Man of the Match dan Topskorer Liga Champions? Oh, Itu Belum Cukup buat Haaland

19 Februari 2020 10:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erling Braut Haaland menangkan Dortmund atas PSG. Foto: Reuters/Wolfgang Rattay
zoom-in-whitePerbesar
Erling Braut Haaland menangkan Dortmund atas PSG. Foto: Reuters/Wolfgang Rattay
ADVERTISEMENT
Pemuda ajaib itu bernama Erling Haaland. Pentas masyhur seperti Liga Champions tidak membuatnya ciut. Daya ledaknya menjadi-jadi, torehan golnya belum berhenti.
ADVERTISEMENT
Kemenangan 2-1 Borussia Dortmund atas Paris Saint-Germain (PSG) di leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2019/20 juga berasal dari kedua golnya.
Haaland mencetak gol kesembilannya di Liga Champions musim ini pada menit 69. Delapan menit berselang, gawang PSG bobol untuk kali kedua.
Haaland mendapat ganjaran ganda. Pertama, kemenangan Dortmund. Kedua, gelar man of the match.
Sepuluh gol di Liga Champions 2019/20 belum cukup bagi Haaland. Pemain 19 tahun tersebut menyebut bahwa ia belum ada di performa terbaik di laga ini. Hade.
Erling Haaland, si bocah ajaib. Foto: Ina Fassbender / AFP
"Saya gembira dengan gelar man of the match, tetapi saya merasa bisa bermain lebih baik lagi. Saya mesti tampil lebih baik lagi di level ini, saya harus kerja keras untuk mengembangkan permainan," jelas Haaland, dikutip dari Goal International.
ADVERTISEMENT
Haaland untuk sesaat ibarat teman masa kanak kita yang selalu bicara 'aku bukan anak pintar, kok', tetapi selalu mendapat nilai tertinggi saat ujian apa pun.
Tenang dulu. Haaland bukan merendah untuk meninggikan diri. Kemenangan tipis bukan modal menjanjikan di Liga Champions. Toh, masih ada leg kedua yang bakal dihelat di kandang PSG, Parc des Princes. Ingat-ingat lagi seperti apa cerita comeback di perburuan Si Kuping Besar.
"Hasilnya belum aman buat kami. PSG 'kan tim yang sangat kuat dan bisa saja bangkit, lalu membalikkan keadaan di leg kedua," lanjut Haaland.
Haaland cetak gol, Dortmund menang dan senang! Foto: SASCHA SCHUERMANN / AFP
Terlepas dari sebesar apa pun kemungkinan PSG untuk comeback, daya ledak Haaland memang impresif. Brace yang disegel di laga melawan PSG ini mengantar Haaland sebagai topskorer sementara Liga Champions 2019/20, bergabung dengan Robert Lewandowski yang juga sudah mengemas 10 gol.
ADVERTISEMENT
Kualitas Haaland juga mendapat apresiasi dari teman setimnya, Axel Witsel. Baginya, Haaland benar-benar punya naluri murni sebagai predator lawan.
"Ia pencetak gol sejati, usianya bahkan masih 19 tahun. Ia talenta luar biasa. Saya percaya ia bakal menjadi bintang di masa depan. Ia memiliki banyak ruang untuk berkembang," ujar Witsel.