Pengurus GBK Belum Kantongi Surat Izin untuk Laga Persija vs Persib

5 Juli 2019 20:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stadion Gelora Bung Karno. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Stadion Gelora Bung Karno. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketidakpastian menyelimuti laga pekan kedelapan Liga 1 2019 antara Persija Jakarta dan Persib Bandung, Rabu (10/7/2019). Perkaranya yakni venue pertandingan.
ADVERTISEMENT
Selaku tuan rumah yang tentu bertindak sebagai panitia penyelenggara, Persija sudah memilih Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK). Bahkan, rencana itu sudah disampaikan secara lisan ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) sejak Rabu (3/7) lalu.
Sayangnya, keinginan Persija belum mendapatkan restu dari kepolisian. Ya, belum ada izin keramaian dari Polda Metro Jaya hingga berita ini diturunkan. Karena itu pula, PT LIB belum berani menerbitkan surat rekomendasi untuk laga Persija vs Persib di Stadion Utama GBK.
Sikap serupa ditunjukkan pengurus GBK. Menurut Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK), Winarto, pihaknya mau saja menyewakan stadion asalkan Persija datang dengan restu kepolisian.
"Kami terbuka saja dan Stadion Utama GBK boleh disewa untuk siapa saja. Tapi kalau untuk menggelar pertandingan Liga 1, syaratnya harus ada izin dari pihak kepolisian dan itu mutlak mesti dipenuhi," kata Winarto, Jumat (5/7).
ADVERTISEMENT
Jakmania saat laga Persija vs JDT Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Adapun, plan Persija menggunakan GBK, menurut Winarto, baru sebatas komunikasi lisan. Karena belum ada surat resmi dari Persija hingga kini.
"Untuk laga lawan Persib, belum ada pembicaraan secara detail. Tapi, kami beberapa kali kesempatan sudah sering bersua, membicarakan bahwa mereka akan menggunakan GBK. Dan, jika nanti mereka akan pakai, silakan saja dan enggak ada masalah," ucapnya.
Laga Persija vs Persib, harus diakui, memang rawan kericuhan. Sejarah panjang dari rivalitas kedua kelompok suporter
Laga Persija vs Persib, diakui atau tidak, memang rawan dari segi keamanan. Tak jarang kedua kelompok suporter terlibat kericuhan baik di dalam maupun luar lapangan pada laga bertajuk El Clasico tersebut.
Korban jiwa pun kerap berjatuhan. Mengacu data Save Our Soccer --lembaga swadaya pemerhati sepak bola nasional, jumlah korban meninggal sudah mencapai enam orang sejak 2012. Terakhir adalah Haringga Sirla yang wafat setelah penganiayaan di depan Stadion Gelora Bandung Lautan Api tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Rekonstruksi pengeroyokan terhadap Haringga Sirla di Stadion GBLA Bandung, Rabu (26/9). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Menyoal rivalitas panas kedua suporter, pihak PPKGBK mengaku tak khawatir. Sebab, kata Winarto, dalam pertemuan beberapa waktu terakhir, Persija menjamin tak ada pendukung Persib yang datang ke Jakarta.
"Sebelum ini 'kan Persija juga main di GBK dan teman-teman Jakmania aman-aman saja. Semua telah bersikap dewasa dan pemimpin Jakmania juga sudah sering banget mengampanyekan anti-kerusuhan," ujar Winarto.
"Bagi kita semua yang terpenting 'kan sepakbola itu ramah untuk semua kalangan, bisa menonton pertandingan bola dengan keluarga. Kita mengharapkan tidak ada lagi korban yang berjatuhan karena sepak bola," katanya.