Pelatih PSM Makassar Ingin Ada VAR di Sepak Bola Indonesia: Mendesak!

4 Juli 2022 6:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Borneo FC melawan PSM Makassar dalam laga babak 8 besar Piala Presiden 2022 di Stadion Segiri, Samarinda, pada Minggu (3/7). Foto: Instagram/@borneofc.id
zoom-in-whitePerbesar
Borneo FC melawan PSM Makassar dalam laga babak 8 besar Piala Presiden 2022 di Stadion Segiri, Samarinda, pada Minggu (3/7). Foto: Instagram/@borneofc.id
ADVERTISEMENT
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, ingin Video Assistant Referee (VAR) diterapkan di sepak bola Indonesia. Bagi juru taktik asal Portugal tersebut, keberadaan VAR merupakan kebutuhan yang urgent atau mendesak.
ADVERTISEMENT
Keinginan Tavares soal VAR berakar dari ketidakpuasannya dengan kepemimpinan wasit saat PSM Makassar menghadapi Borneo FC pada babak 8 besar Piala Presiden 2022 yang berlangsung di Stadion Segiri, Samarinda, pada Minggu (3/7).
Skor akhir 2-1 untuk kemenangan Borneo FC. Gol Borneo FC dicetak oleh Agung Prasetyo di menit 6 dan Matheus Pato di menit 18. Gol PSM dicetak oleh Wiljan Pluim di menit 76. Ada insiden kartu merah Yance Sayuri di ujung laga.
Salah satu momen yang disorot Tavares adalah proses gol kedua Borneo FC di menit 18. Ia menilai, Terens Puhiri sudah terlebih dahulu offside saat mau menerima umpan Stefano Lilipaly dalam build up gol tersebut. Namun, itu sulit dibuktikan karena terlalu tipis.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Tavares juga menyoroti Jonathan Bustos yang sama sekali tidak dikartu kuning dalam laga tersebut. Padahal menurutnya, pemain Borneo FC itu beberapa kali melakukan pelanggaran keras kepada pemain PSM.
"PSM Makassar tidak menang lawan Borneo FC di Samarinda sejak 2014 [red-2018]. Hari ini, saya mengerti. Saya tidak komplain pada wasit. Saya memberi selamat untuk Borneo FC karena mereka menang. Namun, saya jujur kepada kalian, Indonesia memiliki pemain yang bagus dan suporter yang fantastis, tetapi kalian butuh VAR. Kalau kalian mau mengembangkan sepak bola, kalian butuh VAR," ujar Tavares saat konferensi pers selepas pertandingan.
Bernardo Tavares, pelatih PSM Foto: Instagram/@psm_makassar
"Saya hanya ingin bermain melawan satu tim, bukan dua. Hari ini, kami melawan dua tim. Kenapa? Oke. Ketika pemain melakukan 1, 2, 3, 4 pelanggaran, wasit harus memberikan kartu kuning ke pemain tersebut. Lihat berapa pelanggaran dia buat? Pemain yang sama," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
"Saya bisa bilang, asisten wasit dari arah saya, dari bench, terkadang tidak sejalan dengan wasit utama. Sangat lucu," beber pelatih berusia 42 tahun ini.
Borneo FC melawan PSM Makassar dalam laga babak 8 besar Piala Presiden 2022 di Stadion Segiri, Samarinda, pada Minggu (3/7). Foto: Instagram/@borneofc.id
Ada pula momen keributan Bustos dan Yuran Fernandes, keduanya terlibat saling dorong dan saling tarik. Keduanya harus dilerai oleh rekan dari kedua tim masing-masing. Wasit Thoriq Alkatiri berkonsultasi dengan ofisial keempat, hasilnya tidak ada kartu untuk keduanya.
Atas segala kontroversi yang ada, Tavares merasa VAR memang sangat diperlukan di sepak bola Indonesia.
Borneo FC melawan PSM Makassar dalam laga babak 8 besar Piala Presiden 2022 di Stadion Segiri, Samarinda, pada Minggu (3/7). Foto: Instagram/@borneofc.id
Laga berakhir dengan kekalahan bagi PSM Makassar 1-2. Atas hasil tersebut ‘Juku Eja’ gagal melangkah ke semifinal. Di sisi lain, Borneo FC selaku pemenang pertandingan akan menantang PSS Sleman pada babak semifinal.