Mulai Sekarang, Panggil Dia Kapten Fellaini

10 April 2017 6:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Apakah Fellaini baiknya jadi kapten permanen saja? (Foto: Lee Smith/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Apakah Fellaini baiknya jadi kapten permanen saja? (Foto: Lee Smith/Reuters)
Jadi, sekarang sudah jelas. Supaya Manchester United bisa menang (secara meyakinkan), ternyata yang harus dilakukan Jose Mourinho adalah menjadikan Marouane Fellaini menjadi kapten tim!
ADVERTISEMENT
Entah ada berapa puluh juta pendukung Manchester United yang dibuat kalang kabut ketika daftar starting XI dikeluarkan sekitar sejam sebelum sepak mula melawan Sunderland, Minggu (9/4) malam WIB. Tanpa Wayne Rooney, Michael Carrick, dan Chris Smalling, Mourinho bisa saja memberikan ban kapten kepada Zlatan Ibrahimovic, misalnya. Akan tetapi, sepertinya Mourinho adalah sosok yang kelewat religius.
Mou yang paham betul bahwa United harus konsisten mendulang tiga poin supaya tak terus terjebak di peringkat keenam memutuskan untuk memanjaatkan doa Salam Maria (Hail Mary) dan memilih Marouane Fellaini sebagai deputinya di lapangan. Tak disangka, doa itu dikabulkan.
Segala sesuatunya berjalan dengan baik untuk United malam itu. Pertama, Zlatan Ibrahimovic mampu membawa mereka unggul saat pertandingan berjalan setengah jam. 13 menit kemudian, gelandang Sunderland, Sebastian Larsson, dikartu merah oleh wasit akibat melanggar keras Ander Herrera.
ADVERTISEMENT
Senyum makin merekah di bibir Mourinho tatkala pemain yang sempat diserangnya habis-habisan, Luke Shaw, memberi assist untuk gol Henrikh Mkhitaryan pada babak kedua. Hari baik United ini kemudian ditutup lewat gol Marcus Rashford pada pengujung laga.
Kemenangan ini memang spesial bagi Mourinho dan Manchester United. Pasalnya, selain mampu meraih tiga poin penting dan (untuk sementara) melepas gelar "Raja Imbang", kemenangan ini diraih di depan muka David Moyes.
Ya, David Moyes. Sosok yang identik dengan dekadensi Manchester United. Sosok yang membuat Jose Mourinho konon sampai menangis karena tidak ditunjuk Sir Alex Ferguson menjadi suksesornya. Sosok yang bertanggung jawab membawa Marouane Fellaini ke Old Trafford.
Selain mempermalukan Moyes, kemenangan United ini juga memperberat langkah Sunderland untuk bisa bertahan di Premier League. Pasalnya, mereka kini berjarak 10 poin dari Hull City yang berada di zona aman.
ADVERTISEMENT
Dengan koleksi 20 poin dari 31 pertandingan (0,645 poin per laga), mereka bakal sangat sulit untuk mengejar raihan poin Hull dari tujuh laga sisa. Jika rataan poin itu boleh dijadikan acuan, maka poin tambahan yang bisa diperoleh The Black Cats pada sisa musim ini hanya empat sampai lima.
Bagi Fellaini sendiri, tentu laga ini tak bakal dia lupakan sepanjang hayat. Sebagai pemain yang tak pernah berhenti didera cercaan sejak pertama kali datang, pastinya dipercaya menjadi kapten tim adalah pertanda bahwa selama berbaju United, sebenarnya ada progres yang telah dicapainya.
Secara kasatmata, barangkali Fellaini masih pemain kikuk yang sama. Namun, untuk bisa menjadi kapten di tim sekelas Manchester United, tentunya di ruang ganti Fellaini bukan sosok sembarangan. Terlepas dari situasi Manchester United yang jauh dari kata ideal, pastinya mantan jagoan Everton itu merupakan salah satu yang terbaik (meski barangkali, dari yang terburuk).
ADVERTISEMENT
Di bawah kepemimpinan Fellaini, Manchester United bisa menang meyakinkan. Mengingat Michael Carrick tampaknya bukan favorit Jose Mourinho, Wayne Rooney makin angin-anginan, dan Chris Smalling masih mengalami cedera, barangkali ban kapten itu masih akan melingkar di lengan Fellaini dalam waktu dekat.
Bertuah? Bisa jadi, tetapi belum tentu juga. Pasalnya, kemenangan ini didapatkan United di luar kandang. Padahal, musim ini kesulitan terbesar "Setan Merah" adalah meraih kemenangan di Old Trafford.
Nah, jika Fellaini mampu membawa United menang di Teater Mimpi, lebih baik Mou segera menyingkirkan kapten-kapten yang tak becus itu dan segera mempermanenkan status Fellaini sebagai kapten anyar The Red Devils. Lagipula, ini kan harusnya memang era baru Manchester United.
Bukan begitu?
ADVERTISEMENT