Makin Panas, Marko Simic Tuding Persija Bohong & Siap Lapor FIFA

27 April 2022 19:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesepak bola Persija Jakarta Marco Simic melakukan selebrasi usai mencetak gol. Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
zoom-in-whitePerbesar
Pesepak bola Persija Jakarta Marco Simic melakukan selebrasi usai mencetak gol. Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perseteruan Marko Simic dan Persija semakin memanas. Penyerang asal Kroasia itu menuding kubu 'Macan Kemayoran' tak memberikan pernyataan yang sesuai dengan kenyataan.
ADVERTISEMENT
Pada Selasa (26/4), Simic mengeluarkan pernyataan memutus kontrak sepihak dengan Persija karena gajinya tak dibayar selama setahun. Namun, pada Rabu (27/4), Persija membantah tudingan tersebut dan siap mengikuti proses yang terjadi ke depannya.
Nah, pernyataan Persija itu yang disebut Simic tidak jujur. Tak hanya itu, Simic pun tak segan-segan bakal membawa kasus tersebut ke FIFA.
"Persija tidak membayar gaji saya yang disepakati dalam kontrak sebelum COVID-19, selama COVID-19 dan setelah COVID-19 berakhir. Ini artinya klub tidak berkata jujur dalam pernyataannya," ucap Simic dalam Instagram storinya, Rabu (27/4).
"Untuk lebih jelas, saya akan berjuang demi kebenaran di depan FIFA dan saya yakin saya akan menang," ucap Simic lagi.
Pemain Persija Marko Simic saat pertandingan melawan Madura United, Jumat (13/12). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Sebelumnya, Persija melalui presidennya yakni Mohammad Prapanca menyatakan Simic selama ini menerima gaji dengan jumlah yang telah disesuaikan. Simic, lanjut Prapanca, juga tak pernah mempermasalahkan hal itu setelahnya.
ADVERTISEMENT
"Marko Simic tetap menerima jumlah gaji yang telah disesuaikan tersebut tanpa keluhan apa pun. Dalam prosesnya, Persija Jakarta terus berupaya untuk menyamakan pemahaman terkait adendum selanjutnya," ucap Prapanca dalam keterangan resminya.
PSSI pernah beberapa kali mengeluarkan adendum sehubungan pandemi corona yang membuat kompetisi sepak bola Indonesia terhenti. Dalam SKEP/69/XI/2020 pada 17 November 2020, PSSI menetapkan bahwa gaji pemain, pelatih, dan ofisial dibayar maksimal sebesar 25 persen mulai Oktober sampai Desember 2020.