news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ngerinya Lini Belakang Timnas dengan 4 Bek Keturunan: Tembok Kokoh, Nuansa Eropa

20 November 2021 12:10 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Shin Tae-yong saat melatih Timnas Indonesia Jelang TC di Turki. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Shin Tae-yong saat melatih Timnas Indonesia Jelang TC di Turki. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Pelatih Shin Tae-yong sudah membidik empat nama pemain keturunan untuk diboyong ke Timnas Indonesia. Jika keempat pemain tersebut bergabung, benteng pertahanan timnas akan semakin kokoh.
ADVERTISEMENT
Keempat pemain keturunan tersebut adalah Kevin Diks, Sandy Walsh, Jordi amat dan Mees Hilgers. Nama yang disebut terakhir paling berpeluang membela Timnas Indonesia karena tak perlu melewati proses naturalisasi.
Hilgers menjadi satu-satunya pemain yang belum berusia 21 tahun dan memiliki garis keturunan Indonesia dari ibunya yang WNI. Sehingga, Hilgers berhak memilih kewarganegaraan kelak, termasuk menjadi WNI.
Dari keempat pemain tersebut, seluruhnya merupakan seorang bek. Dan, mereka semua juga berlatar belakang sepak bola Eropa.
Jordi Amat saat bermain di Rayo Vallecano. Foto: Lluis Gene/AFP
Mees Hilgers dan Jordi Amat adalah dua pemain yang berposisi sebagai bek tengah. Postur tubuh keduanya juga cukup tinggi. Menurut catatan Transfermarkt, Hilgers bertinggi badan 1,83 meter, sementara Jordi 1,84 meter.
Keduanya juga mendapat menit bermain reguler di timnya masing-masing. Sebagai seorang bek, Hilgers dan Jordi juga kerap berfungsi kala membantu tim dalam menyerang.
ADVERTISEMENT
Jordi kini merumput di level tertinggi Liga Belgia bersama KAS Eupen. Ia mengemban ban kapten dan musim ini, Jordi telah bermain di 11 pertandingan serta mencetak satu assist.
Kemudian, Hilgers. Pemain yang satu ini mentas di kompetisi yang amat kompetitif di Eropa: Liga Belanda alias Eredivisie, bersama FC Twente.
Hilgers juga telah diturunkan di 11 pertandingan Liga Belanda, mencetak satu gol dan satu assist.
Mees Hilgers. Foto: Instagram/@meeshilgerss
Beralih ke sektor bek sayap, Kevin Diks dan Sandy Walsh adalah seorang bek kanan. Namun, di timnya masing-masing, baik Kevin maupun Sandy sama-sama kerap dimainkan di pos bek kiri.
Kevin adalah andalan tim asal Denmark, FC Copenhagen. Musim ini, ia dimainkan di 26 pertandingan lintas ajang, termasuk kompetisi antartim Eropa, Europa Conference League.
ADVERTISEMENT
Kevin begitu piawai dalam hal bertahan sekaligus menyerang. Ia sudah mencetak tujuh gol dan delapan assist. Angka ini jelas cukup banyak bagi seorang pemain bertahan.
Sama dengan Kevin, Sandy Walsh juga merupakan bek andalan di timnya: KV Mechelen (Belgia).
Pemain keturunan Indonesia, Kevin Diks Bakarbessy saat membela Vitesse. Foto: Instagram/@kevindiks2
Musim ini, Sandy sudah bermain di 15 pertandingan Liga Belgia. Statistiknya pun tergolong baik, mencetak dua gol plus tiga assist.
Keempat pemain tersebut tentu bisa dimainkan secara bersamaan oleh Shin.
Mees Hilgers dan Jordi Amat di posisi bek tengah, sementara Sandy Walsh dan Kevin Diks yang aktif membantu penyerangan sebagai bek sayap.
Jika hal ini terealisasi, lini belakang Timnas Indonesia bisa menjadi tembok kokoh bernuansa 'Eropa' yang sulit dilewati lawan mana pun. Setidaknya, itu untuk level Asia Tenggara dan tak menutup kemungkinan juga, Asia.
ADVERTISEMENT
Jangan lupa, Shin masih punya opsi bek keturunan lain yang sudah lebih dulu mendapatkan status WNI. Ya, dia adalah Elkan Baggott.