Mengamini Daniel James sebagai Pilar Penting Man. United

21 Oktober 2019 16:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daniel James. Foto: AFP/GEOFF CADDICK
zoom-in-whitePerbesar
Daniel James. Foto: AFP/GEOFF CADDICK
ADVERTISEMENT
No, bukan Paul Pogba, Marcus Rashford, Anthony Martial, atau David De Gea yang jadi penopang permainan Manchester United musim ini. Jangan sebut pula Harry Maguire. Bek yang ditebus seharga 80 juta poundsterling itu masih tampil standar.
ADVERTISEMENT
Justru Daniel James yang jadi penampil terbaik United. Siapa yang menyangka pemuda 21 tahun itu bakal moncer dan memainkan porsi penting bersama United begitu cepat?
Oh, iya, James sempat menyabet anugerah Player of the Month United pada Agustus dengan perolehan suara sebenyak 61%. Ia unggul jauh atas Aaron Wan-Bissaka dengan 36% serta Maguire di angka 3%.
Oke. Pertanyaannya: Apa, sih, yang bikin James spesial?
Kecepatan
Aksi James yang teraktual, ya, saat berkontribusi atas gol tunggal United ke gawang Liverpool. Ia mengirimkan umpan silang yang kemudian sukses diakhiri dengan sempurna oleh Rashford.
Lebih dari itu, esensi James adalah untuk memaksimalkan skema serangan balik yang dicanangkan Solskjaer. Perlu diingat bahwa counter attack jadi salah satu metode utama serangan United.
ADVERTISEMENT
Itulah mengapa 'Iblis Merah' berani merogoh kocek sebesar 15 juta poundsterling untuk menggaetnya dari Swansea City. Jumlah itu relatif tinggi untuk pemuda yang belum pernah mencicipi atmosfer Premier League.
Untuk mengakomodir serangan kilat, dibutuhkan pemain yang cepat. Maka cukup logis andai Solskjaer memakai tipikal pemain cepat macam Rashford serta Martial di lini depan --atribut yang juga dimiliki James. Ryan Giggs, pelatih Wales sekaligus legenda hidup United, mengamininya.
"Yang paling utama, kecepatan menjadi atribut terbaiknya. Sepertinya saya tidak melihat pemain secepat dia sepanjang karier saya. Itu kejutan besar bagi karena saya sudah berulang kali bertanding melawan pemain-pemain cepat," kata Giggs.
"Ia mimpi buruk untuk para bek. Posturnya juga tidak besar-besar amat sehingga akan lebih mudah melewati kepungan para pemain bertahan. Kedua kakinya sama baiknya. Ia bisa mencetak dan mengkreasikan gol."
ADVERTISEMENT
Laga debut James melawan Chelsea di pekan pertama bisa dijadikan acuan. Meski cuma tampil 16 menit, James menjadi pemain tercepat dalam laga tersebut. Bila dirata-rata, James sudah mencatatkan 16,5 sprint per laga, hanya kalah tipis dari Rashford.
Daniel James (kanan) dalam laga persahabatan antara Wales dan Belarusia. Foto: Reuters/Andrew Couldridge
Kecepatan serta tubuh mungil yang dimiliki James nyatanya merepotkan para pemain lawan. Sampai-sampai mereka kudu melanggarnya untuk menghentikan laju pemain yang sudah mencetak 2 gol untuk Timnas Wales itu.
Berdasar data Whoscored, James jadi pemain United yang paling sering dilanggar dengan rata-rata 2,4 --menempati pos lima besar di Premier League. Hal itu kian meningkatkan intensitas situasi bola mati bagi 'Iblis Merah'. Sayang, konversi set-piece mereka memang buruk. Jumlah gol United dari skema bola mati masih nihil.
ADVERTISEMENT
Efektivitas
Hingga pekan kesembilan Premier League, James sudah mengemas 3 gol dan sebiji assist. Memang masih kalah dari Rashford yang sudah menyumbangkan 4 gol dan 2 assist. Namun, perlu diingat bahwa 2 gol dari jebolan akademi United itu lahir dari titik putih.
Dalam perspektif lain, James adalah pemain yang efektif dalam mengonversi peluang. Menurut situs Premier League, ia cuma menyia-nyiakan satu peluang emas. Bandingkan dengan Rashford yang sudah membuang 3 big chance.
Pun demikian dari kualitas tembakan. James tercatat sudah melepaskan 7 shoot on target dari 16 percobaan atau 44% bila dipersentase. Angka tersebut masih lebih baik ketimbang Martial serta Rashford di angka 38% dan 35% --unggul jauh atas Paul Pogba yang cuma menyentuh 11%.
ADVERTISEMENT
Para pemain Manchester United merayakan gol Daniel James ke gawang Southampton. Foto: Reuters/John Sibley
Nah, karakteristik gol James juga terbilang langka. Melepaskan tendangan kaki kanan usai melakukan manuver dari sisi kiri. Betul, James adalah seorang inverted winger --mirip-mirip dengan Arjen Robben.
Perlu digarisbawahi, James juga punya kecepatan yang nyaris setara dengan gelandang asal Belanda itu. Ia mampu berlari secepat 36 km/jam --hanya berbeda 1 km/jam dari Robben
Golnya ke gawang Crystal Palace dan Southampton jadi bukti sahih kemampuan James sebagai inverted winger. Plus, golnya di laga persahabatan ke gawang Belarusia saat berseragam Wales.
Spesialisasi James ini tentu makin memperkaya alternatif Solskjaer. Terlebih, United saat ini kekurangan goal getter selepas kepergian Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez, serta cedera yang dialami Martial dan Pogba. Praktis, cuma Rashford yang jadi tumpuan untuk mencetak gol meski performanya juga tak se-stabil musim lalu.
ADVERTISEMENT
Selebrasi dari Marcus Rashford. Foto: Reuters/Jason Cairnduff
Eh, bukan berarti James sempurna. Ia masih harus meningkatkan kemampuannya dalam distribusi bola alias penciptaan umpan kunci --tak hanya mengandalkan kecepatan untuk mengeksploitasi ruang.
Rata-rata keypass-nya masih rendah, cuma menyentuh 0,6 per laga. Bahkan kalah dari Maguire dan hanya setengah dari torehan Rashford. Satu lagi yang tak boleh terlewatkan, kemampuan untuk melakukan crossing.
Perlu diingat, United pernah diisi oleh winger-winger macam Giggs, David Beckham, dan Antonio Valencia yang piawai dalam melepaskan umpan silang.
Crossing memang tak lagi jadi atribut utama untuk winger modern. Namun, bukan berarti tak penting juga, toh Cristiano Ronaldo juga memenuhi spesifikasi demikian saat masih berseragam United.
Ronaldo ketika masih membela Manchester United. Foto: SIMON BELLIS / AFP
Satu hal lagi yang tak boleh terlewatkan: Kekuatan fisik.
ADVERTISEMENT
Well, Premier League adalah kompetisi yang tergolong intens dalam melakukan kontak fisik. Itu tentu bukan hal yang mudah bagi James yang tinggi badannya 'cuma' 170 cm dan bobot 76 kg.
James dirasa perlu untuk meningkatkan massa ototnya. Toh, ia begitu mengandalkan kecepatan lari yang membuatnya lebih rentan jatuh. Kondisi itu makin diperparah dengan image tukang diving yang perlahan disematkan kepadanya. Sudah dua kali James mendapatkan kartu kuning dan semuanya lahir atas tuduhan diving.
Daniel James melakukan selebrasi usai menjebol gawang Crystal Palace. Foto: Reuters/Andrew Yates
Kabar baiknya, United tengah berusaha untuk meminimalkan kekurangan James. Berdasarkan laporan The Sun, mereka telah menyiapkan program latihan khusus untuk memperkuat fisik James.