Memindai Kans Kandidat Terkuat Kampiun Liga 1: PSM atau Persija?

21 November 2018 13:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Laga pekan ke-31 Liga 1, PSM Makassar vs Persija Jakarta. (Foto: Dok. Media Persija)
zoom-in-whitePerbesar
Laga pekan ke-31 Liga 1, PSM Makassar vs Persija Jakarta. (Foto: Dok. Media Persija)
ADVERTISEMENT
Membicarakan PSM Makassar dan Persija Jakarta saat ini tak lepas dari topik perburuan trofi Liga 1 2018. Bagaimana tidak, kompetisi tinggal menyisakan tiga laga, gap kedua tim di klasemen cuma terpaut 1 poin.
ADVERTISEMENT
Sampai laga pekan ke-31 Liga 1 rampung, PSM kokoh di puncak klasemen berbekal 54 poin hasil dari 15 kemenangan, 9 kali imbang, dan 7 kekalahan. Sementara, Persija menguntit di posisi kedua dengan koleksi 53 angka. Berangkat dari situ, predikat kandidat terkuat untuk menjuarai liga rasanya pantas disematkan kepada 'Juku Eja' dan 'Macan Kemayoran'.
Memang masih ada Persib Bandung dan Bhayangkara FC yang mengantongi kans menjadi kampiun setelah mengemas masing-masing 49 poin, tetapi kadar kemungkinan tim penghuni tempat ketiga dan keempat itu sangat kecil. Menyapu bersih tiga laga sisa dengan kemenangan bukan jaminan karena nasib mereka ditentukan pula oleh hasil laga PSM dan Persija.
Sorotan kali ini lebih tentu tertuju pada PSM. Keunggulan satu poin atas Persija membuat mereka selangkah di depan untuk gelar juara. Syarat PSM cuma satu, yakni memenangi tiga laga sisa. Meski demikian, tuntutan tersebut tergolong sulit bagi skuat asuhan Robert Rene Alberts itu.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut terlihat dari lawan-lawan yang mesti dihadapi PSM di sisa musim, yaitu Bali United, Bhayangkara FC, dan PSMS Medan. Terlebih tim yang disebut terakhir tengah berjuang demi menyelamatkan diri dari degradasi dan mentas di Liga 1 musim depan.
Namun, PSM akan memainkan dua laga --melawan Bali United dan PSMS-- dengan status sebagai tuan rumah. Situasi kondisi tersebut jelas menguntungkan PSM karena mereka mengantongi rapor apik saat berlaga di Stadion Andi Mattalatta.
Disitat dari Soccerway, PSM merangkum 11 kemenangan dari 15 partai kandang. Empat laga sisanya berakhir dengan 3 hasil imbang dan hanya sekali kalah. Statistik pun menggambarkan betapa tajam dan tangguhnya Wiljan Pluim cs. saat bermain di rumah sendiri, yakni 31 gol dan 6 nirbobol.
ADVERTISEMENT
Menilik rekam jejak pertemuan, Bali United adalah lawan tersulit bagi PSM. 'Serdadu Tridatu' berpotensi menjegal langkah PSM seperti musim lalu. Saat itu, PSM tumbang 0-1 dari Bali United pada pekan ke-33. Gol kemenangan Bali United lahir dari kaki Stefano Lilipaly di masa injury time babak kedua yang sekaligus melenyapkan peluang PSM untuk merengkuh gelar juara.
Oke, harus diakui, Bali United memang tak sekuat musim lalu, tetapi skenario kegagalan PSM musim 2017 besar kemungkinan terulang. Maka itu, PSM wajib menaruh kewaspadaan. Mereka tak boleh lengah saat menjamu Bali United. Lebih-lebih dalam tiga pertemuan teraktual kedua tim, PSM selalu menjadi pecundang.
Menyoal dua laga sisa --versus Bhayangkara FC dan PSMS, persentase PSM untuk menutup laga sebagai pemenang terbilang besar. Pertama, PSM memiliki tren positif saat bersua Bhayangkara FC. Itu bisa dilihat dari 4 kemenangan PSM dalam lima perjumpaan teraktual kedua tim.
ADVERTISEMENT
Ricuh Pertandingan PSM Makassar vs Bali United (Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)
zoom-in-whitePerbesar
Ricuh Pertandingan PSM Makassar vs Bali United (Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)
Yang menjadi persoalan PSM adalah kondisi markas Bhayangkara FC, Stadion PTIK. Teraktual, pelatih Persipura Jayapura mengatakan bahwa buruknya kondisi rumput stadion berkapasitas 3.000 penonton itu berdampak pada aliran bola mereka. Dan, itu diklaim menjadi salah satu faktor penyebab kakalahan 'Mutiara Hitam' dari The Guardian.
Pada laga pamungkas Liga 1, PSM mesti mewaspadai letupan ambisi PSMS. Tim besutan Peter Butler itu dipastikan bakal tampil habis-habisan agar bisa bertahan di kompetisi teratas sepak bola Indonesia musim 2019. Mengingat, saat ini, mereka terbenam di dasar klasemen dengan koleksi 34 poin atau terpaut 2 angka dari Mitra Kukar yang berada di ambang batas zona merah.
Situasi PSM sejatinya nyaris serupa seperti yang dialami Persija. Skuat asuhan Stefano 'Teco' Cugurra itu punya dua laga kandang --melawan Sriwijaya FC dan Mitra Kukar. Sama seperti PSM, Persija mempunyai notula apik saat berstatus sebagai tuan rumah. Dari 13 laga kandang, Ismed Sofyan dan kolega merangkum 8 kemenangan, 2 imbang, dan 2 kali kalah.
ADVERTISEMENT
Data itu belum disertai dengan jumlah gol yang menyentuh 21 dan 9 clean sheet. Dua catatan yang cukup menyiratkan betapa agresif dan kokohnya Persija saat tampil di depan The Jakmania. Namun, jika topik pembicaraan berganti menjadi catatan pertemuan Persija dengan sang seteru di laga sisa, langkah Persija terbilang berat.
Pertama, Persija bakal menjamu Sriwijaya FC. 'Laskar Wongkito' memang tengah terseok-seok di papan bawah, tetapi mereka mempunyai rekam jejak yang apik saat bersua Persija. Dari 6 perjumpaan teraktual kedua tim, Sriwijaya FC mengantongi 3 kemenangan, 1 imbang, dan 2 kali kalah.
Sriwijaya Fc vs Persija Jakarta (Foto: Dok. Persija Jakarta)
zoom-in-whitePerbesar
Sriwijaya Fc vs Persija Jakarta (Foto: Dok. Persija Jakarta)
Tekanan berat berada di pundak Persija manakala melawat ke markas Bali United, Stadion Kapten I Wayan Dipta. Persija tercatat sukses menghentikan Bali United di babak semifinal Piala Presiden 2018, tetapi menilik aspek historis, Persija selalu kesulitan untuk mengalahkan Bali United. Dalam 5 laga teraktual kedua tim di liga, Persija nihil kemenangan dan dua kali kalah.
ADVERTISEMENT
Potensi terbesar Persija untuk meraup tripoin diprediksi terjadi manakala menjamu Mitra Kukar pada laga pamungkas. Pasalnya, Persija selalu menutup laga sebagai pemenang dalam tiga laga terakhir melawan 'Naga Mekes' di semua ajang. Teranyar, Persija menang 2-0 atas Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut pada 21 Juli lalu.
Berangkat dari sederet catatan dan data tersebut, kumparanBOLA menilai kans PSM untuk menjadi kampiun Liga 1 2018 lebih besar ketimbang Persija. Keunggulan satu poin menjadi modal kuat PSM untuk mengunci gelar juara. Sedangkan, keberhasilan Persija untuk merengkuh trofi tak cuma ditentukan oleh kaki mereka sendiri, tetapi juga nestapa PSM.
Namun, selama kompetisi belum berakhir dan bola masih menggelinding di atas lapangan, apa pun bisa terjadi. Termasuk kemungkinan Persib dan Bhayangkara FC untuk menyalip dan menjadi kampiun. Tak bisa ditampik bahwa juara Liga 1 2018 besar kemungkinan diketahui dalam partai pamungkas.
ADVERTISEMENT
Jadi, siapa yang bakal memasukkan trofi liga ke dalam kabin musim ini? PSM? Persija? Persib? atau Bhayangkara FC? Menarik untuk dinantikan sampai peluit panjang laga pamungkas ditiupkan.