Memburuknya Relasi De Laurentiis dan Ultras Napoli

9 Agustus 2018 7:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aurelio De Laurentiis dalam sebuah gala di Roma. (Foto: Carlo Hermann/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Aurelio De Laurentiis dalam sebuah gala di Roma. (Foto: Carlo Hermann/AFP)
ADVERTISEMENT
Posisi Aurelio De Laurentiis sebagai Presiden Napoli tengah disorot, terutama oleh ultras yang memenuhi tribune curva A dan B Stadion San Paolo.
ADVERTISEMENT
De Laurentiis sebetulnya merupakan penyelamat Napoli. Pada 2004 silam, dia mengakuisisi klub yang terlilit utang dan terdegradasi ke Serie C 1. Kekuatan uangnya turut menghadirkan pelatih berpengalaman macam Pierpaolo Marino dan Edy Reja.
Hasilnya, Napoli perlahan bangkit. Berkat kerja sama De Laurentiis dengan Marino dan Reja, Napoli mulai merangkak naik sampai akhirnya mampu berkompetisi kembali di ajang Serie A. Napoli juga mampu menjadi pesaing kuat Juventus belakangan ini.
Namun, selepas kepergiian pelatih Maurizio Sarri dan Jorginho ke Chelsea, Napoli terguncang. Keraguan menerpa I Partenopei karena tak ada nama top datang ke San Paolo, kecuali Carlo Ancelotti sebagai suksesor Sarri.
Hal ini semakin parah akibat komentar pedas De Laurentiis saat mengobrol bersama beberapa suporter di Dimaro, tempat Napoli menghabiskan masa latihan pramusimnya. Percakapan iini berisikan tentang kemungkinan penjualan klub kepada investor asal China sekaligus candaan agar para pendukung Napoli mendukung Juventus.
ADVERTISEMENT
"Orang yang bermimpi adalah orang yang tak menjalani hidup. Kalian semua boleh terus bermimpi, tetapi kalian tak akan pernah bangun dan menjalani hidup," ujar De Laurentiis dilansir Calciomercato.
Komentar De Laurentiis ini langsung mendapatkan respons keras dari para ultras. Bahkan, mereka menyebut bahwa De Laurentiis bukan Presiden Napoli.
De Laurentiis (kiri). (Foto: Alberto Pizzoli/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
De Laurentiis (kiri). (Foto: Alberto Pizzoli/AFP)
"Kami tidak setuju dengan visi sepak bolanya yang terlalu condong ke arah bisnis tanpa memedulikan suporter. Kami adalah ultras, masa depan, masa kini, dan masa lalu klub," ujar pernyataan resmi ultras seperti dilansir oleh Football Italia.
"Kami hidup dan pengorbanan untuk klub ini nyata. Ada nilai dan hasrat yang kami jaga. Namun, De Laurentiis bodoh. Kami tidak bisa lagi menerima gaya kepemimpinannya yang terlalu provokatif. Padahal, orang-orang yang dikritiknya telah berjasa mengantarkan De Laurentiis dari seorang produser film sederhana menjadi pemilik klub sepak bola yang kaya.
ADVERTISEMENT
"Kami tersenyum saat dia mengatakan, 'Jika Anda ingin menang, silakan dukung Juventus atau China.' Ini menujukkan kebodohannya. Di sisi lain, kami tidak senang ketika apa yang kami lakukan disebut sebagai sebuah tindakan biasa dari seorang suporter," demikian pernyataan tersebut.
Situasi terkini tentu tak boleh diabaikan oleh De Laurentiis. Dia memang berjasa mengangkat derajat klub, tetapi secara tak langsung mendongkrak ekspektasi suporter. Kalau nirgelar Napoli dan sikap tak kooperatif De Laurentiis berlanjut, suporter bisa saja menyuarakan agar sang patron lengser.