Niat Bangkit Persita, si Pendekar Cisadane

20 Juni 2019 10:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tatap Liga 2 2019, Persita siap bangkit. Foto: Dok. Persita Tangerang
zoom-in-whitePerbesar
Tatap Liga 2 2019, Persita siap bangkit. Foto: Dok. Persita Tangerang
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di awal 2000-an, Kota Tangerang memiliki kebanggaan di kancah sepak bola nasional. Dua tim, Persikota Tangerang dan Persita Tangerang, tampil di kompetisi sepak bola paling tinggi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Persikota yang baru berdiri pada 1995 langsung tampil mengesankan. Merangkak dari divisi dua, 'Bayi Ajaib' bisa bermain di Divisi Utama empat musim setelah terbentuk. Mereka pun tampil stabil pada musim 2000 hingga akhirnya kolaps pada 2007.
Lain Persikota, lain lagi, Persita. Tim asal Kabupaten Tangerang ini jauh lebih lama berdiri daripada saudaranya itu. 'Pendekar Cisadane' juga lebih stabil untuk berada di kancah sepak bola nasional.
Musim 2001/02 menjadi kiprah paling sukses yang pernah Persita dapatkan. Pada musim tersebut, Ilham Jaya Kesuma dan kolega berhasil menjadi runner up Liga Indonesia. Di final, Persita kalah dari Petrokimia Gresik dengan skor 1-2.
Setelahnya, Persita ikut serta di kompetisi antarklub Asia. Menjadi runner up membuat Persita lolos ke babak kualifikasi Liga Champions Asia. Sayang, Persita harus menyerah dari wakil Thailand, Osotspa Saraburi FC, dengan agregat 0-1.
ADVERTISEMENT
Kegagalan di babak kualifikasi membuat Persita tampil di kompetisi antarklub Asia bernama LG Cup. Lolos dari babak grup, Persita kandas di babak perempat final dari wakil India, East Bengal.
Itu merupakan catatan apik Persita di kancah sepak bola Asia. Setelahnya prestasi tim kebanggaan 'Laskar Benteng Viola' itu cenderung menurun.
Sempat stabil di kompetisi teratas Liga Indonesia, Persita akhirnya terdegradasi ke Liga 2 pada 2014. Materi Persita kala itu memang diisi skuat muda, seperti Agus Salim, Sirvi Arvani, dan Ade Tjandra.
Berkompetisi di Liga 2 tak semudah yang Persita bayangkan. Untuk lolos ke babak delapan besar saja Persita kewalahan karena sulitnya keluar dari persaingan Wilayah Barat.
Kesempatan emas Persita hadir pada 2018. Yogi Triana dan kolega mampu menembus babak semifinal Liga 2 dan berpeluang masuk ke Liga 1. Nahas, di partai semifinal, Persita kalah dari Semen Padang. Saat berebut posisi tiga, Persita juga kandas dari Kalteng Putra.
ADVERTISEMENT
Jersi Persita hadapi Liga 2 2019. Foto: Dok. Persita
Persita tak patah arang. Target untuk bisa masuk ke Liga 1 dibebankan kepada para penggawa. Oleh karena itu, nama-nama senior dihadirkan oleh manajemen ke dalam skuat Persita.
Muhammad Roby, Ledi Utomo, Egi Melgiansyah, Amarzukih, dan Qischil Gandrum Minny sudah resmi berseragam Persita musim depan. Pemain-pemain senior itu akan dipandu juru taktik berpengalaman, Widodo Cahyono Putro. Tak cukup sampai di situ. Persita juga menjadikan dua legendanya, Mukti Ali Raja dan Ilham Jaya Kesuma, sebagai pelatih.
"Kekuatan tim ini, satu, masa persiapan tentu. Kedua, ada beberapa pemain yang memang sudah berpengalaman di liga. Di Liga 1 ada Roby, Egi, Ade Jantra juga. Lima puluh persen pemain yang kemarin masih kami pertahankan karena itulah merupakan kerangka tim Persita," ujar Widodo dalam rilis yang diterima kumparanBOLA.
ADVERTISEMENT
Manajemen juga meluncurkan seragam anyar untuk kompetisi Liga 1 2019. Tenang, warna ungu khas Persita masih menjadi ciri yang tak akan hilang.
"Jersi musim ini tetap dengan warna ungu sebagai ciri khas Persita. Memang sudah dipersiapkan sejak lama dengan desain dan material yang baik. Setiap detail memiliki makna tersendiri yang kami harapkan bisa melengkapi penampilan terbaik pemain di lapangan nantinya," ujar Manajer Persita, I Nyoman Suryanthara.
"Apalagi ditambah jersi ketiga yang tidak kami miliki di musim lalu. Kehadiran sponsor dan partner juga sangat kami sambut dan semoga kerja sama ini bisa membantu Persita mencapai target untuk naik ke Liga 1," lanjutnya.
Di Liga 2 2019, Persita akan berada di Wilayah Barat bersama tim-tim kuat, seperti Sriwijaya FC dan PSMS Medan. Pertandingan perdana akan digelar di kandang PSGC Ciamis, Minggu 23 Juni 2019.
ADVERTISEMENT