Morata Curhat soal Kegagalannya di Chelsea

13 November 2019 17:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alvaro Morata merayakan gol ke gawang Alaves. Foto: AFP/Ander Gillenea
zoom-in-whitePerbesar
Alvaro Morata merayakan gol ke gawang Alaves. Foto: AFP/Ander Gillenea
ADVERTISEMENT
Alvaro Morata seperti menemukan rumah baru bersama Atletico Madrid. Ia mendapatkan kembali ketajamannya yang sempat hilang. Keberhasilannya mencetak gol dalam enam pertandingan beruntun bersama Atletico jadi buktinya --sekaligus menyamai pencapaian terbaik Antoine Griezmann.
ADVERTISEMENT
Bila ditotal, Morata sudah melesakkan 7 gol dari 13 penampilannya di lintas ajang. Ini menjadi sebuah peningkatan dibanding dengan performanya saat berseragam Chelsea. Cuma 5 gol yang dibuatnya dalam 16 laga di paruh pertama Premier League edisi 2018/19.
Chelsea memang membuat Morata sensi. Wajar, sih, mengingat kariernya tak cukup bagus di sana. Cuma 16 gol yang mampu dibuatnya selama satu setengah musim di sana. Sebagai perbandingan, Morata sebelumnya sukses memproduksi 15 gol saat semusim berseragam Juventus.
Morata saat masih berseragam Chelsea. Foto: Reuters/Hannah McKay
Morata kemudian membeberkan beberapa faktor yang membuatnya gagal di Inggris. Kepercayaan diri jadi problem yang paling kentara.
"Saya senang bersama Atletico. Saya sempat berhenti menikmati sepak bola, tapi sekarang saya gembira," kata Morata kepada COPE.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak percaya diri (di Chelsea). Di Inggris, saya merasa bahwa ketika saya melewatkan (kesempatan), rekan tim saya memandang saya seolah-olah saya melakukan hal yang sangat buruk."
Morata datang ke Chelsea dengan beban berat di pundaknya --sebagai pemain termahal klub seharga 60 juta poundsterling. Musim pertama Morata di Stamford Bridge sebenarnya tak buruk. Ia sukses mengukir 11 gol di Premier League --hanya kalah satu gol dari Eden Hazard sang topskorer tim.
Alvaro Morata merayakan gol ke gawang Bayer Leverkusen. Foto: Reuters/Sergio Perez
Sayang, Morata melempem di musim selanjutnya. Ia tak cukup kuat menghadapi tekanan. Bahkan, jebolan akademi Real Madrid itu telah mengutarakan niatnya untuk hengkang di pertengahan musim. Hingga akhirnya ia mengiyakan tawaran Atletico pada 27 Januari.
ADVERTISEMENT
"Saya memberi tahu istri saya bahwa kami akan pergi sejauh mungkin pada bulan Januari karena saya tidak bisa menghadapi tekanan ini," lanjut Morata.
"Atletico muncul, sementara saya punya enam atau tujuh penawaran besar dari klub lain. Chelsea ingin saya bertahan, tetapi saya ingin melakukan sesuatu yang lebih."
Morata kini telah menemukan kembali form terbaiknya. Lebih dari itu malah, karena dia berhasil membuktikan diri sebagai bomber tertajam di Atletico, mengalahkan sang senior Diego Costa dan wonderkid mahal Los Colchoneros, Joao Felix.