Logo Newcastle United

Pebisnis Amerika Serikat Saingi Arab Saudi untuk Akuisisi Newcastle United

17 Juni 2020 19:15 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Emblem Newcastle United di St James' Park. Foto: AFP/Lindsey Parnaby
zoom-in-whitePerbesar
Emblem Newcastle United di St James' Park. Foto: AFP/Lindsey Parnaby
ADVERTISEMENT
Kerajaan Arab Saudi mendapatkan pesaing dalam pembelian Newcastle United. Saingan Kerajaan Arab Saudi itu adalah pebisnis asal Amerika Serikat, Henry Mauriss.
ADVERTISEMENT
Mauriss adalah CEO dari Clear TV, stasiun televisi asal Amerika Serikat yang berdiri sejak 2014. Nah, menurut Sky Sports, Mauriss sudah melayangkan tawaran senilai 350 juta poundsterling kepada Mike Ashley, pemilik Newcastle saat ini.
Sky Sports meyakini bahwa Mauriss ingin proses takeover yang ia inisiasi selesai sebelum 2019/2020 berakhir atau sekitar Agustus 2020.
Mauriss memiliki kans yang cukup besar untuk memenuhi keinginannya itu.
Logo Newcastle United. Foto: Shutter Stock
Alasan pertama, tawaran yang dilayangkan Mauriss lebih besar ketimbang Kerajaan Arab Saudi. Sebelumnya, Kerajaan Arab Saudi lewat Saudi’s Public Investment Fund (PIF)—yang dipimpin oleh sang putra mahkota, Mohammed bin Salman (MbS)—membentuk satu konsorsium untuk membeli Newcastle.
Tawaran yang dilayangkan konsorsium tersebut nilainya ‘hanya’ mencapai 300 juta poundsterling. Nah, Ashley sudah menyetujui tawaran konsorsium Arab Saudi tersebut. Dengan begitu, tak ada alasan baginya untuk menampik tawaran Mauriss.
ADVERTISEMENT
Yang kedua, banyak protes menyoal takeover Newcastle oleh Kerajaan Arab Saudi. Protes tersebut awalnya disuarakan oleh tunangan almarhum Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz. Khashoggi adalah jurnalis yang disinyalir dibunuh secara sadis oleh MbS.
Cengiz meminta langsung kepada Premier League untuk menyetop takeover Newcastle oleh Kerajaan Arab Saudi. Menurut Cengiz, Kerajaan Arab Saudi hanya berusaha membersihkan citra yang buruk akibat segelintir pelanggaran hak asasi manusia lewat pembelian Newcatle.
Selain Cengiz, protes juga datang dari Badan HAM Dunia (HRF). Mereka mengirimkan surat kepada Premier League untuk mempertimbangkan takeover Newcastle United tersebut.
Belum sampai di situ. Kerajaan Arab Saudi juga terbentur oleh kasus pembajakan hak siar yang mereka lakukan. Kerajaan Arab Saudi dituding berada di balik beoutQ, situs penyedia siaran olahraga secara ilegal.
ADVERTISEMENT
Protes Cengiz dan HRF, serta kasus pembajakan tersebut tentu saja bisa menggagalkan akuisisi Newcastle oleh Arab Saudi. Perlu diketahui bahwa satu konsorsium yang ingin membeli klub Premier League mesti melewati tes yang diselenggarakan oleh pemilik dan direktur klub lainnya.
Nah, segala hal di atas itu bisa menjadi sandungan konsorsium yang dipimpin Arab Saudi untuk membeli Newcastle.
Sementara itu, tak ada catatan yang benar-benar buruk dari Mauriss. Itulah yang menjadi alasan mengapa ia berpeluang besar untuk menyalip Arab Saudi dalam pembelian Newcastle United.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk, bantu donasi atasi dampak corona.
-----
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten