Menanti Geliat Fulham di Premier League

1 Agustus 2018 16:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain fulham merayakan gol (Foto: Reuters/Carl Recine )
zoom-in-whitePerbesar
Pemain fulham merayakan gol (Foto: Reuters/Carl Recine )
ADVERTISEMENT
Fulham menggebrak; mereka kembali ke Premier League. Kemenangan 1-0 atas Aston Villa di babak play-off jadi penyempurna setelah setelah empat tahun absen tampil di level teratas dalam piramida sepak bola Inggris itu.
ADVERTISEMENT
Persiapan Fulham menyambut Premier League 2018/2019 tak tanggung-tanggung, personel anyar yang terbilang kondang mereka datangkan. Jean Michael Seri jadi nama pertama yang diperkenalkan Fulham. Padahal, kita tahu gelandang asal Pantai Gading itu telah digemborkan bakal merapat ke Barcelona sejak awal musim lalu.
Nilai plus Seri adalah kemampuannya yang komplet sebagai seorang gelandang box-to-box. Selain bisa diplot untuk penyeimbang area sentral, ia juga piawai dalam mengkreasi peluang. Nyatanya Seri menjadi pemain yang paling intens memprakarsai peluang untuk Nice dalam dua musim ke belakang dengan rata-rata 2,2 umpan kunci per laga.
Andre Schuerrle juga jadi salah satu muka baru yang akan memperkuat Fulham di musim depan. Pemain yang pernah merumput bersama Chelsea itu resmi bergabung sebagai pemain pinjaman dengan durasi dua musim. Schuerrle jelas bukan pemain sembarangan. Melalui umpannya, Mario Goetze berhasil mencetak gol kemenangan Jerman atas Argentina di final Piala Dunia 2014 lalu.
ADVERTISEMENT
Selebrasi pemain Fulham, Andre Schuerrle. (Foto: Dok. Fulham)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain Fulham, Andre Schuerrle. (Foto: Dok. Fulham)
Satu lagi rekrutan terbaru Fulham adalah Aleksandar Mitrovic. Ia tak bisa dibilang muka baru juga, sebenarnya, sebab di musim 2017/2018 Mitrovic telah tampil dengan mereka sebagai pemain pinjaman. Bahkan, sukses menyumbangkan 12 gol di pentas Divisi Championship. Itulah yang jadi alasan Fulham untuk mempermanenkan statusnya.
Secara garis besar, kekuatan Fulham di musim lalu terletak pada sisi sayap mereka, atau lebih spesifik lagi di tepi kiri. Hal yang logis, sebab mereka memiliki Ryan Sessegnon yang terbukti kompeten untuk mengeksploitasi sisi kanan lawan.
Dalam format 4-3-3 yang diterapkan Slavisa Jokanovic, Sessegnon yang ngepos di sayap kiri ditugaskan untuk turut serta mencetak angka. Hebatnya lagi, jumlah golnya menyentuh angka 16, melebihi Mitrovic sebagi penyerang tengah.
ADVERTISEMENT
Sessegnon tak sendirian, Stefan Johansen dan Tom Cairney yang memenuhi area tengah merupakan tipikal pemain yang ofensif, baik itu mengakomodir serangan maupun mengakhiri peluang. Nyatanya keduanya berhasil menghasilkan 14 gol dan assist bila dikalkulasi. Untuk menyeimbang keduanya, Jokanovic menaruh Kevin McDonald yang lebih unggul dalam atribut bertahan.
Fulham benar-benar jeli dalam membeli penggawa anyar di bursa transfer kali ini. Memang belum terbukti, akan tetapi setidaknya sesuai dengan kebutuhan mereka.
Mahar 20 juta poundsterling yang dikeluarkan untuk mempermanenkan Mitrovic bukanlah sebuah perjudian. Toh, penyerang asal Serbia itu sudah menjawab lewat 12 gol yang dibuatnya pada Divisi Championship musim lalu.
Sementara Seri, dibutuhkan untuk mempertajam kreativitas area sentral yang jadi poros kekuatan Fulham sebelum didistribusikan ke tepi sayap. Sedangkan Schuerrle akan jadi tandem ideal bagi Sessegnon dan Mitrovic sebagai trisula lini depan The Cottagers.
ADVERTISEMENT
Bagaimana, sudah siap menanti Fulham di Premier League musim ini?