Man United vs Arsenal: Saatnya 'The Gunners' Berhenti Jadi Pecundang

5 Desember 2018 13:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lucas Torreira, pahlawan baru Arsenal. (Foto: Reuters/Matthew Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Lucas Torreira, pahlawan baru Arsenal. (Foto: Reuters/Matthew Childs)
ADVERTISEMENT
Tak lama setelah Mark Hughes dipecat oleh Southampton, ada seorang warganet yang berujar begini: "Mark Hughes dipecat setelah kehilangan dua poin menghadapi Manchester United. Sebegitu menggelikannya kami sekarang. Bermain imbang melawan United sekarang dipandang sebagai alasan pemecatan."
ADVERTISEMENT
Ya, cuitan di Twitter itu memang cuma olok-olok belaka di media sosial dan tidak semestinya ditanggapi serius. Biar bagaimana juga, hasil imbang melawan United membuat poin Southampton tak kunjung beranjak dari zona degradasi. Padahal, tambahan tiga poin bakal membuat The Saints melongkapi Huddersfield Town sekaligus lepas dari zona merah.
Namun, pernyataan tadi juga tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Jika Manchester United masih seperti dulu, satu poin bakal terasa seperti kemenangan untuk kesebelasan macam Southampton. Dengan kata lain, jika United memang masih diperhitungkan sebagai tim besar, Hughes bakal diberi kesempatan ekstra untuk menyelamatkan Maya Yoshida dan kawan-kawan.
Hasil imbang, bagi United sendiri, membuat perolehan poin mereka mentok di angka 22. Seiring dengan keberhasilan Bournemouth mengalahkan Huddersfield pada partai pekan ke-15, Rabu (5/12) dini hari WIB, United sekarang turun ke posisi delapan klasemen. Mereka tertinggal satu angka dari Bournemouth dan memiliki poin yang sama dengan Everton tetapi kalah selisih gol --United punya selisih gol -1.
ADVERTISEMENT
Pemain Southampton dan United berduel. (Foto: REUTERS/Eddie Keogh)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Southampton dan United berduel. (Foto: REUTERS/Eddie Keogh)
Manchester United sudah gagal menang dalam tiga pertandingan terakhir Premier League. Terakhir kali mereka meraih kemenangan adalah kala bertandang ke markas Bournemouth, awal September lalu. Sejak itu mereka kalah dari Manchester City serta ditahan imbang Crystal Palace dan Southampton.
Modal rentetan hasil negatif itulah yang akan dibawa United saat menjamu Arsenal, Kamis (6/12) dini hari WIB nanti. Selain rentetan hasil negatif, 'Iblis Merah' juga akan menghadapi Arsenal tanpa diperkuat sepuluh pemain. Ada yang absen karena cedera seperti Victor Lindeloef dan Alexis Sanchez, ada pula yang tidak bisa bermain karena hukuman akumulasi kartu.
Dengan kata lain, Manchester United berada dalam seburuk-buruknya situasi.
Hal sebaliknya terjadi pada Arsenal. Oke, The Gunners memang belum bisa dikatakan sebagai penantang serius dalam perebutan gelar juara. Saat ini mereka sudah tertinggal 11 angka dari pemuncak klasemen, Manchester City. Namun, posisi Arsenal jauh lebih menguntungkan dibanding United.
ADVERTISEMENT
Arsenal menatap laga kontra United dengan bekal kemenangan 4-2 dalam Derbi London Utara. Kemenangan itu mereka raih setelah sempat tertinggal 1-2 terlebih dahulu. Dengan tambahan tiga angka, anak-anak asuh Unai Emery itu sekarang berada di posisi keempat klasemen dengan poin 30, unggul selisih gol atas Tottenham dan hanya tertinggal satu poin dari Chelsea di urutan ketiga.
Derbi London Utara jadi milik Arsenal. (Foto: Reuters/Matthew Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Derbi London Utara jadi milik Arsenal. (Foto: Reuters/Matthew Childs)
Maka, tak heran jika Arsenal lebih diunggulkan pada pertandingan nanti. Walau dari segi rekor United memang masih pantas diberi kesempatan karena berhasil memenangi empat dari delapan pertemuan terakhir, semua pertemuan itu dilakoni saat Arsenal masih dibesut Arsene Wenger, bukan Emery.
Dalam kolomnya di BBC, legenda Premier League, Alan Shearer, menuliskan satu perbedaaan besar antara Arsenal dan Manchester United saat ini. Dalam hemat mantan pemain Blackburn Rovers itu, para pemain Arsenal terlihat menikmati bermain untuk Emery. Hal sebaliknya tidak bisa dikatakan untuk Manchester United dan pelatihnya, Jose Mourinho.
ADVERTISEMENT
Di situ, Shearer memiliki dua argumen utama. Pertama, bagaimana Manchester United sampai sekarang belum memiliki identitas yang jelas dan itu berpengaruh pada performa para pemain. Kedua, Arsenal di bawah Emery mampu bangkit dari dua kekalahan beruntun di dua pekan pertama dan sampai sekarang belum terkalahkan.
Kebangkitan memang menjadi trademark Emery di Arsenal. Seperti yang terlihat pada pertandingan melawan Tottenham, Arsenal di babak kedua adalah Arsenal yang benar-benar mematikan. Arsenal yang bermain di babak pertama sampai sekarang belum memetik kemenangan sama sekali. Sementara, Arsenal di babak kedua sudah menang 11 kali dari 14 pertandingan liga.
Dalam pertandingan menghadapi Tottenham, perubahan yang dilakukan Emery terjadi ketika Arsenal tertinggal. Pelatih asal Spanyol itu awalnya memasukkan Aaron Ramsey dan Alexandre Lacazette menggantikan Henrik Mkhitaryan dan Alex Iwobi. Dengan perubahan itu, formasi Arsenal berubah menjadi 3-4-1-2 dan dengan formasi itu mereka sukses menyamakan kedudukan.
ADVERTISEMENT
Lacazette mencetak gol indah ke gawang Spurs. (Foto: Reuters/Matthew Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Lacazette mencetak gol indah ke gawang Spurs. (Foto: Reuters/Matthew Childs)
Setelahnya, perubahan dilakukan lagi dengan memasukkan Matteo Guendouzi menggantikan Shkodran Mustafi. Formasi Arsenal pun berubah menjadi 4-3-3 di mana Lucas Torreira bermain lebih ke depan. Cara bermain yang ini akhirnya mempersembahkan kemenangan bagi Arsenal dalam Derbi London Utara.
Dari sini terlihat bahwa apa yang dilakukan Emery memang bekerja dengan baik di Arsenal saat ini. Ya, mereka memang selalu kesulitan, tetapi Emery selalu memiliki respons tepat yang akhirnya berbuah sembilan kemenangan di Premier League. Menurut Shearer lagi, kepercayaan para pemain terhadap pelatihnya inilah yang membuat Arsenal saat ini benar-benar berbahaya.
Kendati demikian, selain sejarah pertemuan United-Arsenal yang tidak menguntungkan 'Meriam London', Emery pun memiliki rekor buruk ketika menghadapi Mourinho. Selama di La Liga dulu, di mana Mourinho menukangi Real Madrid dan Emery menukangi Valencia serta Sevilla, kemenangan sama sekali belum pernah diraih oleh Emery. Lima kali mereka bertemu, Mourinho menang empat kali.
ADVERTISEMENT
Inilah yang membuat tidak semua keuntungan berada di pihak Arsenal. Ada sejarah buruk yang harus mereka taklukkan. Akan tetapi, dengan momentum yang mereka miliki, Arsenal punya kesempatan besar untuk menulis sejarah baru; sejarah di mana mereka tak melulu jadi pecundang di hadapan Manchester United; dan tidak ada waktu yang lebih baik bagi Arsenal untuk melakukannya selain pada dini hari nanti.
=====
Arsenal akan melawat ke Old Trafford untuk menghadapi tuan rumah Manchester United di partai Premier League pekan ke-15, Kamis (6/12/2018) dini hari pukul 03:00 WIB.