news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Malam Spektakuler di Anfield Bukan Akhir Perjalanan Liverpool

30 Desember 2018 7:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain-pemain Liverpool merayakan gol ke gawang Arsenal. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain-pemain Liverpool merayakan gol ke gawang Arsenal. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
ADVERTISEMENT
Anfield merayakan kemenangannya dengan meriah karena laga melawan Arsenal adalah ekstravaganza. Pada Minggu (30/12/2018), Liverpool tak cuma menyegel kemenangan 5-1 atas Arsenal, tapi juga mengamankan kepastian bahwa 'The Reds' menjadi satu-satunya tim yang belum disentuh kekalahan hingga pekan ke-20 Premier League 2018/19.
ADVERTISEMENT
Trigol Roberto Firmino ditambah masing-masing satu gol Sadio Mane dan Mohamed Salah menjadi pangkal mengapa euforia dan sukacita di seantero Anfield meluap-luap. Reaksi yang tak berlebihan mengingat Arsenal di bawah asuhan Unai Emery bukan tim yang pantas buat dijadikan olok-olok. Namun, setangguh apa pun Arsenal di musim ini, mereka takluk juga di hadapan permainan Liverpool.
"Kali ini, tak ada keluhan dari saya. Toh, tidak setiap hari juga kami bisa mengalahkan Arsenal dengan skor 5-1. Tapi, ya, kami memang seharusnya bisa bermain dengan lebih baik. Dan ada waktu-waktu tertentu saat kami harusnya bisa bertahan dengan lebih baik," ucap Juergen Klopp, dilansir The Guardian.
Menilik skor, pertahanan Liverpool memang tak sempurna. Buktinya, merekalah yang kebobolan terlebih dahulu. Arsenal menyadari betul siapa yang menjadi lawan sehingga pada awalnya, tekanan hanya diberikan di area dekat gawang Liverpool. Strategi ini terbukti jitu, setidaknya dalam 11 menit pertama.
ADVERTISEMENT
Usai merebut bola dari pemain Liverpool, Alex Iwobi melakukan dribel ke arah pertahanan 'The Reds'. Di titik ini ia melepaskan umpan ke arah kotak penalti sebelum dilanjutkan oleh Ainsley Maitland-Niles menjadi lesakan ke arah gawang.
Namun, keunggulan 'Meriam London' tidak bertahan lama karena tiga menit berselang, Liverpool mampu menyamakan kedudukan lewat serangan cepat yang berujung pada gol Firmino. Setelahnya, pesta dimulai. Pesta gol untuk Liverpool.
Juergen Klopp dan Unai Emery memberikan instruksi untuk masing-masing tim di laga Liverpool vs Arsenal. (Foto: Reuters/Carl Recine )
zoom-in-whitePerbesar
Juergen Klopp dan Unai Emery memberikan instruksi untuk masing-masing tim di laga Liverpool vs Arsenal. (Foto: Reuters/Carl Recine )
"Tapi, saya tetap menyukai permainan tim karena kami benar-benar bertarung. Gol kedua sangat luar biasa dan dimulai dengan kawalan pertahanan tim saat Sadio (Mane) memenangi bola dan meneruskannya kepada Bobby (Firmino) untuk melewati lini pertahanan lawan. Saya juga suka dengan Salah yang memberikan kesempatan kepada Firmino untuk mencetak hat-trick. Di babak kedua, ia membiarkan Firmino menjadi eksekutor penalti. Ini menjadi hal paling manis yang pernah saya saksikan," jelas Klopp.
ADVERTISEMENT
Berkat kemenangan ini, untuk sementara Liverpool nyaman di puncak. Dibandingkan dengan Manchester City yang memasuki musim dengan status juara bertahan pun, mereka unggul 10 poin. Anak-anak asuh Josep Guardiola itu bahkan masih ada di peringkat ketiga walaupun mereka tetap punya kemungkinan untuk naik ke posisi dua dan memangkas jarak dengan Liverpool bila menang di laga melawan Southampton.
Konsistensi Liverpool di pentas Premier League tak pelak membuat mereka menjadi tim yang paling difavoritkan untuk menutup musim dengan mahkota juara. Hanya, Klopp punya caranya sendiri untuk merespons hal baik bahkan fantastis macam ini. Sebagai pelatih, ia tak cuma ingat siapa-siapa saja yang bakal menjadi lawan di laga selanjutnya, tapi memahami bahwa lawan-lawannya itu bukan kumpulan orang yang layak buat dipandang sebelah mata.
ADVERTISEMENT
"Saya bukan orang terpintar di dunia, tapi saya juga tidak tolol. Tidak peduli sebanyak apa pun poin yang kami dapat di Desember ini, walau kami berjarak sembilan poin dari runner up, kami tetap harus berhadapan dengan Manchester City lima hari lagi. Pembicaraan soal poin itu memang menjadi milik suporter dan jurnalis. Tapi, itu bukan bagian kami. Tim ini tidak bisa mengandalkan raihan poin," kata mantan pelatih Borussia Dortmund itu.
Pemain-pemain Liverpool merayakan gol Roberto Firmino di laga vs Arsenal. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain-pemain Liverpool merayakan gol Roberto Firmino di laga vs Arsenal. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
Kekalahan Tottenham Hotsupur dari Wolverhampton Wanderers di Wembley Stadium memang mengejutkan. Bagaimana tidak? Tim asuhan Mauricio Pochettino itu mengecap kekalahan 1-3. Menutup laga tanpa poin memastikan Spurs semakin terpisah jauh dari Liverpool.
Walau di satu sisi kekalahan Spurs menguntungkan Liverpool, Klopp menolak untuk bergantung pada pertandingan lain. Pelatih berdarah Jerman ini menegaskan bahwa performa timnya tidak ditentukan oleh kemenangan atau kekalahan tim lain. Bahwa pertandingan tim lain tidak pernah menjadi urusan yang kelewat penting bagi Liverpool.
ADVERTISEMENT
"Saat hasil pertandingan Tottenham keluar sebelum sepak mula di Anfield, sejumlah orang memang tertawa dan merayakannya. Namun, saya harus katakan kepada kalian bahwa tidak ada reaksi apa pun dari ruang ganti kami. Tidak ada senyuman, sama sekali tidak ada, karena kami benar-benar fokus pada laga ini. Kami memang tidak bisa menghindar sepenuhnya dari hasil laga lain, 'kan memang banyak yang menyiarkan. Apalagi, hampir semua orang membicarakannya. Tapi, penampilan kami hari ini membuktikan bahwa pertandingan lain tidak berpengaruh apa-apa pada kami," jelas Klopp.
"Analoginya, kami ini sedang lomba maraton dan sudah separuh jalan. Target utama kami adalah lolos ke Liga Champions musim depan. Hingga kini, saya tidak pernah merasa sudah ada jaminan bagi kami mencapai tujuan itu. Yang terpenting sekarang adalah bersiap untuk menghadapi tantangan berikutnya," tegas Klopp.
ADVERTISEMENT