news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Nainggolan Adalah Gigi Riva Baru Cagliari

14 November 2019 20:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Radja Nainggolan dengan pose ala bapak-bapak korporat. Foto: Cagliari Calcio
zoom-in-whitePerbesar
Radja Nainggolan dengan pose ala bapak-bapak korporat. Foto: Cagliari Calcio
ADVERTISEMENT
Pernah mendengar sosok bernama Luigi 'Gigi' Riva? Kalau belum, kami akan memberitahunya secara singkat.
ADVERTISEMENT
Riva adalah salah satu atau mungkin pemain terbaik yang pernah dimiliki Cagliari. Di era Riva-lah Rossoblu berhasil menggamit Scudetto satu-satunya sepanjang sejarah klub, di musim 1969/70 tepatnya. Bukan cuma di level klub saja ia bersinar, Riva sebelumnya juga sukses mengantar Tim Nasional Italia juara Piala Eropa 1968.
Sementara untuk pencapaian individu, tiga gelar topskorer Serie A jadi pencapaian terbaik Riva. Pemain yang mengabdi selama 13 tahun untuk Cagliari itu bahkan menggamit Ballon d'Or di edisi 1969 --hanya kalah 4 poin dari Gianni Rivera yang keluar sebagai pemenang.
Oh, ya, Riva yang berada di peringkat kedua berhasil mengungguli pemain legendaris macam Gerd Mueller, Johan Cruyff, Geroge Best, dan Franz Beckenbauer.
ADVERTISEMENT
Cagliari sekarang punya Riva baru, Radja Nainggolan namanya. Demikian yang dikatakan Presiden Cagliari Tommaso Giulini.
"Nainggolan telah menyuntikkan kualitas dan karakter permainan kepada seluruh pemain," kata Giulini kepada Gazzetta dello Sport.
Nainggolan boleh saja datang ke Cagliari sebagai pemain buangan. Ya, pemain berdarah Batak itu didepak Inter Milan seiring dengan kedatangan Antonio Conte sebagai pelatih anyar.
Keputusan Nainggolan untuk hengkang ke Cagliari juga bukan tanpa dasar yang kuat. Pertama, ia pernah bermain di sana selama empat tahun. Istri Nainggolan, Claudia, jadi dasar mengapa ia pindah. Claudia yang berasal dari Cagliari kini tengah menderita kanker dan Nainggolan kemudian memilih untuk kembali ke Sardinia demi memaksimalkan proses penyembuhannya.
ADVERTISEMENT
Radja Nainggolan merayakan golnya ke gawang Juventus. Foto: REUTERS/Daniele Mascolo
Nainggolan berhasil membuktikan bahwa dia belum habis. Bersama rekrutan anyar lainnya, Nahitan Nandez dan Marko Rog, dia sukses mengangkat performa Cagliari.
"Meski memiliki peran yang berbeda, ia memiliki impak yang sama besarnya seperti Gigi Riva pada era Cagliari-nya."
Secara posisi, Nainggolan berbeda dengan Riva yang ngepos sebagai striker. Paling penting, sih, ia kini kembali diletakan di posisi terbaiknya sebagai trequartista.
Well, Rolando Maran memang menurunkannya di belakang duo striker Cagliari, Joao Pedro dan Giovanni Simeone. Di sanalah Nainggolan menemukan kembali permainan terbaiknya.
Sempat cedera dan absen dalam tiga pertandingan, Nainggolan kemudian menunjukkan kredibilitasnya usai mencetak gol cantik ke gawang SPAL bulan lalu.
Klimaksnya tercipta saat Cagliari menjamu Fiorentina akhir pekan lalu. Dia berhasil mencatatkan 3 assist dan satu gol. Cagliari pun menang 5-2 atas La Viola.Alhasil, kini Cagliari duduk di peringkat keempat klasemen sementara Serie A, cuma kalah selisih gol dari Lazio.
ADVERTISEMENT
Radja Nainggolan membela Cagliari dalam laga Serie A melawan Inter Milan, September 2013. Foto: Simone Ferraro/AFP
Terlalu dini memang, untuk menahbiskan Nainggolan sebagai The Next Riva. Gelandang berusia 31 tahun itu belum memberikan gelar bagi Cagliari. Namun, bila tolok ukurnya adalah kesetiaan dan impak positif kepada tim, Nainggolan sudah membereskan itu.