news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Milan vs Roma: Menanti Tuah Higuain

31 Agustus 2018 14:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Higuain saat diperkenalkan sebagai pemain Milan. (Foto: Reuters/Daniele Mascolo)
zoom-in-whitePerbesar
Higuain saat diperkenalkan sebagai pemain Milan. (Foto: Reuters/Daniele Mascolo)
ADVERTISEMENT
Sabtu (1/9/2018) dini hari WIB, AC Milan akan menjamu AS Roma di pentas Serie A pekan ketiga. Bagi San Siro, Giallorossi adalah tamu yang sulit. Tiga kali mereka berhasil mempermalukan Milan di depan para pendukungnya.
ADVERTISEMENT
Terlebih, tim arahan Gennaro Gattuso itu sedang berkabung setelah kekalahan 2-3 dari Napoli pekan lalu. Sementara Roma masih lebih baik karena sudah mengemas satu kemenangan dan sekali imbang dalam dua laga yang dijalaninya.
Menanti Tuah Gonzalo Higuain
Tak ada yang dinanti Milan selain tuah Gonzalo Higuain. Sialnya, pemain yang pernah berseragam Real Madrid itu urung mencetak angka di laga perdananya. Alih-alih demikian, catatan tembakan tempat sasarannya pun masih nihil.
Di satu sisi, bukan keputusan bijak untuk mengkambinghitamkan Higuain seorang. Salah satu penyebab utama dari kekalahan Milan dari Napoli adalah minimnya penciptaan peluang. Hal itu juga yang berpengaruh kepada rendahnya intensitas tembakan yang diepaskan Rossoneri.
ADVERTISEMENT
Kabar baiknya, Gattuso kali ini sudah bisa menurunkan Hakan Calhanoglu yang sebelumnya mengalami suspensi. Kehadiran pemain asal Turki itu akan memberikan dampak signifikan untuk lini depan.
Gelandang Milan, Hakan Calhanoglu. (Foto: AFP/Miguel Medina)
zoom-in-whitePerbesar
Gelandang Milan, Hakan Calhanoglu. (Foto: AFP/Miguel Medina)
Di edisi 2017/2018 lalu, Calhanoglu sukses mengemas 6 gol dan 7 assist di pentas Serie A --setara dengan jumlah yang dihasilkan Suso. Keduanya memang diplot untuk mencetak angka, selain diwajibkan mengkreasi peluang. Begitu pula dengan sang gelandang serba bisa, Giacomo Bonaventura.
Sayang, tumpulnya penyerang utama Milan justru membuat peran ketiganya sebagai pencetak gol menjadi primer. Nah, Milan sekarang telah berbenah. Pos ujung tombak telah dihuni Higuain yang ketajamannya telah teruji dan kehadiran Calhanoglu, bakal makin mendongkrak produktivitas Milan nanti. Terlebih Roma kemungkinan tak akan diperkuat Alessandro Florenzi yang belum 100% fit. Makin mempebesar kans Calhanoglu untuk mengeksploitasi sisi kiri pertahanan Roma.
ADVERTISEMENT
Roma: Kombinasi Dzeko dan Uender
Berbeda dengan Milan, Roma sudah melakukan start dengan mengukir empat angka sejauh ini. Kendati 'Serigala Ibukota' itu nyaris saja takluk dari Atalanta andai Florenzi dan Kostas Manolas tak mengejar ketinggalan dan mengakhiri laga dengan skor 3-3.
Lebih jauh lagi, impak muka-muka baru Roma juga berbuah instan. Javier Pastore berhasil menyumbang sebiji gol ke gawang Atalanta, sementara Justin Kluivert juga sukses memberikan assist pada gol semata wayang Edin Dzeko saat mengandaskan Torino.
Adalah Dzeko yang berpotensi menjadi momok bagi lini belakang Milan. Mantan penggawa Manchester City itu mencetak tiga dari lima gol terakhir Roma di San Siro. Format 4-3-3 yang jadi andalan Eusebio Di Francesco, membuat Dzeko mendapatkan fasilitas penuh dari tepi sayap.
ADVERTISEMENT
Cengiz Uender jadi nama yang paling mencolok karena rajin memrakarsai peluang bagi Roma. Winger kanan berusia 21 tahun itu total mengukir 4 umpan kunci sejauh ini, terbanyak bersama Dzeko.
Bintang muda Roma, Cengiz Uender. (Foto: Twitter/@louisdebrondeau)
zoom-in-whitePerbesar
Bintang muda Roma, Cengiz Uender. (Foto: Twitter/@louisdebrondeau)
Nilai plus lainnya, Uender berpotensi untuk mengacak-acak barisan pertahanan Milan nanti. Kebetulan, sisi kiri pertahanan Milan menjadi pusat terciptanya gol-gol Napoli, khususnya gol pertama Piotr Zielinski dan Dries Mertens. Dan bukan tak mungkin, area yang dikawal Ricardo Rodriguez itu bakal jadi titik lemah Milan.