Pelatih Dortmund Enggan Pandang Slavia Praha Sebelah Mata

10 Desember 2019 18:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapten Dortmund, Marco Reus, mengamuk saat menghadapi SC Paderborn. Foto: REUTERS/Leon Kuegeler
zoom-in-whitePerbesar
Kapten Dortmund, Marco Reus, mengamuk saat menghadapi SC Paderborn. Foto: REUTERS/Leon Kuegeler
ADVERTISEMENT
Borussia Dortmund adalah salah satu tim yang mesti berjuang sampai laga terakhir babak grup Liga Champions 2019/2020 untuk lolos ke fase selanjutnya. Slavia Praha menjadi tim yang bakal dihadapi Dortmund di laga terakhir yang berlangsung pada Rabu (11/12/2019) dini hari WIB itu.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Dortmund berada di peringkat tiga Grup F—grup tempat mereka berada di Liga Champions 2019/2020—dengan koleksi tujuh poin. Meskipun begitu, mereka hanya tertinggal selisih gol dari Inter, yang berada di peringkat dua.
Peluang Dortmund untuk menyalip Inter tentu masih sangat besar. Kebetulan, Inter bakal berhadapan dengan tim kuat, Barcelona, di laga terakhir. Kemungkinan Inter untuk kehilangan poin ketika melawan Barcelona bisa dibilang lebih besar ketimbang Dortmund di laga versus Slavia.
Adalah hal yang wajar apabila Dortmund diunggulkan untuk meraih poin penuh ketika melawan Slavia. Secara kualitas, Marco Reus dkk. lebih baik dan dalam ketimbang tim asal Rep. Ceko itu. Selain itu, laga ini bakal diselenggarakan di markas Dortmund, Signal Iduna Park, yang cukup intimidatif buat tamu-tamu mereka.
Pelatih Borussia Dortmund, Lucien Favre. Foto: REUTERS/Leon Kuegeler
Meskipun begitu, pelatih Dortmund, Lucien Favre, enggan besar kepala. Menurut pelatih asal Swiss itu, Slavia adalah tim yang tak kalah berkualitas dari Inter dan Barcelona. Favre juga tampak terkesima dengan etos kerja dan agresivitas Slavia.
ADVERTISEMENT
“Slavia imbang dengan Barcelona dan Inter, jadi itu seharusnya sudah menunjukkan bahwa mereka adalah tim bagus. Semua orang hanya bicara soal Barcelona dan Inter; tak ada satu pun yang berbincang soal Slavia. Mereka benar-benar kuat berlari, sampai 132 kilometer per laga. Mereka juga sangat agresif,” kata Favre, dikutip dari situsweb resmi UEFA.
Pada kenyataannya, Slavia kerap menyulitkan tim-tim yang disebut-sebut lebih besar ketimbang mereka. Skuat asuhan Jindrich Trpisovsky itu mampu menahan imbang Barcelona tanpa gol dan nyaris menang kala bersua Inter.
Hebatnya, kedua hasil imbang itu diraih ketika Slavia bertandang ke Camp Nou dan Giuseppe Meazza. Jangan lupa, Slavia kembali menjadi tamu ketika di laga versus Dortmund.
Proses gol Achraf Hakimi ke gawang Slavia Praha. Foto: REUTERS/David W Cerny
Slavia juga masih memiliki motivasi, kendati dipastikan tak bakal lolos ke fase gugur, atau bahkan ke Liga Europa via peringkat tiga.
ADVERTISEMENT
“Semua laga di fase grup terasa sama. Namun, saya yakin laga melawan Dortmund akan menjadi yang terbaik buat kami. Kami akan menikmati ini. Kami telah berusaha untuk mengharumkan nama Slavia sepanjang fase grup ini, dan kami akan melakukan itu lagi,” kata Tomas Soucek, kapten Slavia.