Pelatih PSG Usai Timnya Gagal Juara Grup Liga Champions: Kompetisi Ini Irasional

3 November 2022 13:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hugo Ekitike dari Paris St Germain beraksi dengan Alex Sandro dari Juventus saat pertandingan Liga Champions di Stadion Allianz, Turin, Italia. Foto: Massimo Pinca/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Hugo Ekitike dari Paris St Germain beraksi dengan Alex Sandro dari Juventus saat pertandingan Liga Champions di Stadion Allianz, Turin, Italia. Foto: Massimo Pinca/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Paris Saint-Germain (PSG) berhasil menang 2-1 atas Juventus di laga pamungkas Grup H Liga Champions 2022/23. Akan tetapi, kemenangan tersebut belum cukup bagi PSG agar bisa keluar jadi pemuncak grup.
ADVERTISEMENT
PSG harus puas menjadi runner-up grup di bawah Benfica. Kedua tim sebenarnya memiliki poin yang sama, yakni 14. Namun, Benfica unggul produktivitas gol tandang dibanding Les Parisien.
Pelatih PSG, Christophe Galtier, mengaku kecewa atas hasil itu. Ia pun tak percaya timnya bisa gagal jadi pemuncak grup dengan skenario tersebut.
"Kami tahu tentang skenario ini. Selamat kepada Benfica yang telah mencetak lebih banyak gol tandang daripada kami. Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada tim saya. Kami menjalani penyisihan grup yang bagus," ucap Galtier kepada Canal+, dikutip dari Footmercato.
"Kami mengalahkan Juventus dua kali, saya pikir ini pertama kalinya tim asal Prancis menang di sini. Kami sangat senang, dan pada menit 92, Anda senang dengan pekerjaan yang Anda lakukan, tapi begitulah adanya," lanjut Galtier.
Pelatih sepak bola Christophe Galtier. Foto: Bertrand Guay/AFP
Galtier juga mengatakan bahwa kegagalan jadi juara grup tak lepas dari hasil saat menghadapi Maccabi Haifa pada 26 Oktober lalu. Dia menilai seharusnya armada Les Parisien bisa mencetak gol lebih banyak dan membuat cleansheet dalam duel itu.
ADVERTISEMENT
“Ketika kami menang 7-2 minggu lalu, kami berhenti bermain pada menit ke-90. Kami kebobolan terlalu banyak gol selama babak penyisihan grup dari bola mati, seperti yang kami lakukan melawan Haifa," kata Galtier, dikutip dari laman resmi UEFA.
"Jika kami kebobolan satu gol lebih sedikit, kami akan finis di puncak grup," tandasnya.
Nuno Mendes dari Paris St Germain merayakan gol keduanya bersama rekan setim saat pertandingan Liga Champions di Stadion Allianz, Turin, Italia. Foto: Massimo Pinca/Reuters
Kini, PSG harus rela melangkah ke fase 16 besar dengan status runner-up. Imbasnya, Lionel Messi cs pun berpotensi menghadapi tim-tim kuat yang berhasil jadi juara grup saat drawing.

Klasemen Akhir Grup H Liga Champions 2022/23