Notula di Lyon: Dari Gelar Atletico hingga Impak Dimitri Payet

17 Mei 2018 9:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atletico Madrid Juara Liga Europa 2018 (Foto: Franck Fife/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Atletico Madrid Juara Liga Europa 2018 (Foto: Franck Fife/AFP)
ADVERTISEMENT
Gelar juara Liga Europa 2017/2018 jatuh ke tangan Atletico Madrid. Bertanding melawan Olympique Marseille di Parc Olympique Lyonnais, pada Kamis (17/5/2018) dini hari WIB, kemenangan 3-0 menjadi bagian anak-anak didik Diego Simeone.
ADVERTISEMENT
Secara hitung-hitungan historis, ini menjadi ketiga kalinya Atletico menjuarai Liga Europa. Dua gol Atletico di laga dibidani oleh Antoine Griezmann, sementara satu gol penutup muncul berkat kesigapan Gabi memenangi situasi satu lawan satu dengan kiper di pengujung laga.
Laga ini tak sebatas kemenangan dengan skor telak, ada beberapa catatan menarik yang sudah kumparan rangkum untuk Anda.
1) Tiga untuk Atletico, Tiga untuk Marseille
Angka yang sama, makna yang berbeda. Untuk Atletico, ini menjadi ketiga kalinya mereka merebut gelar juara Liga Europa.
Gelar pertama berhasil direngkuh pada musim 209/2010. Kala itu, Enrique 'Quique' Sánchez Flores masih menjadi juru taktik. Kemenangan perdana mereka di gelaran yang tadinya bernama UEFA Cup ini didapat usai mengalahkan Fulfham FC dengan skor 2-1.
ADVERTISEMENT
Lantas, dimulailah masa kepelatihan Simeone pada 23 Desember 2011. Bermodalkan racikan taktik Simeone, Atletico berhasil merebut dua gelar Liga Europa. Pertama, musim 2011/2012 berkat kemenangan 3-0 atas Athletic Bilbao. Yang terakhir, tentu kemenangan 3-0 atas Marseille ini.
Sementara untuk Marseille, angka tiga berarti status runner up di kompetisi Liga Europa. Tiga kali menjejaki final, tiga kali pula mereka gagal merengkuh gelar juara.
Status runner up yang pertama didapat pada musim 1998/1999. Kala itu, mereka menuai kekalahan 0-3 dari Parma. Yang kedua, terjadi pada musim 2003/2004. Di laga final, Valencia yang menjadi lawan menang dengan skor 2-0.
Setelahnya, cerita kekalahan Marseille di final Liga Europa berlanjut. Kali ini, gabungan taktik Simeone dan German Burgos mengganjar tim besutan Rudi Garcia dengan kekalahan 0-3.
ADVERTISEMENT
2) Jan Oblak yang Berkelas
Gol demi gol yang ditorehkan para penyerang tak akan ada artinya tanpa kepiawaian kiper dalam menjaga gawang. Prinsip inilah yang dipegang Jan Oblak dengan gigih. Di bawah mistar gawang Atletico, penjaga gawang asal Slovenia ini menunjukkan kelasnya.
Bila ditotal, Atletico sudah melakoni 58 laga di seluruh kompetisi di musim ini. Yang mengesankan, Oblak berhasil membukukan 49 catatan nirbobol di babak pertama dalam 58 pertandingan itu. Mungkin di musim depan bisa ditambah jadi sepanjang laga, Oblak?
3) Impak Krusial Dimitri Payet
Final Liga Europa 2017/2018 menjadi laga yang mengesalkan bagi Dimitri Payet. Sebabnya, cedera otot memaksanya untuk meninggalkan lapangan lebih dini. Di menit 32, Payet ditarik dan digantikan oleh Maxim Lopez. Tangisan Payet lantas berujung pada duka Marseille. Kehilangan pemain kunci memang sering berujung pada nestapa.
ADVERTISEMENT
Betapa krusialnya peran Payet bagi Marseille di gelaran Liga Europa musim ini ditunjukkan dengan keterlibatannya pada gol tim sepanjang turnamen. Total, pemain asal Prancis ini terlibat dalam 10 gol Marseille di Liga Europa. Selain 3 gol, ia berhasil menorehkan 7 assist.
Bahkan di laga final ini, permainan Marseille lebih hidup di 31 menit pertama, terlepas dari gol Antoine Griezmann di menit 21. Marseille menunjukkan perlawanan yang sengit selama Payet ada di atas lapangan. Mereka juga menguasai laga dengan persentase penguasaan bola mencapai 64% dan total melepas 6 tembakan (Atletico hanya 4).
4) Brace Griezmann, Brace Pertama Pemain Prancis di Liga Europa
Antoine Griezmann menunjukkan kelasnya di Atletico Madrid. Dua golnya tak hanya mengantarkan Atletico kepada gelar juara Liga Europa ketiga milik mereka. Dua gol ini membuatnya berhasil menorehkan rekor baru di kompetisi Eropa. Griezmann menjadi pemain Prancis pertama yang berhasil membukukan brace di laga final sekelas Liga Europa ataupun Liga Champions.
ADVERTISEMENT
5) Penggawa Prancis Berbicara di Final Liga Europa
Selain Griezmann yang mencetak dua gol di laga melawan Marseille, ada dua pemain Prancis lain yang berhasil melesakkan gol dalam tiga pertandingan final Liga Europa terakhir. Musim 2015/2016, partai puncak mempertemukan Sevilla dan Liverpool. Di musim ini, Sevilla keluar sebagai juara berkat kemenangan 3-1.
Di menit 46, Kevin Gameiro menjadi sosok asal Prancis yang mencetak gol bagi Sevilla. Kemenangan Sevilla di laga ini menjadi penanda dari raihan gelar juara Liga Europa kelima mereka.
Semusim setelahnya, giliran Paul Pogba yang mencetak gol untuk Manchester United di pertandingan pamungkas melawan Ajax Amsterdam. Di musim final Liga Europa 2016/2017 ini, United berhasil menutup laga dengan kemenangan 2-0.
ADVERTISEMENT