Menerka para Pembeda di El Clasico
ADVERTISEMENT
Setelah dua bulan ditunda, El Clasico bakal digelar pada Kamis (19/12/2019) dini hari WIB. Ini bakal jadi duel dahsyat, mengingat Barcelona dan Real Madrid mengemas poin yang sama dan bertengger di dua urutan teratas klasemen La Liga.
ADVERTISEMENT
Oh, ya, performa keduanya juga lagi bagus-bagusnya sekarang. Barcelona, misalnya, sukses mengemas 6 kemenangan beruntun di lintas ajang --sebelum ditahan imbang Real Sociedad akhir pekan lalu. Sementara Madrid lebih stabil lagi. Sudah 11 pertandingan mereka lewati tanpa kekalahan.
Dengan form yang sama baiknya, peran sosok pembeda menjadi vital. Lantas, siapa-siapa saja yang punya kans buat jadi gamechanger pada laga yang dihelat di Camp Nou tersebut?
Lionel Messi
Haram kalau namanya tak tercantum di sini. Bukannya apa-apa, La Pulga merupakan topskorer sepanjang sejarah El Clasico dengan 26 golnya (18 gol di La Liga, 6 gol di Piala Super Spanyol, dan 2 gol di kompetisi Eropa).
Tak sampai di situ, Messi juga tengah dalam kondisi on-fire. Dia tak pernah absen berkontribusi atas gol Barcelona dalam 6 laga termutakhir. Rincinya: 8 gol dan 4 assist.
Antoine Griezmann
ADVERTISEMENT
Oke, Antoine Griezmann mungkin cuma newbie di El Clasico bila dibandingkan dengan Messi. Tapi, pemain asal Prancis itu mampu diandalkan alternatif sebagai mesin gol Barcelona. Sepasang gol dalam dua pertandingan terakhirnya di La Liga bisa menjadi acuan.
Lagipula, Griezmann punya rapor lumayan bagus saat bersua Madrid. Dia sukses menjebol gawang Los Blancos di Derbi Madrid terakhirnya bersama Atletico Madrid.
Karim Benzema
Karim Benzema jadi komponen penting buat Madrid di musim ini. Dia tak cuma menggantikan posisi Cristiano Ronaldo sebagai produsen gol, tetapi juga aktif menyumbang assist.
Toleh saja torehan 5 assist-nya di La Liga musim ini --tertinggi di antara rekan-rekan setimnya. Oh, ya, jumlah golnya mencapai 12, setara dengan Messi di daftar pencetak gol sementara La Liga. Waktunya bersinar di El Clasico ?
Rodrygo Goes
ADVERTISEMENT
Jangan kaget dulu kalau kami memilih Rodrygo. Karena, ya, memang Madrid tak punya banyak pemain yang cukup kompeten untuk menghasilkan gol. Memang, Rodrygo masih berumur 18 tahun. Akan tetapi, eksistensinya di laga penting jauh dari kata buruk.
Hat-trick plus satu assist ke gawang Galatasaray di Liga Champions jadi bukti. Kemudian masing-masing sebiji gol dan assist saat berhadapan dengan Club Brugge di matchday pemungkas tengah pekan lalu juga makin menegaskan krusialnya Rodrygo.