Pelatih Brighton Sosok Sempurna Pengganti Thomas Tuchel di Chelsea
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mantan pelatih Swansea City dan Ostersunds tersebut telah diberi izin oleh Brighton untuk melakukan pembicaraan dengan Chelsea. Sementara itu, mantan bek timnas Inggris, Jonathan Woodgate menyebut bahwa Graham Potter adalah pelatih yang cocok untuk Chelsea.
"Saya merasa keputusan yang aneh [untuk memecat Tuchel] ketika saya mendengarnya pagi ini. Ini membingungkan tapi itu adalah keputusan manajemen. Saya yakin dia akan mencari pengganti ke klub top lainnya," kata Woodgate, kepada BBC Radio 5 Live.
Chelsea berencana untuk membuat penunjukan cepat dan Potter adalah salah satu favorit bandar taruhan untuk mengisi kursi pelatih yang ditinggalkan Tuchel. Selain Potter, juga muncul nama mantan pelatih Tottenham dan Paris Saint-Germain (PSG) Mauricio Pochettino, mantan pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, dan pelatih Leicester saat ini, Brendan Rodgers.
ADVERTISEMENT
Dalam hal pencarian pengganti Tuchel, The Blues juga diyakini mencari pelatih jangka panjang yang memiliki visi yang sama dengan manajemen dan yang akan fokus pada pengembangan semua pemain dalam skuad.
Mantan pelatih Chelsea dan Inggris, Glenn Hoddle, mengatakan bahwa Potter perlu bertanya kepada Chelsea tentang strategi jangka panjang manajemen sebelum menerima pekerjaan itu.
"Pertanyaan pertama saya adalah, apakah ini skenario jangka panjang?" kata Hoddle, dikutip dari BBC Sport.
"Apakah ada proyek lain di mana mereka akan membeli pemain muda, mengirim mereka dengan status pinjaman, dan kemudian membawa mereka kembali ke Chelsea untuk menjadi pemain Chelsea, atau apakah manajemen berorientasi pada hasil?"
"Atau dalam waktu tiga bulan, 'jika saya mendapat hasil buruk, apakah Anda akan tetap bersama saya?' Itulah pertanyaan-pertanyaan yang akan saya ajukan," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Hal senada juga disampaikan mantan gelandang Inggris, Owen Hargreaves.
"Dia [Potter] adalah manajer yang luar biasa, dia melakukan pekerjaan yang brilian di Brighton. Satu-satunya pertanyaan adalah apakah dia ingin pergi ke sana dengan cara mereka memecat manajer, termasuk juara Liga Champions? Sebagai pelatih muda, apakah dia menginginkan itu?" tutur Hargreaves.
Potter pernah mengatakan kepada BBC Sport bahwa dia menolak untuk menjadi manajer profil tinggi ketika dia dikaitkan dengan Everton.
"Sulit untuk menjadi nama seksi ketika Anda dipanggil Potter, apalagi jika nama depan Anda adalah Graham. Kemudian menjadi lebih sulit untuk menjadi seksi," katanya.
"Saya hanya harus tetap menjadi pelatih sepakbola dan bekerja dengan para pemain," ujar pelatih berusia 47 tahun tersebut.
Sejak ditunjuk pada Mei 2019, Potter telah memberikan kemajuan bagi Brighton. Di musim ketiganya, dia berhasil membawa Brighton finis di peringkat ke-9 Liga Inggris.
ADVERTISEMENT
Pelatih yang juga digadang-gadang sebagai pelatih Inggris masa depan tersebut berhasil membawa Brighton berada di peringkat keempat dalam klasemen Liga Inggris musim ini. The Seagulls telah meraih empat kali kemenangan dan satu kali imbang dari enam pertandingan di Liga Inggris.
Brighton disebut akan tetap tenang jika Potter benar-benar meninggalkan Amex Stadium. Namun, jika menjadi kenyataan, keputusan tentang siapa yang akan mengisi kursi kepelatihan berikutnya akan menjadi ujian besar bagi mereka.
Penulis: M. Fadhil Pramudya P.