Mikel Arteta Tanggapi Kebijakan PHK, Pemotongan Gaji, dan Transfer Arsenal

29 Agustus 2020 20:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Arsenal merayakan gelar juara Piala FA di Stadion Wembley, London, Inggris. Foto: Catherine Ivill/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Arsenal merayakan gelar juara Piala FA di Stadion Wembley, London, Inggris. Foto: Catherine Ivill/REUTERS
ADVERTISEMENT
Tak lama usai Arsenal menjuarai Piala FA 2019/20, klub yang kini tim utamanya dilatih Mikel Arteta itu mengumumkan kabar tak sedap: Manajemen The Gunners melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 55 staf.
ADVERTISEMENT
Alasannya, pandemi COVID-19 menghantam finansial klub. Akibatnya, klub dinilai perlu melakukan 'perampingan'. Sejumlah suporter tak senang mendengar kabar tersebut dan mengeluarkan petisi agar kebijakan itu dipikirkan ulang.
Lalu, ironisnya, Arsenal berani menjadikan Willian sebagai pemain bergaji tertinggi kedua di antara personel skuat tim senior lainnya. Menurut Spotrac, winger 32 tahun itu diupahi 10 juta pounds (Rp 196 miliar) setahun atau 192.308 pounds (Rp 3,7 miliar) per pekan.
Beban gaji klub bakal bertambah jika nanti Pierre-Emerick Aubameyang resmi menandatangani kontrak baru. Jangan lupa, Arsenal juga harus membayar 27 juta pounds (Rp 529 miliar) kepada Lille sebagai mahar penebusan Gabriel Magalhaes.
Willian resmi direkrut Arsenal. Foto: Arsenal.com (tim media Arsenal/Arsenal Digital)
So, katanya finansialnya lagi enggak sehat walafiat, tetapi kok berani mengambil sejumlah langkah tersebut? Menanggapi itu, Arteta menyatakan pembelaannya.
ADVERTISEMENT
"Saya mengerti. Jika hanya melihat dari sudut pandang finansial, Anda bisa mendapatkan beberapa pesan yang kontradiktif," kata pelatih asal Spanyol itu, dilansir Sky Sports.
Jadi, Arteta meyakini bahwa langkah yang dilakukan pihak klub ini sudah tepat. Hmm... Benarkah begitu?
Pelatih Arsenal, Mikel Arteta. Foto: Catherine Ivill/REUTERS

Arsenal juga memberlakukan pemotongan gaji

Kebijakan PHK itu bukan satu-satunya penanda bahwa finansial Arsenal memang terdampak wabah corona. Sebelumnya, 'Meriam London' juga telah memotong gaji pemain sebesar 12,5 persen untuk menyeimbangkan keuangan klub agar tak perlu ada PHK.
Nah, usai Arsenal menjuarai Piala FA 2019/20 dan resmi lolos ke babak grup Liga Europa 2020/21, angka itu turun menjadi 7,5 persen. Namun tetap saja, kebijakan pemotongan gaji kewalahan mengadang untuk menghalangi PHK.
ADVERTISEMENT
"Jelas ini sangat menyedihkan. Selama periode virus corona, kami harus membuat keputusan agar pemain kami berkontribusi pada pemotongan gaji," kata Mikel Arteta.
"Salah satu alasannya adalah untuk mempertahankan beberapa di antara mereka. Kami telah berusaha melakukan hal yang benar dan klub berusaha melindungi masa depan semaksimal mungkin."
"Para pemain senang berkontribusi dan membantu klub dalam posisi keuangan yang sulit ini," tandas pelatih 38 tahun itu.
Well, pada akhirnya, para pemain setuju untuk potong gaji, tak terkecuali Mesut Oezil--pemain dengan bayaran tertinggi di Arsenal. Meski begitu, dia mengeluhkan sikap Arsenal yang kurang transparan terhadap pemotongan gaji.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.