Pasal 17 FIFA, Senjata Barcelona untuk Dapatkan Neymar dari PSG

23 Maret 2020 18:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Neymar merayakan gol ke gawang Dortmund. Foto: Reuters/Leon Kuegeler
zoom-in-whitePerbesar
Neymar merayakan gol ke gawang Dortmund. Foto: Reuters/Leon Kuegeler
ADVERTISEMENT
Andy Webster bukanlah pemain spesial. Kariernya cuma berkecimpung di aras domestik saja, Skotlandia. Mentok-mentok, ya, saat mentas bersama Wigan Athletic di Premier League. Itupun cuma semusim.
ADVERTISEMENT
Namun, ada satu aspek yang membuat Neymar melakukan hal yang sama dengan Webster: Pindah secara 'paksa' dari klubnya.
Ya, Webster berhasil pindah dari klubnya meski kontraknya masih tersisa setahun. Langkah itu dilakukan tanpa restu dari manajemen klub. Kok bisa? Pasal 17 FIFA jawabannya.
Pasal 17 yang disusun pada 2001 itu membahas soal konsekuensi pemutusan kontrak tanpa sebab. Secara khusus, ini menyatakan bahwa setiap pemain yang menandatangani kontrak sebelum usia 28 tahun dapat menebus dirinya sendiri untuk memutus kontrak klub. Syaratnya, sang pemain minimal sudah melalui tiga tahun kontraknya.
Itulah yang kemudian jadi dasar Webster untuk pindah dari Heart of Midlothian. Pada 2006, saat kontraknya masih tersisa setahun, Webster memutuskan untuk menerima pinangan Wigan. Transaksi ini tak berjalan mulus. Pasalnya, Heart enggan melepaskan Webster yang secara de jure masih milik mereka.
ADVERTISEMENT
Namun, FIFA melegalkan aksi Webster beberapa bulan kemudian. Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS) kemudian memutuskan bahwa pihak Webster atau Wigan harus membayar uang sebesar 150 juta poundsterling kepada Hearts.
Itu dihitung sebagai ganti rugi atas gaji Webster dalam setahun tersisa di Hearts meski pada akhirnya nasib Webster tak lebih baik bersama The Latics.
Di pertengahan musim 2006/07, dia dipinjamkan ke Glasgow Rangers. Webster lantas dilepas secara permanen ke jagoan Skotlandia itu setelah hanya empat kali mentas bersama Wigan.
Neymar bisa benar-benar pulang ke Barcelona. Foto: AFP/Franck Fife
Nah, cara semacam ini yang kemungkinan bakal ditempuh Neymar dan Barcelona. ESPN melaporkan bahwa Barcelona akan menjadikan transfer Webster sebagai acuan untuk memulangkan Neymar dari Paris Saint-Germain (PSG). Pasalnya, Agustus esok Neymar genap melewati tiga tahun masa baktinya di PSG. Itu bisa jadi momentum El Barca dalam memuluskan aksinya.
ADVERTISEMENT
Sudah jadi rahasia umum kalau Neymar kepincut main di Barcelona lagi. Bursa transfer musim panas lalu jadi puncaknya. Dia terang-terangan mengungkapkan hasratnya kembali ke Camp Nou.
Para suporter PSG pun murka. Itu terpapar jelas saat Les Parisiens bersua Strasbourg. Di sana suporter garis keras PSG menunjukkan penolakan Neymar selama pertandingan. Bahkan, aksi itu masih terus berlangsung hingga eks pemain Santos itu mencetak gol kemenangan di pengujung laga.
Para pemain PSG merayakan gol Neymar. Foto: UEFA Pool/Handout via REUTERS
Pada akhirnya, Neymar menyesali keinginannya pindah dan menyatakan bahwa dia bahagia di PSG.
Di satu sisi, klub yang berbasis di Parc des Princes itu tidaklah cukup untuk menampung kebintangan Neymar. Terlebih, PSG juga sudah memiliki Kylian Mbappe sebagai superstar utama. Dia lebih muda, tajam, dan berasal dari Prancis pula.
ADVERTISEMENT
Urgensi Barcelona kepada Neymar juga masih tinggi. Gerard Pique dan kawan-kawan terbukti keteteran saat ditinggal menepi Luis Suarez.
Antoine Griezmann yang diharapkan bisa jadi tandem Lionel Messi pun tampil di bawah harapan. Barcelona bahkan dilaporkan bakal mendepak eks pemain Atletico Madrid itu pada bursa transfer musim panas nanti.