Pemain & Staf di Liga Inggris Dapat Edukasi soal 'Sexual Consent'
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut laporan BBC, edukasi ini akan membahas hubungan yang sehat dan saling menghormati. Para pemain dan staf juga akan mendapat pemahaman agar tidak melakukan tindakan pelecehan seksual.
Edukasi ini merupakan bagian dari program pendidikan dan perlindungan setelah adanya laporan dari Sheldon pada 2021 lalu. Mereka menyoroti tentang adanya kasus pelecehan seksual anak yang dilakukan pesepak bola Inggris.
Pada bulan Februari lalu, Koalisi Anti Kekerasan Terhadap Perempuan di Inggris mengirim surat terbuka kepada FA (Asosiasi Sepak Bola Inggris) dan pihak Liga Inggris. Mereka mendesak agar Liga Inggris bisa melakukan upaya untuk mencegah kekerasan seksual berbasis gender.
"Kekerasan berbasis gender adalah masalah yang meluas dan sistemik, ini harus ditangani di industri sepak bola secara keseluruhan, pihak Liga Inggris harus melakukan tindakan dengan segera dan terkoordinasi," ujar Andrea Simon, direktur Koalisi Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.
ADVERTISEMENT
Usai tuntutan tersebut, mereka juga membentuk koalisi dengan Three Hijabis dan Level Up. Ketiganya berkoalisi dan mengadakan pertemuan dengan FA dan otoritas Liga Inggris saat itu. Tapi, FA malah tidak ikut dalam pertemuan tersebut.
Selain mengadakan edukasi, koalisi tersebut juga meminta klub untuk mengadopsi kebijakan dan protokol pelanggaran seksual yang jelas. Selain itu, pihak klub juga dituntut untuk menandatangani piagam anti kekerasan seksual.
Andrea Simon berharap indahnya sepak bola di Inggris tak tercemar oleh tindakan kekerasan seksual yang dilakukan pemainnya. Dirinya ingin tindakan seperti itu tak lagi terjadi di Liga Inggris.
Belakangan ini, isu pelecehan seksual yang dilakukan oleh pemain di Liga Inggris kerap terdengar. Dua yang paling disorot setahun belakangan yakni kasus Mason Greenwood dan Benjamin Mendy.
ADVERTISEMENT
Pada awal Juli lalu, tersiar lagi kabar kasus pelecehan seksual yang menyeret seorang pemain Liga Inggris. Akan tetapi, hingga kini namanya tak dirilis oleh pihak berwajib, bahkan sang pemain masih diizinkan untuk melakukan kegiatan bersama timnya.