Michael Bradley Sebut Donald Trump Tak Berisi dan Tak Bermoral

5 Juni 2020 18:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Donald Trump berpose di depan Gereja Episkopal St John Paul II. Foto: AFP/Brendan Smialowski
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Donald Trump berpose di depan Gereja Episkopal St John Paul II. Foto: AFP/Brendan Smialowski
ADVERTISEMENT
Gelandang Timnas Amerika Serikat, Michael Bradley, tampaknya betul-betul tidak menyukai presidennya sendiri, Donald Trump. Kata Bradley, Trump adalah manusia tak berisi dan tak bermoral.
ADVERTISEMENT
Ucapan Bradley itu muncul dalam sebuah konferensi video yang melibatkan media-media Amerika Serikat. Dalam kesempatan tersebut mereka berbicara soal bagaimana sikap atlet terhadap gerakan Black Lives Matter yang tengah bergelora di Amerika.
Kematian George Floyd—serta banyak orang kulit hitam lain seperti Breonna Taylor, Trayvon Martin, dan Eric Garner—di tangan polisi membuat rakyat Amerika murka. Mereka menuntut keadilan bagi orang kulit hitam serta akuntabilitas kepolisian.
Melihat negerinya membara, Trump sempat diam seribu bahasa. Sekalinya bicara, dia justru mengancam bakal memberangus gerakan dengan kekuatan militer. Situasi ini membuat Bradley geram.
"Kita punya presiden yang tidak berisi dan tidak bermoral," kata Bradley, 32 tahun, seperti dikutip dari Goal.
"Dia sama sekali tidak menunjukkan kepemimpinan. Para senator dari Partai Republik juga tidak berbuat apa-apa. Mereka semua bertanggung jawab atas dosa-dosa yang dia perbuat dalam tiga setengah tahun terakhir," lanjut eks pemain AS Roma itu.
ADVERTISEMENT
Ini bukan kali pertama Bradley mengkritik Trump. Pada 2017, ketika Trump mengeluarkan muslim ban atau larangan masuk ke AS bagi orang-orang muslim, putra Bob Bradley ini juga bersuara lantang.
Terkait gerakan Black Lives Matter ini, Bradley berniat untuk membantu dengan cara apa pun.
Penggawa Timnas AS, Michael Bradley. Foto: Patrick Smith/Getty Images
"Aku marah. Sangat marah. Aku merasa sedih dan ingin melakukan apa pun untuk membantu. Aku ingin menjadi bagian dari solusi. Ini semua harus diakhiri dan kita semua harus menjadi bagian dari solusi tersebut," tegasnya.
"Jika kita menginginkan kesempatan untuk memperbaiki semua hal itu, Trump tidak bisa jadi presiden lagi. Sesederhana itu," tambah Bradley.
Sebelum ini, Bradley sudah mengampanyekan pentingnya terlibat dalam pemilihan umum demi kebaikan bersama.
"Aku berharap orang-orang menggunakan suaranya pada bulan November. Mereka harus berpikir bahwa ada pertaruhan besar di sini, lebih dari sekadar status atau kepentingan bisnis mereka. Masa depan negara kita dipertaruhkan," ucap Bradley.
ADVERTISEMENT
-----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona.