Menilai Pembelian Arsenal di Bursa Transfer Musim Panas 2019

9 Agustus 2019 15:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nicolas Pepe berseragam Arsenal. Foto: Dok. Arsenal
zoom-in-whitePerbesar
Nicolas Pepe berseragam Arsenal. Foto: Dok. Arsenal
ADVERTISEMENT
Arsenal berhasil mencuri perhatian di bursa transfer musim panas 2019/20. Bagaimana tidak? Sempat diberitakan hanya memiliki uang 45 juta poundsterling, Arsenal merekrut enam pemain dengan total biaya lebih dari 140 juta poundsterling.
ADVERTISEMENT
Enam pemain yang diakuisisi Arsenal adalah Dani Ceballos, Gabriel Martinelli, William Saliba, Nicolas Pepe, Kieran Tierney, dan David Luiz. Ceballos datang dengan status pinjaman. Sementara, Saliba dipinjamkan kembali ke klub lamanya, Saint-Etienne, dan baru akan bergabung ke Arsenal di musim 2019/20.
Dari enam nama tersebut, barangkali hanya Saliba dan Martinelli saja yang namanya tidak populer. Pepe merupakan topskorer kedua Ligue 1 2018/19, Ceballos adalah pemain Real Madrid yang cemerlang di Piala Eropa U-21 2019 bersama TImnas Spanyol, Tierney tiga kali memenangi gelar Pemain Muda Terbaik Skotlandia, dan Luiz pernah menjadi kepingan penting dua tim besar di Eropa, Chelsea dan Paris Saint-Germain (PSG).
Namun, reputasi saja tak cukup untuk menyatakan bahwa mereka adalah pembelian yang sempurna dari Arsenal. Kemampuan dan kecocokan dengan permainan Unai Emery, selaku pelatih Arsenal, tentu lebih penting dari nama besar. Oleh karena itu, kumparanBOLA mencoba untuk menilik dan menilai enam pembelian Arsenal itu, satu per satu.
ADVERTISEMENT
1) Nicolas Pepe
Nicolas Pepe pada sebuah acara penghargaan yang digelar Ligue 1. Foto: Franck Fife/AFP
Pepe merupakan yang termahal di antara enam rekrutan baru Arsenal tersebut. Penyerang sayap asal Pantai Gading itu dibeli dari LOSC Lille dengan mahar mencapai 72 juta poundsterling—menjadikannya pemain termahal yang pernah dibeli Arsenal.
Untungnya, Pepe memiliki potensi untuk menjustifikasi harga mahalnya. Pasalnya, ia benar-benar merupakan pemain yang tak hanya dibutuhkan oleh Emery, tetapi juga mampu mengangkat Arsenal ke level yang lebih tinggi.
Pepe adalah pemain sayap yang komplet. Ia memiliki kecepatan dan kemampuan dribel selayaknya pemain sayap, tetapi kemampuan penyelesaian akhirnya tak kalah dari seorang striker, dan ia memiliki visi permainan seperti seorang playmaker.
Catatannya di Ligue 1 2018/2019 menjadi bukti yang paling sahih. Pepe sukses mengemas 22 gol plus 11 assist—membuatnya total menyumbangkan hampir setengah dari total gol Lille (68) di Ligue 1 2018/19.
ADVERTISEMENT
Singkatnya, Pepe adalah pemain yang mampu menjadi pembeda dalam satu pertandingan. Nah, Arsenal tak memiliki pemain seperti itu lagi setelah Alexis Sanchez hengkang.
Lebih dari itu, usia Pepe saat ini baru menginjak 24 tahun. Pemuda kidal itu tentunya masih memiliki ruang yang banyak untuk berkembang.
Pepe mungkin masih butuh adaptasi terhadap beberapa hal, mulai dari kultur dan cuaca di Inggris, hingga permainan Emery. Namun, kami meyakini ia akan menjadi sebuah kesuksesan di Arsenal.
Nilai: 9/10
2) Kieran Tierney
Kieran Tierney kala merayakan gelar juara Celtic FC. Foto: Reuters/Lee Smith/File Photo
Upaya Arsenal untuk mendapatkan Tierney sebenarnya sudah berlangsung sejak 2018/19 berakhir. Setidaknya, tiga tawaran ‘Meriam London’ layangkan kepada Celtic FC sebelum akhirnya Tierney bergabung jelang bursa transfer ditutup.
ADVERTISEMENT
Seperti Pepe, Tierney adalah pemain yang benar-benar dibutuhkan oleh Arsenal. Pemuda asal Skotlandia ini adalah bek kiri yang mampu melakukan tugas defensif dan ofensif dengan sama baiknya. Catatan rata-rata 1,1 dribel, 5,5 operan kunci, dan 3,3 tekel per pertandingan di Liga Skotlandia 2018/19 menjadi buktinya. Oh, ya, Tierney juga mampu menyumbangkan lima assist.
Keberadaan Tierney bagi Arsenal terbilang krusial, mengingat serangan Arsenal kerap kali berawal dari sisi kiri, dan Emery menginstruksikan bek sayapnya untuk terlibat dalam penyerangan. Sebagai buktinya, 42% serangan Arsenal di Premier League 2018/19 berasal dari sisi kiri, dan Sead Kolasinac, bek kiri utama Arsenal di musim lalu, mampu mengemas lima assist.
Tierney jelas merupakan upgrade dari Kolasinac, yang tak kompeten ketika bertahan. Ditambah lagi, usia Tierney baru 22 tahun. Dari situ, pemuda kelahiran Isle of Man itu bisa menjadi bek kiri Arsenal untuk waktu yang lama.
ADVERTISEMENT
Jangan lupa juga bahwa Tierney didatangkan dengan biaya ‘hanya’ 25 juta poundsterling. Untuk pasar pemain saat ini, harga Tierney itu terbilang murah.
Satu-satunya cela yang ia miliki adalah kerentanannya terhadap cedera. Saat ini saja, Tierney sedang menjalani penyembuhan seusai menjalani operasi hernia. Sementara, di musim 2018/19, ia mengalami dua cedera, yaitu cedera selangkangan (groin) dan pinggul.
Nilai: 8,5/10
3) Dani Ceballos
Dani Ceballos resmi bergabung dengan Arsenal. Foto: Dok. Arsenal
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Ceballos hanya dipinjam hingga musim 2019/20 berakhir. Arsenal bahkan tak memiliki opsi untuk mengikatnya secara permanen. Usut punya usut, pemilik utama Ceballos, Real Madrid, masih memproyeksikan sang pemain untuk menjadi bagian penting dari klub di masa yang akan datang.
Dari situ, bisa diambil kesimpulan bahwa Ceballos adalah rekrutan untuk jangka pendek bagi Arsenal. Meskipun begitu, bukan berarti Ceballos adalah rekrutan yang buruk. Sebaliknya, gelandang berusia 23 tahun itu bisa menjadi pemain yang krusial bagi Arsenal di musim ini.
ADVERTISEMENT
Bagi Arsenal, Ceballos bisa menjadi The Next Santi Cazorla. Kemampuan Cazorla dan Ceballos memang sedikit banyak serupa. Keduanya merupakan gelandang yang tahan akan tekanan dan mampu menjadi jembatan antara lini tengah dan depan, baik melalui dribel atau operan jarak jauh.
Satu hal lagi, Ceballos juga serbaguna. Dalam skema 4-2-3-1 yang kerap kali digunakan Emery, ia bisa bermain di tengah dua penyerang sayap, atau sebagai salah satu dari dua poros di depan pemain bertahan.
Gamblangnya, Ceballos mampu memberikan opsi plus variasi kepada permainan Arsenal. Ia bisa mengisi beberapa posisi, sekaligus menambahkan sesuatu yang tidak dimiliki Arsenal ketika Cazorla hengkang Oleh karena itu, meskipun Ceballos mungkin tak akan bertahan lebih dari semusim, ia tetap menjadi rekrutan yang cerdas dari Arsenal.
ADVERTISEMENT
Nilai: 8,5/10
4) Gabriel Martinelli
Gabriel Martinelli (kanan), pemain muda Arsenal. Foto: JEAN-FRANCOIS MONIER / AFP
Martinelli jelas merupakan pemain yang namanya paling asing di telinga. Namun, bukan berarti kemampuannya bisa diremehkan.
Didatangkan dari klub asal Brasil bernama Ituano dengan mahar sekitar 6 juta poundsterling, Martinelli mampu memberikan impresi yang bagus ketika pramusim. Penyerang yang juga mahir bermain di sayap ini mencetak gol dalam laga debutnya melawan Colorado Rapids (16/7). Selain itu, Martinelli juga beberapa kali sanggup memamerkan kemampuan dribelnya yang oke.
Meskipun begitu, besar kemungkinan bahwa Martinelli akan melakoni sebagian besar 2019/20 bersama tim cadangan (reserve). Usianya masih 18 tahun, dan ia harus beradaptasi terlebih dahulu, mengingat ia datang jauh dari Brasil.
Namun, tak bisa dimungkiri juga bahwa Martinelli memiliki talenta dan potensi untuk dapat sukses di Arsenal. Dengan harga yang murah, Martinelli bisa menunjukkan bahwa kemampuan Arsenal untuk mendapatkan pemain dengan reputasi biasa saja, tetapi bertalenta tinggi, masih ada.
ADVERTISEMENT
Nilai: 7/10
5) William Saliba
William Salliba (kiri) dalam laga Ligue 1 melawan Bordeaux. Foto: AFP/Nicolas Tucat
Seperti Martinelli, Saliba adalah rekrutan untuk masa depan. Fakta bahwa ia langsung dipinjamkan kembali ke Saint-Etienne menjadi bukti yang paling sahih.
Kendati begitu, Saliba memiliki peluang untuk langsung diintegrasikan ke tim utama ketika ia akhirnya bergabung ke Arsenal pada 2020/21. Di musim 2018/19 lalu, Saliba sudah mampu mengemas total 15 penampilan di Ligue 1 bersama Saint- Etienne. Itu sudah cukup untuk menjadi bukti bahwa mentalitas dan kemampuannya sudah melampaui usianya.
Adaptasi Saliba juga semestinya tak akan sulit. Arsenal memiliki beberapa pemain yang berasal dari Prancis dan bisa berbahasa Prancis. Selain itu, Saliba sendiri kabarnya akan menjalani les bahasa Inggris selama musim 2019/20.
Yang menarik, harga untuk mendatangkan Saliba terbilang tinggi—mencapai 28 juta poundsterling. Di satu sisi, mahalnya harga Saliba itu menjadi bukti dari kepercayaan manajemen Arsenal terhadap potensinya. Jika manajemen Arsenal berpikir seperti itu, masak kita memiliki pemikiran yang berbeda?
ADVERTISEMENT
Nilai: 8/10
David Luiz
David Luiz dalam laga pramusim menghadapi Barcelona di Saitama. Foto: AFP/Charly Triballeau
Luiz jelas dibeli hanya untuk jangka pendek. Ia diresmikan setelah Arsenal melepas Laurent Koscielny ke Girondins Bordeaux. Kontraknya juga hanya berdurasi dua tahun.
Namun, jangan mengira Luiz tak akan memiliki peranan yang penting bagi Arsenal. Tentu, kemampuan bertahannya sebagai seorang bek tengah dipertanyakan. Ia juga kerap kali ceroboh.
Meskipun begitu, Luiz adalah pemain yang cocok dengan skema Emery. Pelatih asal Spanyol itu menyukai bek tengah yang mahir mengolah bola, dan Luiz adalah salah satunya. Kebetulan, Emery dan Luiz pernah bekerja bersama di PSG.
Menurut Squawka, Luiz adalah pemain yang paling sering membuat umpan terobosan di Premier League musim lalu. Itu akan berguna bagi Arsenal yang memiliki pemain-pemain cepat dan mampu mencari ruang dengan baik di belakang pemain belakang lawan seperti Pepe dan Pierre-Emerick Aubameyang.
ADVERTISEMENT
Poin plus lainnya adalah pengalamannya di Premier League. Total, enam tahun ia berkiprah bersama Chelsea. Oh, ya, harganya pun murah, hanya 8 juta poundsterling.
Nilai: 7,5/10