MU vs Leipzig: Saatnya Solskjaer Mainkan Donny van de Beek

28 Oktober 2020 14:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donny van de Beek pada laga Brighton vs Manchester United (MU). Foto: Matt Dunham/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Donny van de Beek pada laga Brighton vs Manchester United (MU). Foto: Matt Dunham/Reuters
ADVERTISEMENT
Laga Manchester United (MU) vs Leipzig harusnya menjadi momentum bagi Ole Gunnar Solskjaer untuk memainkan Donny van de Beek. Alasannya, gelandang asal Belanda itu bisa menjadi pembeda di laga Kamis (29/10) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Publik dan fans mulai gerah melihat kenyataan bahwa MU memperlakukan Van de Beek laiknya sebuah guci alias hanya menjadi pajangan. Teranyar, Marco van Basten berkata bahwa situasi ini bisa memperburuk karier si pemain 23 tahun.
Walau begitu, Solskjaer menanggapi segala kritik tentang Van de Beek dengan adem. Pokoknya, tenang sajalah.
Ole Gunnar Solskjaer, Donny Van de Beek, dan Harry Maguire. Foto: Instagram/@donnyvdbeek
"Donny sedang beradaptasi dan semakin terbiasa dengan cara kami bermain, dan tentu saja Premier League itu berbeda dengan Eredivisie dan kami akan melihat banyak kontribusinya, jangan khawatir tentang itu," lanjutnya.
Nah, bagaimana dengan di Liga Champions? kumparanBOLA merasa Solskjaer baiknya menurunkan Donny van de Beek di laga MU vs Leipzig nanti.
Kenapa? Soalnya Nagelsmann dah bilang begini: "Kami tahu mereka (MU) bagus dan sulit untuk dikalahkan, terutama ketika Anda berbicara tentang para penyerang dan gelandang serang. Mereka memiliki banyak kualitas di sepertiga akhir dan kami harus menyadari situasi ini".
ADVERTISEMENT
"Kami harus menutup ruang di belakang garis pertahanan kami dan menjadi sangat agresif. Jika kami waspada dalam situasi ini, kami cukup percaya diri untuk berbicara tentang memenangkan pertandingan besok".

Donny van de Beek bisa jadi pembeda di laga MU vs Leipzig

Donny van de Beek pada laga Brighton vs Manchester United. Foto: Matt Dunham/Reuters
Jika Leipzig akan memainkan pertahanan yang lebih rapat dari biasanya, MU harus berpikir dua atau tiga kali lebih keras dan kreatif untuk membongkar pertahanan mereka. Jangan sampai, bola hanya sampai di sepertiga akhir, lalu direbut sebelum hinggap ke kotak penalti.
Eks penggawa Ajax ini bisa bermain sebagai gelandang tengah, gelandang serang, juga gelandang box-to-box. Van de Beek pun tahu waktu yang tepat melakukan late run ke area penalti untuk menyambut umpan ke depan maupun mencecar pertahanan lawan.
ADVERTISEMENT
Kemampuan late run-nya itu bisa membuat MU ketambahan pemain di kotak penalti dan berpotensi mengganggu fokus pemain bertahan Leipzig, sehingga bisa menimbulkan celah. Atau boleh jadi, pemain lawan akan melanggarnya di kotak terlarang.
Bukti kepiawaiannya menginvasi kotak penalti adalah gol perdananya untuk MU ke gawang Crystal Palace. Van de Beek mencetaknya dari dalam kotak penalti, dari dekat gawang.
Jadi, untuk laga ini, Solskjaer mungkin bisa sejenak menepikan Paul Pogba atau Fred dan menaruh Van de Beek bersama Scott McTominay sebagai poros ganda dalam formasi 4-2-3-1. Itu memungkinkan Van de Beek menjalankan perannya di atas.
----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .