Musabab MU Takluk di Liga Champions Adalah Salah Ole Gunnar Solskjaer?

15 September 2021 13:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer. Foto: Carl Recine/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer. Foto: Carl Recine/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Manchester United (MU) takluk di laga perdana mereka dalam Liga Champions musim ini. The Red Devils keok 1-2 saat bertamu ke markas Young Boys pada Selasa (14/9) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Ada dua nama yang disebut-sebut sebagai biang kerok kekalahan MU. Pertama adalah Aaron Wan-Bissaka yang mendapat kartu merah dan membuat MU harus bermain dengan 10 orang sejak pertengahan babak pertama.
Kemudian ada Jesse Lingard yang melakukan blunder fatal dan berujung gol kemenangan Young Boys yang dicetak Theoson Jordan Siebatcheu. Alhasil, gol Cristiano Ronaldo hanya menjadi penghibur MU di laga yang ditutup dengan skor 2-1 itu.
Sejumlah pakar merasa bahwa hasil itu bukan serta merta kesalahan dua pemain tersebut. Adam Bate, analis sepak bola, menulis di Sky Sports bahwa taktik Ole Gunnar Solskjaer juga patut dipertanyakan.
"Keputusan untuk bermain dengan tiga bek setelah turun minum dengan menurunkan Raphael Varane menggantikan Donny van de Beek sangat tidak penting," tulis Bate, dikutip dari Sky Sports.
ADVERTISEMENT
"Anak didik Solskjaer itu bermain defensif untuk melindungi keunggulan satu gol dan tak menunjukkan hal lain untuk bangkit. Bahkan, United tidak mencatatkan tembakan selama 25 menit sementara tim lawan melepaskan 19," tambah dia.
Pemain Manchester United Paul Pogba berusaha melewati pemain BSC Young Boys pada pertandingan Grup F Liga Champions di Stadion Wankdorf, Bern, Swiss. Foto: Arnd Wiegmann/REUTERS
"Manchester United tak bisa keluar dari sisi lapangan mereka," ucap Paul Merson, pundit Sky Sports.
"Kalau yang tampil adalah 10 pemain Manchester City, Young Boys tak bakalan bisa menyentuh bola," tambahnya.
Eks pemain Arsenal itu juga mengkritik pergantian pemain yang dilakukan Solskjaer. Menurut dia, harusnya Solskjaer mengganti Ronaldo dengan pemain lain yang lebih cepat.
"Tengok pergantian pemain di laga tadi. Anda ingin bola bergerak ke arah gawang lawan karena kalau sebaliknya, lawan akan bisa mengancam balik. Young Boys menekan sampai garis tengah karena tak ada ancaman," ucap Merson.
ADVERTISEMENT
"Tanpa menghadirkan ancaman, Anda tak akan menang banyak laga. Kalau Anda ingin menarik Ronaldo, turunkan Mason Greenwood karena dia punya kecepatan," sambungnya.
Pemain Manchester United Cristiano Ronaldo berusaha melewati pemain BSC Young Boys pada pertandingan Grup F Liga Champions di Stadion Wankdorf, Bern, Swiss. Foto: Denis Balibouse/REUTERS
Menurut Bate, hilangnya ancaman itu membuat Young Boys lebih bisa mendominasi. Bahkan, perubahan lain yang Solskjaer lakukan berbuntut pada blunder fatal Lingard.
"Memahami bahwa MU perlu sebuah ancaman dalam serangan balik, Solskjaer menurunkan Anthony Martial dan menarik Fred. Ini membuat Lingard bermain lebih dalam," tulis Bate.
"Lingard yang berada di posisi tidak biasa melakukan kesalahan dan membuat Young Boys menang. Semua ini terasa seperti puncak dari deretan keputusan taktikal yang bisa diperdebatkan dan berujung pada kekalahan United," lanjut dia.
Pemain Manchester United Jesse Lingard dan Harry Maguire saat menghadapi BSC Young Boys pada pertandingan Grup F Liga Champions di Stadion Wankdorf, Bern, Swiss. Foto: Arnd Wiegmann/REUTERS
Bate memperingatkan bahwa hal-hal semacam ini bisa berpengaruh pada performa MU. Apalagi, mengingat banyak tim-tim lain di Liga Inggris punya pelatih top.
ADVERTISEMENT
"Ole membangun skuad yang harusnya mampu menang banyak hal. Tidak banyak perbedaan dalam skuad empat tim besar, perbedaannya mungkin ada di manajer," ucap legenda MU, Paul Scholes.
"Terkadang laga bisa dimenangkan dengan kemampuan apik pemain individu. MU memiliki banyak pemain yang bisa melakukannya, tetapi laga juga perlu dimenangi oleh manajer," tulis Bate.
"Tampaknya, tim-tim lawan MU jauh lebih mungkin melakukan hal tersebut," imbuh dia.