Premier League, COVER

Para Pemain Premier League Dibingkai seperti Penjahat Selama Pandemi Corona

10 April 2020 20:22 WIB
comment
32
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Premier League Foto: Laurence Griffiths
zoom-in-whitePerbesar
Logo Premier League Foto: Laurence Griffiths
ADVERTISEMENT
Inggris tak baik-baik saja karena pandemi corona menerjang. Sektor perekonomian pun kena imbas, tak terkecuali klub-klub Premier League yang akhirnya memilih untuk memangkas gaji pemain dan memulangkan beberapa karyawan mereka.
ADVERTISEMENT
Situasi kian pelik sejak Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, mengkritik para pemain. Dia bilang bahwa para pemain Premier League itu mestinya berkontribusi dalam perang melawan COVID-19 dengan pemotongan gaji.
Dari situ mereka seolah jadi kambing hitam. Beberapa komentar negatif dan judul-judul miring di media lantas berdatangan dengan sendirinya. Kapten Burnley, Ben Mee, angkat bicara mengenai hal ini lewat kolomnya untuk The Guardian.
"Kritik terhadap pesepakbola dari mereka yang ada di media dan pemerintah tidak membantu sama sekali," tulis Mee.
Bola resmi Premier League 2019-20. Foto: Phil Noble/REUTERS
Sejatinya Mee tak memungkiri bahwa beberapa pemain di Premier League mendapat bayaran yang layak, bahkan besar. Namun, sebagian dari mereka berasal dari kelas pekerja sehingga, bagaimana pun, akan berbagi ke komunitasnya.
ADVERTISEMENT
Mee mencontohkan Jordan Henderson. Meski statusnya adalah juara Liga Champions, gelandang Liverpool tersebut dinilai Mee sebagai salah satu yang paling berinisiatif memberikan bantuan di tengah pandemi.
Bantuan tersebut pada akhirnya diberi tajuk #PlayersTogether, yang melibatkan para kapten dan pemain klub-klub Premier League. Tujuannya adalah menggalang dana demi membantu Tenaga Medis Inggris (NHS).
"Setiap pemain punya kisah sendiri soal bagaimana corona berdampak di negara mereka. Banyak yang mengirim bantuan ke negara masing-masing, dan itu adalah hal yang tepat untuk dilakukan saat ini."
"Namun, di #PlayersTogether, bantuannya bersifat anonim. Tak ada tekanan pada individu mana pun untuk terlibat dalam gerakan ini, karena pada dasarnya ada banyak wadah amal lain yang juga bisa membantu secara global," tegas Mee.
Juergen Klopp dann Jordan Henderson berpelukan. Foto: Reuters/Carl Recine
Imej para pemain sayangnya sudah sedikit buruk karena kritik yang lebih dulu muncul. Alhasil, apa yang mereka lakukan seolah tak terlihat. Menurut Mee, mereka dibingkai seperti seorang villain (penjahat) alih-alih membicarakan aksi yang dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Kami bekerja keras untuk ini, tetapi tajuk-tajuk tadi menjadi pengalih perhatian, mencoba membuat penjahat muncul dari para pesepakbola, ketimbang membicarakan kerja keras mereka yang menempatkan diri dalam risiko untuk membantu orang lain."
"Semua pemain di Inggris tahu pentingnya NHS. Kami semua menggunakannya. Sebagian dari kami tidak dilahirkan dengan sendok perak di mulut. Lebih jauh, kami dilahirkan di rumah sakit NHS," tutur dia.
Mee bukan satu-satunya pemain yang buka suara menyangkut ketidakadilan yang menerpa mereka. Sebelumnya, Wayne Rooney juga melakukannya, tetapi dia secara khusus mengkritik pemotongan gaji yang didapat para pemain.
---
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten