news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Manajemen Pertimbangkan untuk Segera Pagari Klopp dengan Kontrak Baru

3 Juni 2019 20:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Klopp membawa Liverpool juara. Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach
zoom-in-whitePerbesar
Klopp membawa Liverpool juara. Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach
ADVERTISEMENT
Tiga tahun lebih melatih Liverpool, Juergen Klopp akhirnya berhasil mempersembahkan satu gelar juara. Tak tanggung-tanggung, trofi Liga Champions dibawa pulang ke Anfield. Ini menjadi kali pertama dalam tujuh tahun Liverpool merengkuh trofi mayor.
ADVERTISEMENT
Atas dasar itu, pemilik Liverpool, Fenway Sports Group (FSG), mempertimbangkan untuk mengikat Klopp dengan kontrak baru berdurasi panjang. Memang, sih, kontrak Klopp belum akan berakhir dalam waktu dekat. Menurut kontrak, Klopp masih akan berstatus sebagai pelatih Liverpool hingga 2022.
"Kami tidak ingin membicarakan situasinya secara terbuka, apalagi di waktu-waktu sekarang. Tapi, saya rasa kalian semua tahu sepenting apa Juergen buat kami. Satu-satunya yang bisa saya katakan sekarang, penting bagi kami untuk membuatnya tinggal selama mungkin di sini," kata Tom Werner, Chairman FSG, dilansir Liverpool Echo
Tenaaaaang, yang melayang-layang itu balon, kok. Bukan trofi sungguhan. Foto: REUTERS/Phil Noble
Berhitung mundur, Liverpool sudah mengamankan kontrak sejumlah pemain pilar. Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino dipagari kontrak yang berlaku hingga 2023. Sementara, Trent Alexander-Arnold dan Andrew Robertson diikat kontrak hingga 2024.
ADVERTISEMENT
Pertimbangan klub untuk memperpanjang kontrak Klopp sangat logis. Dari sisi trofi, Klopp memang baru mempersembahkan satu gelar untuk Liverpool sejak menjadi manajer pada 8 Oktober 2015. Selebihnya, serba-nyaris. Mulai dari runner up Piala Liga Inggris dan Liga Europa 2015/16, runner up Liga Champions 2017/18, hingga runner up Premier League 2018/19.
Tapi, Liverpool berkembang menjadi skuat yang matang di tangan Klopp. Lihat saja perjalanan mereka di Premier League 2018/19. Dalam 38 laga, Liverpool hanya menelan satu kekalahan.
Trofi di tangan, pesta dimulai. Foto: REUTERS/Phil Noble
Lebih dari itu, Liverpool merupakan tim dengan kualitas merata di segala lini. Pemain-pemain di bangku cadangan pun acap menjadi pembeda. Itu belum ditambah dengan mentalitas tim yang tangguh, yang sanggup menciptakan comeback walau sepintas terlihat tak mungkin.
ADVERTISEMENT
"Ketika para pemain melempar Juergen (Klopp) ke udara beberapa saat setelah kami memastikan gelar juara, mereka mengakui apa yang diyakini oleh semua suporter Liverpool: Ia dicintai oleh siapa pun yang menghargai sepak bola," ucap Werner.
"Juergen adalah pelatih brilian. Tapi, yang tak kalah penting, ia juga orang rendah hati dan peduli pada timnya. Hari ini ia begitu bahagia karena paham bahwa segala hal yang dilakukannya di klub ini berarti bagi para suporter," ucap Werner.
Di bawah asuhan Klopp, Liverpool tidak berjalan di atas air, tapi menyelam sampai kedalaman. Memahami kawan dan lawan, mempelajari keunggulan dan kelemahan, merespons kemenangan dan kekalahan sampai batas kemustahilan paling muskil.
Barangkali proses itulah yang membuat Liverpool menjadi tim yang mesti menunggu dalam waktu panjang hanya untuk mengangkat satu trofi. Tapi, bukannya tak mungkin pemahaman seperti itu pula yang memampukan Liverpool menjuarai Liga Champions 2018/19.
ADVERTISEMENT