Neymar Tak Mau Gampang Marah Lagi

24 September 2019 10:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bintang sepakbola Brasil, Neymar Junior. Foto: Miguel Schincariol / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Bintang sepakbola Brasil, Neymar Junior. Foto: Miguel Schincariol / AFP
ADVERTISEMENT
Neymar Junior tahu dia bukan orang suci. Pemain asal Brasil itu sadar bahwa dirinya kerapkali membuat kesalahan, khususnya dalam urusan mengendalikan emosi. Maka, Neymar pun berjanji bakal bersikap lebih dewasa lagi ke depannya.
ADVERTISEMENT
Bukan sekali dua kali saja emosi Neymar meledak. Musim lalu, misalnya, dia tertangkap kamera memukul seorang suporter pada ajang Coupe de France dan misuh-misuh usai Paris Saint-Germain disingkirkan Manchester United dari Liga Champions.
Atas perbuatannya, Neymar sebenarnya sudah mendapat hukuman. Kata-kata kotornya di laga melawan Manchester United itu membuatnya sampai sekarang belum bisa lagi berlaga di Liga Champions.
Neymar mafhum bahwa perbuatannya itu sebenarnya hanya merugikan dirinya sendiri. Oleh karenanya, pria 27 tahun ini pun bertekad untuk segera berubah.
"Aku bukan orang yang banyak bicara. Aku lebih banyak diam. Kalau ada apa-apa, seringkali aku tidak menyampaikannya kepada siapa pun," tutur Neymar dalam wawancara dengan Mirror.
"Namun, dari situ aku justru menjadi orang yang mudah marah, frustrasi, meledak, dan tidak berkomunikasi dengan cara yang benar. Aku sedang berusaha memperbaiki itu."
ADVERTISEMENT
"Setiap kali aku harus menyelesaikan sesuatu dengan seseorang, aku akan berusaha berbicara terlebih dahulu. Kupikir, cara itu membuatku lebih baik."
"Ketika kamu berada dalam kondisi mental yang bagus, itu semua akan terjadi secara natural. Posisi itu membuatmu jadi lebih mungkin melakukan hal yang benar. Hal sebaliknya pun begitu."
"Terkadang, tidak mudah untuk melakukan itu karena kamu dituntut untuk sempurna. Padahal, sebagai manusia, itu tidak mungkin," lanjut eks pemain Barcelona tersebut.
Neymar kemudian menambahkan, "Aku sudah berbuat banyak kesalahan dan meraih kepercayaan diri yang sebelumnya kumiliki bukan hal mudah. Akan tetapi, bagi seorang manusia, gagal itu biasa. Itu bagian dari hidup. Dari sana kita semua belajar."
"Orang tuaku, saudariku, keluargaku, dan kawan-kawanku. Untuk merekalah aku bermain sepak bola dan berlatih setiap hari. Aku tahu mereka selalu ada di sisiku. Mereka membantuku di saat aku tak punya apa-apa. Merekalah inspirasiku," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Bagi Neymar, ketenaran sebenarnya terasa agak aneh awalnya. Akan tetapi, saat ini dia sudah berusaha menganggapnya sebagai sesuatu yang normal. Dia pun bangga bisa jadi panutan banyak orang.
"Aku bangga dan bahagia. Aku merasa terhormat bisa menjadi contoh. Ini adalah penyemangat bagiku. Jika aku bisa membantu, aku akan melakukannya, entah itu bermain bola bersama, berfoto, memberi pelukan. Aku senang dengan dukungan semua orang," ucapnya.
Selain emosi yang meledak-ledak, Neymar sejatinya punya masalah lain yang menghambat karier sepak bolanya, yaitu cedera. Di PSG, sudah dua kali dia cedera tulang metatarsal di dua musim yang berbeda. Untuk mengatasi itu, Neymar mengaku punya rezim latihan khusus.
"Sekarang aku juga melakukan latihan preventif dengan pelatih fisik dan fisioterapisku. Cedera adalah yang terburuk bagi setiap atlet. Aku cedera dua kali dalam dua tahun dan itu membuatku absen dari lapangan selama enam bulan. Aku rindu bikin gol," ujar Neymar.
ADVERTISEMENT
"Akan tetapi, cedera adalah bagian dari karier seorang atlet. Sekarang, aku berusaha untuk mencegahnya sebelum terjadi. Kalau sampai cedera itu terjadi, yang terpenting adalah bagaimana menjaga kesehatan mentalmu," tutup mantan penggawa Santos itu.
Cedera metatarsal kedua yang dialami Neymar sempat membuatnya absen dalam Copa America 2019 lalu. Dia pun baru bisa kembali memperkuat PSG pada laga pekan kelima menghadapi Strasbourg.
Meski demikian, dalam dua pertandingan yang sudah dijalani, Neymar selalu bisa mencetak gol untuk Les Parisien. Menariknya, dua gol itu sama-sama merupakan gol kemenangan yang dicetak di menit-menit akhir. Teranyar, Neymar melakukan itu saat PSG menang atas Lyon, Senin (23/9/2019) dini hari WIB.