Momen-momen Terbaik dalam Karier Sepak Bola Drogba

23 November 2018 18:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Striker Pantai Gading, Didier Drogba. (Foto: FREDERIC J. BROWN/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Striker Pantai Gading, Didier Drogba. (Foto: FREDERIC J. BROWN/AFP)
ADVERTISEMENT
Petualangan Didier Drogba sebagai pesepak bola telah berakhir usai memutuskan pensiun pada Kamis (22/11/2018) kemarin. Sosok asal Pantai Gading tersebut pergi dari ingar bingar dunia sepak bola ketika usianya genap menjejak 40 tahun.
ADVERTISEMENT
Selama 20 tahun menjalani karier sebagai pesepak bola profesional, Drogba menjadi salah satu penyerang yang sohor namanya. Ketajamannya di depan gawang lawan tercermin lewat catatan 367 gol dari 679 pertandingan.
Tak cuma itu, sederet prestasi kolektif yang ia dapatkan bersama tim-tim yang pernah dibela. Dalam kabinet trofinya, ada empat gelar juara Premier League, empat Piala FA, tiga Piala Liga Inggris, satu Super Liga Turki, satu Piala Turki, satu Piala Super Turki, serta satu trofi Liga Champions.
Lantas, pada dua dekade perjalanan Drogba, fragmen-fragmen menarik sudah barang tentu tercipta. Nah, dalam rangka pensiunnya Drogba, kumparanBOLA telah merangkum beberapa momen menarik yang pernah terjadi selama Drogba berkarier.
Didier Drogba ketika merayakan juara Liga Champions bersama Chelsea. (Foto: Adrian DENNIS / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Didier Drogba ketika merayakan juara Liga Champions bersama Chelsea. (Foto: Adrian DENNIS / AFP)
Final Liga Champions 2012
ADVERTISEMENT
Mari memulai momen terbaik Drogba dengan raihan gelar yang bisa dibilang paling prestisius di level klub. Melakoni partai final Liga Champions 2011/12 melawan Bayern Muenchen, Drogba menjadi penyelamat ketika tandukannya di pengujung waktu normal membuat Chelsea menyamakan kedudukan 1-1.
Laga berlanjut sampai adu penalti, Drogba pun kembali tampil sebagai penentu dengan eksekusi yang menaklukkan Manuel Neuer. Chelsea keluar jadi kampiun dan trofi Liga Champions tersebut menjadi yang pertama sepanjang sejarah The Blues.
Trofi ini menjadi terasa lebih spesial karena pada akhir musim 2011/12, Drogba memutuskan hengkang dari Chelsea yang sudah dibelanya sejak 2004.
Didier Drogba saat membela Pantai Gading di Piala Dunia 2006. (Foto: Valery HACHE / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Didier Drogba saat membela Pantai Gading di Piala Dunia 2006. (Foto: Valery HACHE / AFP)
Piala Dunia Pertama buat Pantai Gading
Moncernya Drogba di pertengahan 2000-an memberi berkah buat Timnas Pantai Ganding. Ketajamannya membantu Pantai Gading lolos ke Piala Dunia 2006 di Jerman. Ini menjadi sejarah karena untuk pertama kalinya ‎Les Elephants bisa berlaga di pesta sepak bola empat tahunan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, dalam perjalanan pertama Drogba dan Pantai Gading di Piala Dunia, mereka terhenti di babak penyisihan grup usai kalah bersaing dari Belanda dan Argentina.
Striker Pantai Gading, Didier Drogba. (Foto: ISSOUF SANOGO/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Striker Pantai Gading, Didier Drogba. (Foto: ISSOUF SANOGO/AFP)
Pemain Afrika Pertama yang Bobol Gawang Brasil
Drogba kembali mampu mengantarkan Pantai Gading mentas di Piala Dunia 2010 yang terselenggara di Afrika Selatan. Kendati hanya sampai di babak grup lagi karena kalah bersaing dengan Brasil dan Portugal, Drogba menorehkan sejarah di sini.
Ketika menghadapi Brasil pada 20 Juni 2010, Drogba menjadi pemain asal Afrika pertama yang bisa mencetak gol ke gawang Brasil di ajang Piala Dunia via sundulan di menit 78.
Ditandu Kawan pada Laga Pemungkas
Dorgba yang pergi dari Chelsea pada 2012, pulang ke Stamford Bridge di 2014. Dalam periode keduanya, kebersamaan Drogba dan Chelsea memang hanya berlangsung semusim. Namun, Drogba berhasil mengantarkan 'Si Biru' merengkuh gelar juara Premier League.
ADVERTISEMENT
Laga melawan Sunderland di pekan terakhir (38) menjadi laga perpisahan Drogba di Chelsea. Ban kapten melingkar di lengan Drogba pada pertandingan itu sebagai bentuk penghormatan.
Namun, Drogba menderita cedera sehingga sudah harus ditarik keluar pada menit ke-30. Namun, dia tetap mendapatkan perlakuan spesial karena yang menandunya ke pinggir lapangan adalah kawan-kawannya sendiri.
Didier Drogba saat membela Marseille. (Foto: Paul BARKER / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Didier Drogba saat membela Marseille. (Foto: Paul BARKER / AFP)
Di Ligue 1, Drogba Meniti Kejayaan
Pindah ke Marseille pada 2003 menjadi keputusan yang tepat buat Drogba. Memang hanya satu musim kebersamaannya bersama Les Phoceens, tapi potensi Drogba muncul di sini dengan mencetak 32 gol dari 55 penampilan di lintas kompetisi.
Berkat penampilan apik itu, Drogba meraih penghargaan individu pertamanya sebagai pemain profesional ketika diganjar Pemain Terbaik Ligue 1 2003/04. Kepindahan ke Chelsea menyusul setelahnya dan semua kejayaan Drogba pun bermula.
ADVERTISEMENT
Menghentikan Perang
Keberhasilan Drogba membawa Pantai Gading mentas di Piala Dunia 2006 menjadi momentum terhentinya perang saudara di Pantai Gading yang sudah berlangsung selama lima tahun. Drogba meminta Presiden Gbagbo dan rakyat Pantai Gading untuk mengentikan perang tersebut.
Wartawan Telegraph, Alex Hayes, bahkan menyebut Drogba sebagai dewanya rakyat Pantai Gading. Menurut Hayes, begitu besarnya pengaruh Drogba kepada rakyat Pantai Gading bukan hanya karena Drogba adalah seorang pesepak bola terkenal, tetapi juga karena Drogba adalah sosok yang berbicara lantang buat rakyat dan ikut terlibat dalam perpolitikan.
Dalam wawancaranya bersama Hayes, Drogba pun menjelaskan bahwa perjalanan kariernya sebagai pesepak bola tak hanya diisi dengan hasrat meraih trofi, tetapi juga keinginannya untuk melihat negaranya mejadi lebih tentram dan aman.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah memenangi banyak gelar, tapi tidak ada yang lebih baik daripada membantu negara saya menemukan kedamaian. Saya tahu di mana saya berdiri dan itu adalah hal yang jauh lebih penting dari semuanya," tutur Drogba.