Ofisial Persija Ungkap Pengalaman Mistis saat Jalani Partai Tandang
PerbesarADVERTISEMENT
Dibalik ingar bingar serta kemajuan sepak bola Indonesia di era modern, nyatanya masih ada sejumlah cerita mistis yang dialami sejumlah tim. Pengalaman mencekam tersebut pernah dialami oleh Persija Jakarta .
ADVERTISEMENT
Selama mentas di kasta tertinggi Liga Indonesia, tim berjuluk 'Macan Kemayoran' itu sudah mengalami beberapa kejadian mistis. Kisah horor tersebut dibagikan oleh Kitman Persija, Abdul Rahman Saleh. Dirinya mengaku pernah alami beberapa hal mistis saat mengawal Persija saat melakoni partai tandang.
Pengalaman mistis yang pertama ia dapatkan saat Persija melakoni laga away menghadapi PSIS Semarang di Magelang. Kala itu, Abdul tengah mempersiapkan kebutuhan pemain di hotel. Namun, tiba-tiba ada desisan suara yang seolah memanggilnya.
“Waktu itu tim akan melawan PSIS Semarang, tapi jadwalnya saat itu harus main di Magelang. Jadi kami menginap di daerah Magelang,” tutur Abdul, dikutip dari laman resmi Persija.
“Biasanya saya bertugas untuk memberikan air minum tambahan untuk para pemain di depan kamar, tiba-tiba ada suara ‘ssst’ yang seperti memanggil saya. Padahal keadaannya waktu itu sudah tengah malam,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Pria yang akrab disapa Bombom ini pun menceritakan kejadian mistisnya di tempat lain. Pengalaman mencekam itu ia alami saat harus menginap di sebuah hotel yang punya sejarah menarik.
“Saya tidak mau menyebutkan tempatnya di mana, tapi saya dapat informasi bahwa salah satu kamar di sana menjadi tempat bunuh diri. Korbannya gantung diri. Jadi saat itu pihak hotel harus membuka pintunya setengah dengan suatu alasan tertentu,” ujar Bombom.
"Suasananya kalau melewati kamarnya sangat berbeda dan membuat bulu kuduk berdiri, ditambah lagi dengan lukisan-lukisan di hotel yang menurut saya menambah buruk aura hotel tersebut,” imbuhnya.
Ofisial tim yang telah mengabdi selama sepuluh tahun di Persija ini mengungkap bahwa selalu ada cerita menarik di setiap partai tandang. Namun, ia enggan berurusan lebih jauh dengan hal mistis tersebut selama tidak mengganggunya.
ADVERTISEMENT
“Pasti ada saja tempat seram di setiap kami melakukan partai tandang. Tapi kembali lagi bagaimana saya menanggapinya. Kalau mereka tidak mengganggu, saya akan membiarkannya saja,” tandas Abdul.
Sementara itu, sejumlah pertandingan Persija di Liga 1 harus ditunda sejak 1 Oktober silam. Terhentinya kompetisi tersebut merupakan imbas dari insiden di Stadion Kanjuruhan, Kab. Malang. Hingga saat ini, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) belum memberi kepastian soal nasib kelanjutan kompetisi Liga 1 2022/23.