Pelatih Persib Sarankan Liga 1 Mencontoh Liga Vietnam soal Protokol Kesehatan

4 Juni 2020 13:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts dalam sesi jumpa pers usai pertandingan melawan Bhayangkara FC. Foto: Sandy Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts dalam sesi jumpa pers usai pertandingan melawan Bhayangkara FC. Foto: Sandy Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Protokol kesehatan untuk sebuah laga sepak bola jadi sesuatu yang penting di tengah wabah virus corona seperti sekarang ini. Hal itu disadari betul oleh para pemangku kebijakan Liga 1, seperti PSSI selaku federasi dan PT LIB sebagai operator kompetisi.
ADVERTISEMENT
Dalam rapat virtual antara PSSI dan klub Liga 1 yang digelar Senin (2/6/2020), protokol kesehatan jadi salah satu poin yang dibahas, selain wacana soal Liga 1 yang akan berlanjut kembali pada September atau Oktober.
PSSI menyebut protokol kesehatan untuk Liga 1 dan Liga 2 sudah disiapkan oleh dr. Syarif Alwi selaku dokter Timnas Indonesia. Pelatih Barito Putera, Djadjang Nurjaman, menyarankan agar protokol ini sama dengan yang diterapkan di Bundesliga.
Akan tetapi, Pelatih Persib, Robert Rene Alberts, memiliki pandangan lain. Daripada jauh-jauh meniru Bundesliga, ia mengungkapkan ada baiknya PSSI meniru Vietnam yang notabene masih berada dalam satu wilayah yang sama.
"Kita seharusnya mengacu pada negara yang lokasinya dekat dengan kami, seperti Vietnam dan Korea Selatan. Mereka juga sudah memulai kembali liga," ujar Alberts ketika diwawancarai pada Rabu (3/6).
ADVERTISEMENT
Robert Rene Alberts, pelatih Persib Bandung. Foto: Sandy Firdaus/kumparan
"Beberapa negara Asia juga sudah mulai bersiap (memulai liga), jadi kami tidak perlu banyak memperhatikan negara Eropa. Menarik untuk melihat bagaimana Vietnam yang berada di wilayah yang sama dengan Indonesia memulai liga lagi," tambahnya.
V-League, kompetisi sepak bola level teratas di Vietnam, akan dihelat kembali pada 5 Juni. Namun, ada beberapa perubahan yang dilakukan VPF selaku operator kompetisi, termasuk soal format kompetisi dan kebijakan penggunaan pemain.
Jadi di sisa musim 2020 ini, V-League akan menerapkan format laga tunggal. Total, 14 tim akan memainkan semua laga sisa (saat ini V-League baru menggulirkan dua laga). Nantinya, delapan tim peringkat teratas akan lolos ke Grup A.
Kemudian, enam tim sisanya akan masuk Grup B. Nah, Grup A ini merupakan grup penentuan gelar juara. Delapan tim yang ada di grup ini akan saling sikut untuk meraih gelar Liga Vietnam serta tempat di Liga Champions Asia dan AFC Cup.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Grup B jadi grup penentuan degradasi. Siapa saja tim yang meraih peringkat terendah di grup ini, maka musim depan tim itu akan terjun ke V-League 2. Dengan sistem ini, V-League 2020 bisa diselesaikan lebih cepat.
Pendukung tim nasional Vietnam. Foto: Shutter Stock
V-League juga rencananya akan memberlakukan kebijakan bagi setiap tim untuk memainkan pemain lokal. Menurut Alberts, sistem yang diterapkan Vietnam ini apik, plus jaminan kesehatan yang diberikan VFF (federasi) dan VPF.
"Vietnam sudah memulai liga dan pelatih Timnas meminta pada semua pelatih di klub Vietnam untuk memberi prioritas kepada striker lokal, dan juga memberi priorotas untuk pemain muda yang bisa muncul," ujar Alberts.
"Selain itu, menarik juga melihat bagaimana mereka memberi suplemen kesehatan kepada pemain agar mereka jadi lebih kuat, meski diet sudah direkomendasikan oleh pelatih Timnas."
ADVERTISEMENT
"Ini juga fakta menarik dari Vietnam, apalagi kami semua tahu Kualifikasi Piala Dunia (2022) akan digelar kembali akhir tahun ini jika semua berjalan sesuai rencana," lanjutnya.
Di sisi lain, nasib Liga 1 sendiri masih belum begitu terang. Rencananya, dalam waktu dekat, PSSI akan menggelar rapat dengan Komite Eksekutif (Exco) untuk menentukan kelanjutan kompetisi.
===
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona