Malam Penuh Bintang di Roma

3 Desember 2018 8:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi Keita Balde Diao usai membobol gawang Roma. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Keita Balde Diao usai membobol gawang Roma. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
ADVERTISEMENT
Empat gol tercipta di Stadio Olimpico, Senin (3/12/2018) dini hari WIB, ketika Roma menjamu Internazionale dalam laga pekan ke-14 Serie A. Laga itu sendiri berakhir imbang 2-2.
ADVERTISEMENT
Roma dua kali tertinggal pada pertandingan itu. Keita Balde Diao membawa Inter unggul lewat sontekan melayangnya di menit ke-37. Pada menit ke-51, Cengiz Uender menyamakan skor melalui tembakan roketnya. Kemudian, Mauro Icardi membawa Inter unggul lagi lewat sundulannya di menit ke-66 sebelum Aleksandar Kolarov menentukan hasil laga lewat eksekusi penalti di menit ke-74.
Lewat tulisan ini, kumparanBOLA berniat untuk mengajak para pembaca yang budiman untuk mereviu pertandingan tersebut. Ada lima hal yang ingin kami sampaikan dan di sini semuanya kami sajikan untuk Anda.
1) Lunasnya Utang Cengiz Uender
Ketika Roma dikalahkan Real Madrid di matchday kelima Liga Champions tengah pekan lalu, ada dua sosok yang layak dikambinghitamkan. Selain Federico Fazio yang melakukan blunder fatal, Uender juga layak dipersalahkan. Pasalnya, pemain asal Turki itu membuang percuma sebuah peluang emas yang didapatkan Roma pada pengujung babak pertama.
ADVERTISEMENT
Cengiz Uender mencetak gol ke gawang Inter. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
zoom-in-whitePerbesar
Cengiz Uender mencetak gol ke gawang Inter. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
Ketika itu, skor masih imbang 0-0. Andai Uender bisa memanfaatkan peluang dengana baik, Roma akan memulai babak kedua dengan keunggulan dan, well, barangkali situasinya akan berbeda.
Namun, yang berlalu biarlah berlalu. Pada laga melawan Inter, Uender kembali dipercaya menjadi starter. Bedanya, kali ini dia tak membuang peluang dan sukses menjadi salah satu penyelamat Roma lewat tendangan geledeknya usai menerima umpan Bryan Cristante.
Uender pun merayakan gol dengan emosional dan kalau boleh jujur, siapa pula yang bisa menyalahkan dirinya?
2) Lagi-lagi Mauro Icardi
Beberapa waktu lalu muncul sebuah kabar bahwa Icardi membelikan semua rekannya di Inter hadiah berupa jam tangan Rolex. Hadiah itu merupakan wujud terima kasih sang kapten atas dukungan serta kepercayaan rekan-rekannya. Ini agak aneh. Masalahnya, siapa juga yang berani meragukan Icardi?
ADVERTISEMENT
Musim ini Icardi sudah mencetak 11 gol untuk Inter dari 16 penampilan di Serie A dan Liga Champions. Jika mau dirinci, Icardi mampu mencetak satu gol setiap 119 menit. Sama sekali tidak buruk.
Menghadapi Roma, Icardi menunjukkan bahwa dia memang doyan mencetak gol, khususnya di Olimpico. Dalam empat pertandingan terakhir di stadion ini, baik menghadapi Roma maupun Lazio, Icardi sudah mencetak enam gol. Sayang, memang, karena gol ini tak mampu jadi gol kemenangan.
3) Bukti Lain Keita Balde Diao
Keita adalah manusia yang tak biasa. Jika umumnya orang berjanji dulu baru memberi bukti, dia sebaliknya. Setelah mencetak dua gol (plus satu assist) ke gawang Frosinone, Keita berjanji akan terus memberikan yang terbaik untuk Inter.
ADVERTISEMENT
Pada laga melawan Roma yang disebutnya sebagai 'derbi mini' karena dia pernah membela Lazio, Keita membuktikan janjinya bukan pepesan kosong belaka. Sebiji gol berhasil dia lesakkan. Dengan performanya yang kian panas ini, maka winger-winger Inter lain, entah itu Ivan Perisic maupun Matteo Politano, harus waspada kalau tak mau tempatnya dicuri secara permanen.
4) Apresiasi untuk Alessandro Florenzi
Alessandro Florenzi melakukan selebrasi. (Foto: AFP/Alberto Pizzoli)
zoom-in-whitePerbesar
Alessandro Florenzi melakukan selebrasi. (Foto: AFP/Alberto Pizzoli)
Florenzi memulai kariernya di Roma sebagai seorang gelandang kanan. Lambat laun, daftar posisi yang dikuasai dalam CV-nya bertambah. Dari gelandang kanan, dia mulai kerap dimainkan sebagai gelandang tengah, sampai akhirnya menemukan posisi terbaik sebagai bek kanan.
Pada laga melawan Inter tadi, Florenzi mendapatkan posisi baru: gelandang kiri. Penampilannya pun sama sekali tak mengecewakan. Dua tembakan, 1 dribel berhasil, 50 sentuhan, dan 28 umpan dengan akurasi 86% membuat Florenzi jadi salah satu penampil terbaik Roma. Bahkan, menurut WhoScored yang memberinya ponten 7,72, pemain 27 tahun ini adalah pemain terbaik Giallorossi pada pertandingan tersebut.
ADVERTISEMENT
5) Marcelo Brozovic: From Hero to Zero
Brozovic, pada pertandingan melawan Roma ini, sebenarnya tampil ciamik. Di atas lapangan, dia adalah pemain yang paling kerap menyentuh bola (95 kali) dan melepas umpan (68 kali). Tak cuma itu, Brozovic pun mampu mencatatkan 2 dribel berhasil, 1 tembakan, plus 3 tekel.
Kontribusinya yang paling riil ada pada assist-nya pada Icardi melalui sepak pojok. Akan tetapi, tak lama setelah itu pemain asal Kroasia ini menjadi pesakitan. Sebab, handball-nya di kotak terlarang membuat wasit Gianluca Rocchi menunjuk titik putih. Kolarov yang jadi eksekutor pun membatalkan kemenangan Inter di kandang Roma.