Mantan Pelatih Inter Milan, Luigi Simoni, Tutup Usia

23 Mei 2020 4:33 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan pematih Inter Milan, Luigi Simoni. Foto: AFP/GABRIEL BOUYS
zoom-in-whitePerbesar
Mantan pematih Inter Milan, Luigi Simoni. Foto: AFP/GABRIEL BOUYS
ADVERTISEMENT
Kabar duka datang dari Serie A. Mantan pelatih Inter Milan, Lazio, dan Napoli, Luigi Simoni, meninggal dunia. Ia mengembuskan nafas terakhirnya di usia 81 tahun.
ADVERTISEMENT
Dilansir Football Italia, Simoni memang sudah menderita stroke yang parah sejak 2019 lalu. Ia pun harus dirawat di rumah sakit, dan akhirnya meninggal dunia pada 22 Mei 2020.
Beberapa orang pun menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Simoni ini. Salah satunya adalah eks Presiden Inter Milan, Massimo Moratti. Ia menyebut bahwa Simoni adalah salah satu pelatih terbaik yang pernah menukangi Inter.
Mantan pematih Inter Milan, Luigi Simoni. Foto: Getty Images/Mario Carlini / Iguana Press
"Ia (Simoni) sudah mempersembahkan gelar kompetisi Eropa (Piala UEFA) untuk kami. Sayang, ia gagal meraih gelar Serie A, sesuatu yang semestinya layak ia dapatkan," ujar Moratti.
"Ia adalah pelatih yang juga punya karakter seorang gentleman. Ia dekat dengan pemain dan memiliki pemahaman yang baik akan para pemainnya," tambahnya.
Selain Moratti, Ronaldo Lima juga berterima kasih kepada Simoni. Pada musim 1997/98, keduanya saling bahu membahu di Inter hingga akhirnya Ronaldo mampu mencetak 34 gol di semua ajang bagi Nerrazzuri.
ADVERTISEMENT
"Simoni tidak cuma sekadar pelatih buat saya. Ia adalah guru, orang bijak, dan orang baik. Ia tidak akan memaksa kita melakukan sesuatu. Ia justru akan menjelaskan pentingnya sesuatu tersebut untuk kita," ujar Ronaldo.
"Itulah cara saya mengingatnya, lewat senyum, suaranya yang teduh, dan saran-sarannya yang berharga. Terima kasih bos, kau telah mengajarkan banyak hal kepada saya," tambahnya.
Lahir di Crevalcore, 22 Januari 1939, Simoni pernah bermain untuk Napolo, Torino, Juventus, dan berbagai tim Serie A yang lain. Pada 1974, ia memulai karier kepelatihannya dengan melatih Genoa.
Setelah Genoa, banyak tim Italia yang merasakan racikannya. Selain Inter Milan, Lazio, dan Napoli, ada juga Torino, Empoli, Piacenza, bahkan tim di luar Serie A seperti CSKA Sofia yang pernah menggunakan jasanya.
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
===
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona