia akan digelar pada Sabtu (23/6/2018) pukul 19:00 WIB.
ADVERTISEMENT
Roberto Martinez boleh bernapas lega untuk sesaat karena tim besutannya memuncaki tabel Grup G untuk sementara. Terlebih, di laga perdana itu, salah satu anak asuhnya berhasil tampil impresif. Ada dua gol Romelu Lukaku di balik kemenangan Belgia atas Panama. Atas raihan golnya ini, tak mengherankan bila nama Lukaku juga masuk dalam daftar calon peraih Golden Boot di Piala Dunia 2018.
Bagi sebagian besar pemain, Golden Boot adalah perkara penting. Penghargaan ini menjadi pembuktian dari kehebatan seorang pemain. Bila trofi Piala Dunia membuktikan kehebatan suatu tim, maka Golden Boot adalah pengakuan dunia untuk kualitas pesepak bola secara individu.
Martinez pun angkat bicara soal Lukaku yang mulai digadang-gadangkan sebagai salah satu calon kuat peraih Golden Boot, walau kompetisi masih ada di fase gugur. Menurut pelatih asal Spanyol ini, Golden Boot tidak pernah menjadi pecut yang memacu penampilan Lukaku di atas lapangan.
ADVERTISEMENT
“Ia akan mengatakannya sendiri kepada Anda, ia tidak ada di sini untuk menjadi topskorer Piala Dunia. Ia ada di sini untuk membantu tim menang, untuk memenuhi tugas dan perannya. Perannya adalah untuk mencetak gol."
"Saya mengenal Rom (panggilan Lukaku -red) dengan baik. Dia direkrut Timnas karena kualitas penyelesaian akhirnya yang luar biasa. Dia ada di sini bukan untuk tujuan selain mencetak gol," jelas Martinez, mengutip The Guardian.
Walaupun Lukaku berhasil membukukan dua gol di laga melawan Panama, penampilannya bukan tanpa cacat sama sekali. Tengok saja di babak pertama, kala Belgia tak berhasil mencetak satu gol pun.
Di paruh pertama, Lukaku bahkan hanya menyentuh bola tujuh kali dan membuat satu tembakan. Kondisi ini sedikit-banyak juga memengaruhi warna permainan Belgia di sepanjang babak pertama. Serupa yang disebutkan Eden Hazard, seperti ada yang hilang dalam permainan Belgia sebelum turun minum.
ADVERTISEMENT
Roberto Martinez di sesi latihan Timnas. (Foto: REUTERS/Marcos Brindicci)
zoom-in-whitePerbesar
Roberto Martinez di sesi latihan Timnas. (Foto: REUTERS/Marcos Brindicci)
Kabar baiknya, Belgia yang tersendat di babak pertama mulai menunjukkan taringnya ketika sudah unggul 1-0, khususnya Lukaku. Di babak kedua, eks pemain Chelsea ini bermain efektif dengan hanya melepas dua tembakan yang semuanya berbuah jadi gol. Pergerakannya yang semakin liar pun membuat keberadaan Lukaku menjadi lebih vital di babak kedua dengan total melakukan 23 sentuhan dan dua kali dribel sukses.
“Saya pikir, Rom sekarang paham betul apa yang menjadi tugasnya. Ini juga menjadi harapan saya kepada setiap pemain yang turun ke lapangan karena inilah satu-satunya cara yang membuat kami dapat membangun permainan tim. Saya tidak mengharapkan satu pemain pun bermain hanya untuk memuaskan egonya di setiap pertandingan."
"Saya yakin, setiap pemain saat ini paham apa-apa saja yang harus mereka lakukan untuk membantu tim memenagi laga. Tak ada yang lain, fokusnya cuma ini," tutur Martinez mengakhiri.
ADVERTISEMENT