Menpora Tegaskan Tutup Pintu Naturalisasi dari Klub

18 November 2021 19:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menpora Zainudin Amali saat hadir di DPR RI. Foto: Humas Kemenpora
zoom-in-whitePerbesar
Menpora Zainudin Amali saat hadir di DPR RI. Foto: Humas Kemenpora
ADVERTISEMENT
Naturalisasi pesepak bola semakin gencar dalam beberapa tahun belakangan ini. Sayang, tak semua mampu memberikan kontribusi bagi Timnas Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam dua sampai tiga tahun belakangan, tren naturalisasi sempat bergeser. Jika dahulu nama-nama calon pemain naturalisasi diajukan oleh PSSI, trennya sempat berganti kepada pihak klub sebagai inisiator.
Beberapa nama merupakan produk pemain naturalisasi yang diajukan berdasarkan permohonan klub. Mereka di antaranya adalah Alberto Goncalves, Esteban Vizcarra, dan Marc Klok.
Khusus untuk Klok, naturalisasinya bahkan menimbulkan masalah seiring tak ditemukannya bukti administrasi terkait darah keturunan Indonesia yang sebelumnya diakui datang sang kakek dari Makassar.
Atas kondisi itu, Klok pun belum boleh membela Timnas Indonesia. Penggawa Persib Bandung itu harus menunggu hingga tahun depan ketika masa tinggalnya di Indonesia telah mencapai lima tahun.
Pemain Persib Bandung Marc Klok berusaha melewati pemain Persita Tangerang Dwi Septiawan pada pertandingan Liga 1 di Stadion WIbawa Mukti, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (11/9). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Melihat fenomena itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, menegaskan pihaknya kini telah menutup pintu bagi naturalisasi yang diajukan oleh klub. Hal itu tak lain merupakan upaya Kemenpora untuk lebih ketat dalam menyeleksi permohonan pemain naturalisasi.
ADVERTISEMENT
"Sekarang, saya tidak mau terima usulan [naturalisasi] dari klub, kalau dulu usulan klub diterima, tapi sekarang harus dari PSSI. Karena, kalau dari klub, dia akan berpindah-pindah klub. Tetapi, kalau federasi, mudah prosesnya, kalau ada darah keturunan, ditelusuri dari mana dan dibuktikan secara administrasi," ujar Zainudin dalam keterangan pers virtual, Kamis (18/11).
Tak hanya itu, Zainudin juga menyatakan pihaknya akan sangat memperhatikan faktor usia dari calon pemain naturalisasi. Ia bahkan mengaku pernah menolak mentah-mentah naturalisasi pesepak bola karena usianya sudah uzur.
Jordi Amat (Rayo) dalam laga Rayo Vallecano vs Real Betis Balompie di Estadio de Vallecas di Madrid, Spanyol. Foto: Mutsu Kawamori/AFLO
"Kemenpora sangat selektif [terkait pengajuan naturalisasi], terutama dari segi usia, kemarin-kemarin kan ada naturalisasi tapi usia produktifnya sudah lewat sehingga hanya main [membela Timnas Indonesia] sebentar, saya tidak mau itu, saya tidak mau berpikir jangka pendek," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Belakangan isu naturalisasi kembali menghangat menyusul rekomendasi empat pemain keturunan dari pelatih Shin Tae-yong untuk membela Timnas Indonesia. Keempat pemain tersebut adalah Jordi Amat, Sandy Walsh, Kevin Diks, dan Mees Hilgers.