Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Memindai Kelemahan Timnas U-23 lewat Dua Kekalahan di Gorges Bank Cup
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kekalahan itu menjadi yang kedua bagi pasukan Garuda Muda di China. Sebelumnya, Timnas U-23 juga menelan kekalahan saat menghadapi tuan rumah, China, 0-2.
Indra Sjafri menilai dua laga itu memberi pelajaran berharga bagi anak didiknya. Alhasil, pelatih 56 tahun itu bisa mengetahui kelemahan pasukannya.
Khusus di laga versus Yordania, Indra melihat ada beberapa poin yang harus ditingkatkan Timnas U-23. Masalah utama ialah soal komunikasi dan tempo perpindahan bola.
“Gol yang terjadi [melawan Yordania] karena kurangnya komunikasi pemain belakang. Mereka saling menunggu sehingga pemain lawan leluasa untuk menguasai bola. Saya juga melihat sirkulasi bola sering salah. Anak-anak kurang cepat melakukan perpindahan bola saat lawan menekan. Ini harus diperbaiki,” ujar Indra.
ADVERTISEMENT
Indra ingin kelemahan itu sudah selesai diperbaiki saat bertemu Arab Saudi di partai terakhir turnamen pada 15 Oktober mendatang.
“Selain itu, sering juga terjadi situasi saat lawan lebih banyak berada di daerah kami saat tim memainkan bola. Jadinya sering hilang bola. Lalu, jarak antarpemain juga masih terlalu jauh. Semua itu harus saya perbaiki ketika melawan Arab nanti,” katanya.
Sang pelatih juga menjanjikan rotasi ketika menghadapi Arab. Indra tak pernah memasang starter yang sama di dua laga sebelumnya.
Cuma ada beberapa nama yang muncul sejak menit awal di dua laga tersebut, seperti Nadeo Argawinata (kiper), Muhammad Rafli (striker), Syahrian Abimanyu, Asnawi Mangkualam Bahar, Nurhidayat Haji Haris, dan Egy Maulana Vikri.
ADVERTISEMENT
“Kami akan melakukan rotasi untuk melawan Arab. Saya bersyukur bisa ikut turnamen ini. Tujuannya memang untuk mencari 20 pemain terbaik yang akan saya bawa ke SEA Games 2019,” kata Indra.