Newcastle United Imbau Suporter Kurangi Pakai Dress Code Arab Saudi

21 Oktober 2021 13:10 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fans bereaksi di luar stadion setelah Newcastle United mengumumkan pengambilalihan di St James' Park, Newcastle, Inggris, Kamis (7/10). Foto: Lee Smith/Action Images via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Fans bereaksi di luar stadion setelah Newcastle United mengumumkan pengambilalihan di St James' Park, Newcastle, Inggris, Kamis (7/10). Foto: Lee Smith/Action Images via REUTERS
ADVERTISEMENT
Suporter Newcastle United tampak antusias ketika tahu klub kesayangan mereka diakuisisi oleh konsorsium pimpinan Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi. Namun, pihak klub justru meminta kebijaksanaan dari para fan terkait atribut di stadion.
ADVERTISEMENT
Suporter Newcastle United seperti ingin menghormati pemilik baru dengan mendekatkan diri dengan hal-hal berbau Arab Saudi. Sebagian dari mereka, meski bukan orang Arab, rela datang ke stadion menggunakan pakaian ala Timur Tengah saat mendukung timnya.
Rupanya, aksi itu mengundang respons manajemen klub. Pada Rabu (21/10) malam WIB, ofisial Newcastle United via situs web resmi klub mengimbau agar para menahan diri berpakaian ala orang Timur Tengah.
"Newcastle United dengan baik hati meminta para suporter untuk menahan diri dari mengenakan pakaian tradisional Arab atau penutup kepala ala Timur Tengah di pertandingan jika mereka tidak biasanya mengenakan pakaian seperti itu," tulis pihak klub.
Fans bereaksi di luar stadion setelah Newcastle United mengumumkan pengambilalihan di St James' Park, Newcastle, Inggris, Kamis (7/10). Foto: Lee Smith/Action Images via REUTERS
Manajemen Newcastle United berdalih bahwa para bos baru tak tersinggung dengan suporter berpakaian seperti itu. Di sisi lain, mereka takut orang lain yang menjadi tersinggung karenanya.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada seorang pun di antara grup pemilik baru yang tersinggung dengan pakaian para fan yang memilih untuk merayakan dengan cara itu. Itu adalah sikap yang diakui positif dan ramah dalam niatnya," tulis pihak klub.
"Namun, tetap ada kemungkinan bahwa berpakaian dengan cara ini secara budaya tidak pantas dan berisiko menyebabkan tersinggungnya orang lain."
"Semua pengunjung klub, seperti biasa, didukung mengenakan apa pun yang merupakan norma budaya atau agama mereka sendiri, terus mencerminkan komunitas dan kelompok multikultural yang luas dan kaya yang klub dengan bangga mendapatkan dukungannya," tandas mereka.
***
Ikuti survei kumparan Bola & Sport dan menangi e-voucher senilai total Rp 3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveibolasport.