Penggawa Timnas U-23 yang Layak Jadi Pilihan Utama di Liga 1

27 Maret 2019 17:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Timnas U-23 menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebelum menghadapi pertandingan babak kualifikasi Piala Asia U-23 melawan Thailand di Stadion My Dinh, Hanoi, Jumat (22/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Timnas U-23 menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebelum menghadapi pertandingan babak kualifikasi Piala Asia U-23 melawan Thailand di Stadion My Dinh, Hanoi, Jumat (22/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Timnas U-23 Indonesia gagal total di perhelatan Kualifikasi Piala Asia 2020. Ditargetkan untuk lolos ke putaran final yang akan dihelat di Thailand, skuat asuhan Indra Sjafri hanya bisa berada di posisi tiga klasemen akhir Grup K.
ADVERTISEMENT
'Garuda Muda' menelan dua kekalahan kala berhadapan dengan Thailand dan Vietnam. Untung saja, di laga terakhir menghadapi Brunei Darussalam Timnas U-23 menang dengan skor tipis 2-1.
Kendati tampil tak memuaskan, ada beberapa aspek yang masih bisa dibanggakan oleh Timnas U-23. Salah satunya adalah perkembangan pemain yang lumayan pesat di Timnas U-23, terutama ketika berlaga di Piala AFF U-22. Beberapa pemain bahkan sangat pantas untuk tampil inti di klubnya musim ini.
Apalagi, pelatih Timnas U-23 yaitu Indra Sjafri menginginkan pemain-pemainnya untuk bisa tampil reguler di klub. Bahkan, eks pelatih Bali United itu akan mengadakan pertemuan dengan para pelatih di Liga 1 agar memberikan kesempatan tampil kepada pemain muda.
"Para pemain Timnas U-23 akan main di kompetisi. Saya berharap di manajer meeting liga kami ingin pemain-pemain kelahiran 23 tahun ke bawah diberikan tempat di timnya. Klub harus membuat regulasi agar dua atau tiga pemain bisa main di kompetisi," tutur Indra Sjafri usai laga menghadapi Brunei.
ADVERTISEMENT
Berikut ini kumparanBOLA memberikan nama-nama pemain Timnas U-23 yang layak untuk mendapat tempat utama di klubnya musim ini.
Awan Setho Nugroho
Di Piala AFF U-22 yang berlangsung Februari lalu, Awan Setho menjadi pilihan utama. Penjaga gawang kelahiran Jawa Tengah itu menyingkirkan Satria Tama dan Muhammad Riyandi yang memiliki kualitas tak jauh berbeda.
Namun, Awan memiliki pengalaman yang tak bisa dipandang sebelah mata. Memiliki caps bersama Timnas Indonesia saat Piala AFF 2018 lalu menjadi capaian dari Awan.
Kemudian, penjaga gawang yang karib dengan nomor 12 itu juga menjadi deputi dari Andritany Ardhiyasa pada ajang Asian Games 2018. Nah, di Bhayangkara FC, Awan patut mendapat tempat utama.
Penjaga gawang yang pernah bermain untuk PSIS Semarang itu memiliki kualitas yang baik dan tak kalah dengan penjaga gawang senior Bhayangkara FC yaitu Wahyu Tri Nugroho.
ADVERTISEMENT
Bagas Adi
Bisa tampil sebagai bek tengah maupun kiri menjadi kelebihan dari Bagas Adi. Eks penggawa Arema FC itu mampu tampil lugas di Piala AFF U-22 lalu. Meski penampilan apiknya itu tercoreng gara-gara kartu merah yang didapat pada pertandingan final menghadapi Thailand, Bagas nyatanya tak kehilangan pendar.
Bagas Adi (kanan) dibayangi Firza Andika di sesi latihan Timnas U-22. Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana
Pemain berkaki kidal itu tetap dipercaya ketika Timnas U-23 bermain di babak kualifikasi. Duetnya bersama Nurhidayat tampil baik di lini belakang Timnas U-23.
Selain itu, duet Bagas dan Nurhidayat juga menjadi keuntungan untuk Bhayangkara FC. Pasalnya, kedua pemain tersebut bisa menjalin kerja sama dan saling pengertian bila terus ditampilkan bersama-sama.
Bagas merupakan satu nama yang menunjukkan perkembangan cukup bagus. Setelah jarang mendapatkan kesempatan tampil di Timnas U-23 asuhan Luis Milla, Bagas menunjukkan kapasitasnya saat dilatih Indra Sjafri.
ADVERTISEMENT
Asnawi Mangkualam Bahar
Reposisi Asnawi dari seorang gelandang menjadi bek sayap kanan sangat menguntungkan untuk Timnas U-23 dan klubnya, PSM Makassar. Pasalnya, pemain-pemain dengan multiposisi seperti Asnawi sangat membantu tim dan memberikan banyak opsi.
Di Timnas U-23, Asnawi terlihat semakin fasih bermain di posisi full back. Ia tercatat sudah mengemban posisi tersebut semenjak bergabung dengan Timnas U-19 di Piala AFF 2018.
Pemain berusia 19 tahun itu memang tak lincah-lincah amat, tetapi kemampuannya dalam melakukan dribel membuat bola sulit sekali direbut lawan ketika melakukan overlap. Urusan bertahan, karakter gelandang bertahan Asnawi yang kokoh dalam duel satu lawan satu, juga menjadi keuntungan tersendiri saat dirinya berlaga di posisi bek kanan.
ADVERTISEMENT
Pada musim lalu, Asnawi tercatat tampil 14 kali bersama klubnya di Liga 1. Musim depan, kesempatan untuk Asnawi tampil lebih banyak pun terbuka lebar lantaran PSM ikut dalam berbagai kompetisi.
Sani Riski Fauzi
Mantan pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, menyebut Sani sebagai pemain keberuntungannya dan cocok dengan skemanya. Wajar memang, karena pemain asal Sukabumi, Jawa Barat, itu sangat ulet dan tekun ketika di dalam maupun di luar lapangan.
Postur Sani memang tergolong kecil, ia juga tak piawai dalam duel-duel bola. Akan tetapi, Sani memiliki kecepatan dan kemampuan memotong umpan yang sangat baik. Satu kelebihannya yang menonjol adalah daya jelajahnya yang tinggi sehingga mampu mengover semua sisi lapangan dengan apik.
Pemain Timnas U-22 Indonesia, Sani Riski pada acara sambutan kedatangan Timnas U-22 Indonesia usai menjuarai Piala AFF U-22 Kamboja di Terminal 3 Internasional, Bandara Soekano-Hatta, Tangerang, Rabu, (27/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Selain itu, Sani memiliki semangat juang yang tinggi di setiap penampilannya. Pantang menyerah Sani diperlihatkan di laga final Piala AFF U-22 melawan Thailand.
Ketika Timnas U-23 tertinggal, Sani kemudian berani melepaskan tembakan dan berujung gol. Semangat para pemain Timnas U-23 pun bangkit dan kemudian mereka menang dengan skor 2-1.
Gian Zola Nasrullah
Di Timnas U-23, Gian Zola diberi peranan penting untuk bisa bermain di belakang penyerang dan mengatur serangan Timnas U-23. Posisi ini memang sangat ideal untuk Zola yang memiliki umpan dan tusukan ke pertahanan lawan yang sangat baik.
Namun, pendar Zola sebenarnya tak bagus-bagus amat bersama klubnya pada musim lalu. Tak mendapat tempat utama di Persib, Zola kemudian dipinjamkan ke Persela Lamongan.
ADVERTISEMENT
Nah, musim depan status Zola masih menggantung. Tim promosi seperti PSS Sleman telah memperlihatkan keinginannya untuk merekrut Zola.
Sejatinya, Zola mungkin saja berkembang di Persib musim ini. Apalagi, kini 'Maung Bandung' ditangani oleh Milan Radovic yang akrab sekali dengan pemain-pemain muda.
Hal ini bisa dilihat ketika Milan memboyong nama-nama seperti Frets Butuan, Abdul Aziz, atau Erwin Ramdani.
Permainan Zola pun diyakini telah meningkat pesat. Setelah sempat tenggelam menyusul tak lagi dipercaya oleh Luis Milla, Zola bangkit dengan menunjukkan performa terbaiknya bersama Timnas U-23. Ia menjadi salah satu nama yang selalu bermain kala Timnas U-23 merebut gelar juara Piala AFF U-22.
Osvaldo Haay
Pada ajang Piala AFF U-22 yang digelar di Kamboja, Osvaldo menjadi pemain yang selalu tampil di setiap pertandingan Timnas U-23. Kecepatannya menjadi penting di sisi tepi serangan Timnas U-23.
ADVERTISEMENT
Pun dengan di ajang Kualifikasi Piala Asia, Osvaldo selalu diberikan menit bermain di setiap pertandingannya. Memang, pengalaman Valdo membuatnya sangat dipercaya untuk bisa tampil di lini depan Timnas U-23.
Pemain Timnas U-23 Indonesia Osvaldo Ardiles Hayy menggiring bola di pertandingan babak kualifikasi Piala Asia U-23 Indonesia vs Thailand di Stadion My Dinh, Hanoi, Jumat (22/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Nah, di Persebaya Surabaya, Osvaldo juga menjadi pilihan utama. Pergantian tongkat kepelatihan dari Alfredo Vera ke Djadjang Nurdjaman menjadi blessing in disguise untuk Osvaldo Haay.
Seakan ingin membuktikan kapasitasnya, Valdo kemudian berpijar bersama Djanur. Kecepatan serta penyelesaian akhir yang apik membuat Valdo kerap dijadikan false nine oleh sang pelatih.
Perjudian Djanur terbukti moncer, Valdo tampil garang dengan kemasan 10 gol dalam 17 penampilan di Liga 1. Atas penampilannya itu, mantan penggawa Persipura Jayapura ini pun diganjar sebagai pemain terbaik Liga 1 2018. Maka, sudah sepatutnya Valdo kembali menjadi andalan 'Bajul Ijo' musim depan.
ADVERTISEMENT
Marinus Wanewar
Piala AFF U-22 menjadi panggung sesungguhnya untuk Marinus memperlihatkan kapasitasnya. Menjadi penyerang tengah, Marinus sukses menjaringkan tiga gol selama turnamen berlangsung.
Sebagai ujung tombak, Marinus sangat menakutkan bagi sang lawan. Tubuhnya yang kekar ditambah posturnya yang tinggi membuat Marinus amat piawai mengawal bola. Marinus juga kini sudah berubah, ia lebih kalem dan tak mudah terpancing emosi.
Kedewasaan itu yang membuat dirinya layak mendapat tempat utama di Persipura Jayapura musim depan. Apalagi, dirinya akan bermain dengan seniornya yang juga kapten di Persipura yaitu Boaz Solossa.