Menapaki Jalan Terjal Kurniawan Dwi Yulianto Bersama Sabah FA

20 November 2020 19:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Timnas Indonesia U-19 Kurniawan Dwi Yulianto. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Timnas Indonesia U-19 Kurniawan Dwi Yulianto. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kurniawan Dwi Yulianto kini sedang harap-harap cemas terkait kepastian posisinya sebagai pelatih kepala Sabah FA. Pergantian pengurus mengembuskan isu bahwa dirinya bakal dilengserkan sebagai pelatih.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana perjalanan Kurniawan bersama Sabah FA di Liga Super Malaysia musim lalu?
Kurniawan atau yang akrab disapa ‘Si Kurus’ resmi menukangi Sabah FA pada 20 Desember 2019 dengan kontrak selama satu musim.
Kabar tersebut sempat mencuri perhatian pencinta sepak bola Indonesia karena Kurniawan langsung ditunjuk sebagai pelatih kepala. Akan tetapi, penunjukan itu bukanlah tanpa alasan.
Presiden Sabah FA, Datuk Peter Anthony, menjelaskan pihaknya memilih Kurniawan sebagai juru latih tak lepas dari pengalamannya yang dimiliki.
Sabah FA sendiri merupakan juara Divisi 2 Liga Malaysia atau dikenal Liga Primer Malaysia 2019. Dengan begitu, mereka berhasil promosi ke Liga Super Malaysia 2020 bersama dengan PDRM FA dan UiTM.
ADVERTISEMENT
Menangani tim promosi, tugas eks asisten pelatih Timnas Indonesia U-19 itu sama sekali tak mudah. Akan tetapi, ia berhasil meraih kemenangan dalam debutnya di laga uji coba melawan runner-up Liga Filipina, Kaya FC, pada 22 Januari 2020.
Membawa bekal yang bagus saat laga uji coba ternyata tidak membuat langkah Kurniawan bersama Sabah FA berjalan mulus. Debut Sabah FA di Liga Super Malaysia harus berakhir imbang tanpa gol melawan PDRM FA pada 3 Maret silam.
Dalam empat laga pembuka, hasil yang ditorehkan Kurniawan sejatinya tak buruk mengingat status Sabah FA sebagai tim promosi. Mereka meraih satu kemenangan, dua imbang, dan sekali kalah sebelum akhirnya kompetisi dihentikan akibat pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
Namun, cerita berbeda tersaji ketika kompetisi kembali dihelat pada Agustus lalu. Dari enam laga, Sabah FA hanya mencatatkan satu kemenangan, sekali imbang serta empat kekalahan.
Kegagalan mendulang angka diperparah dengan kondisi Sabah FA yang terpaksa mengakhiri musim 2020 dengan kekalahan WO, baik di Liga Super Malaysia maupun Piala Malaysia.
Pada akhir musim, Kurniawan bersama Sabah FA berhasil bertahan di Liga Super Malaysia. Mereka bertengger di posisi ke-10 klasemen akhir atau satu tingkat di atas zona degradasi.
Asisten pelatih Timnas u 23 Kurniawan Dwi Yulianto. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
"Walaupun ada di peringkat 10 klasemen, minimal bisa bertahan di Super League. Apalagi, kondisi sekarang sedang pandemi meskipun saya enggak mau itu jadi alasan," ujar Kurniawan kepada kumparan, Jumat (20/11).
"Saya cukup puas dengan pencapaian saya di tim promosi. Apalagi, saya datang dengan kondisi tim yang sudah ada dan masih bisa bertahan walaupun di peringkat bawah," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Penulis: Muhammad Sakti Darma A