Mengapa Jack Brown Tidak Lolos Seleksi Timnas U-19?

18 Januari 2020 12:10 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jack Brown (tengah), gelandang Lincoln City U-18 yang mengikuti seleksi Timnas U-19 Indonesia. Foto: PSSI
zoom-in-whitePerbesar
Jack Brown (tengah), gelandang Lincoln City U-18 yang mengikuti seleksi Timnas U-19 Indonesia. Foto: PSSI
ADVERTISEMENT
Dua kali seleksi, dua kali pula gagal. Itulah nasib Jack Brown bersama Timnas U-19 Indonesia.
ADVERTISEMENT
Jumat (17/1/2020), Shin Tae-yong mengumumkan perampingan skuat Timnas U-19. Dari 53 nama yang awalnya mengikuti seleksi, 25 di antaranya telah dicoret. Brown masuk dalam daftar itu bersama nama-nama macam Beckham Putra Nugraha, Rendy Juliansyah, serta Muhammad Supriadi.
Khusus Beckham dan Supriadi, mereka dicoret karena tidak berada dalam kondisi fisik terbaik. Beckham menderita cedera hamstring, sementara Supriadi mengalami masalah pada engkelnya.
Hmm, lalu bagaimana dengan Brown?
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memberikan instruksi saat seleksi pemain Timnas Indonesia U-19 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Senin (13/1). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Well, Shin tidak memberi penjelasan secara khusus mengenai pemain Lincoln City U-18 tersebut. Akan tetapi, ini adalah kali kedua Brown gagal menembus skuat Timnas U-19. Pada 2017 silam dia, bersama kakaknya yang bernama George, sudah pernah menjajal seleksi dan gagal.
Ketika itu Timnas U-19 masih berada di bawah asuhan Indra Sjafri. Sekarang, Indra pun masih terlibat meskipun kapasitasnya hanya sebagai asisten pelatih.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, baik Shin --yang sekarang punya wewenang di Timnas U-19-- maupun Indra --yang dulu pernah menukangi Timnas U-19-- seiya-sekata soal kualitas Brown. Mereka masih belum mengizinkan Brown masuk timnas level junior.
Pemain seleksi Timnas U-19, Jack Brown. Foto: Alan Kusuma/kumparan
Tapi, masa, sih, dia tidak layak? Bukannya dia bermain untuk klub Inggris? Bukankah dia semestinya tetap patut diberi kesempatan? Bukankah dia punya pengalaman bertanding melawan tim junior Manchester United?
Memang betul Brown bermain di Lincoln City, tetapi Lincoln City adalah klub League One alias divisi tiga Inggris. Lagipula, Brown baru bermain di tim juniornya.
Lawan-lawan yang dihadapi Brown secara reguler sebagai pemain Lincoln City U-18 hanyalah pemain-pemain junior dari klub gurem lain. Dia berkesempatan melawan Manchester United U-18 juga karena ada ajang yang namanya Piala FA junior.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Brown sudah berusia 18 tahun. Kalau dia memang benar-benar berkualitas, dia tidak akan lagi bermain di tim U-18 milik klubnya. Kalau dia benar-benar oke, seharusnya dia sudah mulai dipanggil untuk memperkuat tim u-23 atau bahkan tim senior.
Dalam pertandingan Piala FA junior menghadapi Manchester United itu Brown kabarnya sempat mencatatkan rekor yang bikin dia dipuji pelatihnya. Tapi, 'rekor' yang dimaksud di situ adalah 'rekor' berlari paling jauh (15 km). Kemampuannya sebagai pesepak bola tidak tercermin secara utuh dari situ.
Gong Oh-kyun ditemani Lee Jae-hong (pelatih fisik) dan Kim Hae-woon (pelatih kiper) menukangi Indonesia U-19. Foto: Ferry Tri Adi Sasono/kumparan
Tapi, bukannya dia pernah jadi pemain terbaik di Manchester United Soccer School? Masa, sih, itu tidak masuk hitungan?
Well, Soccer School bukan akademi. Pemain-pemain hebat Manchester United seperti Marcus Rashford, Mason Greenwood, sampai David Beckham tidak lahir dari Soccer School melainkan akademi.
ADVERTISEMENT
Akademi adalah tempat klub mendidik pemain muda potensial untuk diorbitkan jadi pemain tim utama. Akan tetapi, Soccer School hanyalah salah satu cara bagi sebuah klub untuk mencari uang terutama dari luar negeri. Kualitas pemain Soccer School dan akademi tidak bisa dibandingkan.
Dengan demikian, jika Brown tidak lolos seleksi Timnas U-19, itu tidak seharusnya jadi sesuatu yang mengagetkan. Tidak semua yang bermain di luar negeri itu pantas dipuja-puja, kok. Kalau Brown memang tidak cukup bagus, ya, dia tidak cukup bagus. Titik.